1

11 2 0
                                    

Cahaya orange yang mulai nampak di ufuk timur melewati gunung yang seakan memberi rintangan terhadap orang orang yang masih belum terjaga dari alam mimpinya.

Begitu pula lah seorang gadis yang menikmati tidur seperti seakan mati.

Kring.....Kring....Kring.....

Nampak nya suara jam weker lah sang penyelamat untuk gadis cantik yang masih tidak terbangun juga.

Setelah lima menit berbunyi barulah sang gadis terbangun dengan kondisi orang bingung,mengingat ingat untuk kondisi bangun pagi hari ini hari apa.

Seakan tersadar sang gadis lansung meloncat dan lari terbirit birit menuju kamar mandi yang berada di luar kamar,setelah sampai ekspresi kebingungan itu kembali menapaki wajah cantik sang gadis.

Seakan tersadar sang gadis hanya mendengus dan kembali ke kamar untuk mengambil barang yang ketinggalan yakni nya handuk.

Setelah selesai dengan ritual mandi kilat yang memakan waktu hanya beberapa menit,sang gadis memasuki kamar dengan memakai handuk yang melilit tubuhnya.

Sang gadis membuka lemari baju dan mengambil baju yang sudah dipersiapkan semalam.

Dengan memakai baju kemeja lengan pendek warna putih dengan garis warna hitam disekitar kerah, rok hitam selutut yang menampakkan kaki jenjang mulusnya kemudian memakai sepatu hitam dan tak lupa memasang dasi.

Setelah bercermin memeriksa apakah ada yang kurang,dirasa cukup sang gadis lansung menyambar tas yang tergantung di sudut kamar dan lansung berangkat untuk ke sekolah,setelah mengunci pintu sang gadis lansung berjalan di gang sempit guna menuju jalan raya yang untungnya tidak terlalu jauh,setelah sampai gadis itu berdiri sejenak sambil menengok kanan dan kiri guna melihat angkot.

Sembari menunggu sang gadis yang merasa bosan pun memainkan handphone dan sesekali melihat jalan.

Setelah menunggu sekitar sepuluh menit akhirnya angkot pun datang yang lansung disetop sang gadis,dia pun menaiki angkot yang lumayan sesak dikarenakan banyaknya ibu ibu yang sehabis pulang pasar.

"Kiri bang!"ucap sang gadis setelah melihat tempat tujuan nya,supir pun berhenti,setelah membayar ongkos sang gadis pun berjalan santai menuju kelas,walaupun jam masuk sudah menipis sang gadis pun tetap santai tanpa takut akan hukuman karena terlambat.

"Jo!"Teriak seseorang yang membuat sang gadis berhenti mendadak,sang gadis yang bernama jo itu pun menengok ke arah suara dan mata nya yang indah melihat seorang siswi yang lari terbirit birit kearahnya,setelah sampai siswi itupun memegang lututnya.

Jova Dania nama yang simple untuk sang gadis usia 17 tahun dengan tinggi badan 160 cm itu cukup tinggi untuk ukuran remaja berkulit sawo matang badan proposional rambut hitam legam sebahu,berhidung mancung,bibir yang merah merona dengan lengkungan yang indah,mata hitam pekat yang tajam dengan tatapan intimidasi yang tajam dan tak lupa lesung pipit yang membuat jo tampak manis.

"Hos...hos...hos..."siswi tadi pun mengambil nafas sebanyak banyak nya seakan takut sebentar lagi akan membuatnya kehilangan nyawa,jo pun hanya melihat dengan tatapan datar nya seakan merupakan pandangan lumrah.

Setelah dirasa cukup bernafas,siswi tadi lansung berdiri tegap dan merangkul jo serta menyeret yang dibalas delikan mata oleh jo.

Koridor sudah ramai oleh murid,setelah sampai di kelas xii ips jo memasuki kelas bersama teman nya tadi dan lansung duduk di pojok kanan barisan terakhir dekat jendela teman jo tadi pun mengambil tempat di samping jo.

Setelah menaruh tas jo melihat kearah teman nya tadi yang sedang bercermin jo hanya menghela nafas.

"No.tugas bagian lo udah selesai"

GU21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang