8

5 0 0
                                    

"Lama-lama bisa stres gue kalau kaya gini,harus siap lahir batin nih luntang lantung,alamat udah hemat malah gedek sendiri"gumam jova menatap meja dengan mengetuk kan telunjuk nya

"Cari kerja dimana ya?"

Jova hanya mampu meratapi nasibnya yang tak kunjung dapat pekerjaan masalah cinta ternyata membuat lupa segalanya bahkan pekerjaan yang menunjang hidupnya

Sekarang jova sedang berada di kelas,jova hanya mampu meratap sendiri ia tidak mau membagi ratapannya kepada orang lain maupun jovan sekalipun yang notaben kekasihnya sendiri

Memikirkan bagaimana ratapan seseorang yang sebatang kara menghadapi kejamnya dunia yang tak ada belas kasih sama sekali,makan jadi terhambat semuanya harus irit dan kadang membuat nya hasur mati-matian menahan lapar yang kadang tak terelakkan dan menghadapinya harus banyak bersabar kalau tidak tahan mungkin sekarang jova sudah menggantungkan diri nya di pohon nangka belakang rumah nya atau sekalian saja meminum racun kalau tidak mengingat bunuh diri itu adalah dosa besar

Jova sekarang harus memutar otar dengan apa dia harus menutup segala macam kebutuhan yang mulai menipis atau tak bersisa sama sekali,memang dia mempunyai kekasih yang siap diandalkan tetapi jova tak ingin selalu bergantung dan itu kesannya memanfaatkan sang kekasih

Kekacauan ini membuat jova "STRONG" alias stres tak tertolong

"Ngape lo,ada masalah kah? Udah kaya orang ga bernyawa aja,lo kenapa cerita dong"tanya eno menatap heran jova yang termenung sedari tadi dan hanya menatap dinding kelas dengan tatapan nelangsa

Jova menghirup nafas perlahan seakan tersadar dari lamunan nya yang tak penting"gue bingung no"

"Bingung kenapa?"tanya eno sambil menatap jova dari samping

Jova melihat eno sambil menaruh kepalanya di meja"gua butuh kerjaan no,uang gue udah menjerit mintak temen nya yang ga kunjung datang"puitis jova

"Lo minta aja sama laki lo yang kaya itu,kan gampang and praktis"banyol eno

"Gila dikira gue matre apa"marah jova sambil melirik sinis eno

eno hanya cengengesan

Kemarin jova memang sudah melamar alias menanyakan kebeberapa kios dagangan dan warung makan apa pun lah itu yang ada di sekitar dan malahan semua nya PENUH! Awal nya memang sudah hampir menyerah tetapi mengingat perut yang perlu diisi dan tenaga yang harus di charge membuat jova tidak jadi menyerah dan kembali menyusun rencana kemana dia harus berkelana lagi seperti sekarang

Jova yang sibuk dengan lamunan sementara eno yang gantian berpikir keras kemana dia bisa mengirim teman sehidup semati nya ini untuk bekerja

Eno merasakan ada lampu bohlam yang menyala dari otaknya,tunggu! Seolah ya bukan yang sebenarnya,kalau benaran ada maka akan membuat mim di luaran sana berkembang biak

"Gimana kalau lo kerja jadi jasa baby sitter aja,tetangga gue ada tuh yang butuh jasa baby sitter,lo mau ga?"ucap eno mengutarakan isi bohlam nya

"Gaji nya berapa?"harap jova

"Katanya sih 4 juta an per bulan,kan lumayan tuh"

Mata jova berbinar binar mendengar uang sebanyak itu kalau dia di terima dia tidak usah lagi pusing-pusing memikirkan uang kuliah

"Beneran,lo ga boong kan"

"Ya ga lah.masa boong,tapi lo harus siap mental dulu soal nya bapak si bayi itu duda,ganteng sih tapi dingin banget kaya kulkas sebelas dua belas lah sama lo dulu"ungkap eno

"Parah mana an sama gue?"tanya jova

"Ya hampir mirip lah"cetus eno

"Gapapa lah,gue mau dah,gak penting masalah dia yang kulkas atau apa yang penting saku gue ga bolong"girang jova

"Ya udah kalau gitu,saran dari gue sih hati-hati aja"

"Kenapa emang?"heran jova

"Takut nya elo malah kepincut sama tuh duda hehe"jawab eno dengan kekehan

"Sorry ya,gue mah setia,ga bakalan gue kepincut sama tuh laki, sama uang nya baru gue kepincut"ucap jova

"Iyeee gue percaya aja,tapi ingat loh ga ada yang ga mungkin di dunia,jadi kalau sampai lo kemakan omongan lo sendiri gue orang pertama kali yang ngetawain lo"balas eno

"Lo bisa pegang omongan gue"ungkap jova dengan serius

"Ya ga bisa lah oon,omongan lo kan udah nyebar di angin,gimana megang nya coba?"heran eno

"Ya ga gitu bego,elo ngatain gue oon sedang kan elo? Yang maksud gue itu lo tanam dalam pikiran elo kalau-kalau nanti gue salah baru dah elo ingat"kesal jova

"Hahaha iya-iya canda kali,lo mah di bawa serius mulu"

Jova hanya melengos dan menatap jendela yang berembun dan beralih ke langit yang gelap,ternyata turun hujan

"Bunda jojo mau mandi!!!"

"Iya,kamu tau kan dimana kamar mandi"

"Bukan di kamar mandi bunda,tapi jojo mau mandi hujan,tadi jojo lihat ada bang husen lagi main bola sama kak naya,jojo boleh ikut ya bun?"mohon jojo

Sang bunda hanya menatap putri kecil nya yang sudah mulai pandai merayu dengan tatapan polos menggemaskan nya

"Iya udah,tapi jangan lama-lama ya nanti kamu sakit,sebelum sore kamu sudah harus pulang,dan ingat jangan sampai ayah tau,janji?"

"Janji bunda!!!"girang jojo kemudian berlari keluar dengan tertawa mengejar teman-teman nya yang sudah bermain

***

"Naah disini nih rumah nya"ucap eno seraya mengarah kan telunjuk ke sebuah rumah berwarna putih megah dengan pagar berwarna hitam yang menjulang tinggi

Jova terkagum kagum melihat desain rumah yang simple ini tapi terdapat kesan mewah

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Eno menekan bel,dan tidak lama terdengar gerbang yang berderit

"Cari siapa neng?"tanya seorang laki-laki paru baya yang memakai seragam security

"Jadi begini pak,katanya kemaren saya dengar ada kerjaan jadi baby sister,nah kebetulan ada temen saya yang berminat pak"ucap eno mewakili

"O ya sudah kalau begitu silakan masuk dulu"jawab satpam sembari membuka pagar lebar-lebar

Eno dan jova memasuki halaman rumah tersebut yang sudah seperti seluas lapangan bola dengan taman sebagai pengantar untuk menuju pintu utama rumah dan ada patung air mancur yang tampak seperti seorang wanita berpakaian kuno dengan memegang kendi yang menumpahkan isi nya yang tak lain adalah air,semuanya tampak sempurna di mata jova

Betapa bahagianya jova kalau dia berasal dari keluarga kaya,dia pasti akan merasa bahagia dan hanya tinggal menampung saja

Tetapi jova kembali sadar karena bukan saat nya untuk berkhayal yang malah membuat nya tak tau diri kalau tidak mengingat niat tujuan nya apa sekarang

"Nah neng ber dua lurus saja nanti ada pembantu disana yang memakai baju warna kuning,neng tanya saja sama ora itu,kalau gitu saya permisi dulu"arahan satpam dan bergegas pergi dari hadapan eno dan jova sebelum mereka mengucapkan terima kasih

"Ampun deh,tu orang main ngeloyor aja,ga tau apa ni rumah segede gaban,iye kalau ketemu,kalau gak gimana?"kesal eno

"Udah lah,ikutin aja lah"jova berjalan terlebih dahulu

Semakin masuk ke dalam semakin jova merasa aneh,memang rumah ini tampak indah dari luar tetapi kalau sudah melihat dalam nya tampak tak sesuai dengan yang ada di luar,pintu rumah yang terlewati selalu tampak berwarna hitam dan seperti punya magnet yang menarik jova untuk menyentuhnya

Jova bergerak mendekati sebuah patung ular kecil yang terbuat dari kristal lalu hendak menyentuh patung tersebut

"siapa kamu"

***

GU21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang