7

7 0 0
                                    

Tong!

Seng!

Tong!

Seng!

Begitulah kira kira bunyi panci penggorengan dan sendok yang saling bergesekan,terdengar sedikit berisik memang tetapi tak menyurutkan senyuman sang empu yang sedang memasak ini yang tak lain adalah jova

Dengan semangat menggebu pagi pagi sekali jova sudah bangun dan ingin memberikan sedikit perhatian kepada kekasihnya dengan memberikan bekal kesukaan nya yaitu nasi goreng sosis

Setelah selesai dengan icip icip apakah enak atau tidak yang untung pas rasanya jova menaruh nya kedalam kotak bekal berwarna biru dan lansung memasukan bekal tersebut kedalam tas sekolah nya

Kemudian jova melakukan bersih bersih dapur dan rumah yang memakan waktu kurang lebih setengah jam,merasa badannya yang sudah lengket jova lansung menuju kamar mandi untuk menyegarkan diri dan setelah selesai jova memakai seragamnya setelah mengeringkan rambut terlebih dahulu

Setelah rapi dan merasa cukup jova mengambil tas nya lalu jova berjalan keluar tak lupa mengunci pintu terlebih dahulu dan menaruh nya di bawah pot kemudian berjalan keluar menuju sekolah dengan angkot

Tak berapa lama jova sudah sampai dan berjalan melewati pagar,siswa dan siswi sudah lumayan banyak yang datang yang tampak dari koridor

Setelah sampai di kelas jova menaruh tas di meja membuka retsleting tas lalu mengeluarkan bekal yang dibawa nya tadi dan meletakkannya di laci meja nya

Senyum terus hinggap di bibir jova ketika melihat bekal tadi yang dia harap jovan menyukainya

"Widiiih lagi kasmaran lo ye"ucap seseorang di sebelahnya yaitu eno yang memperhatikan jova terus tersenyum ketika menaruh bekal nya

"Emang kenapa?"tanya jova heran ketika melihat eno

"Ituu lo senyum terus sambil mandangin itu bekal,kan ga biasanya lo bawa bekal pake kotak biasanya juga pake kertas bungkus nasi,buat siapa emang"balas eno curiga kalau -kalau jova lagi dekat dengan seseorang

"Buat pacar gue"jawab jova santai

"APA!"teriak eno membuat seisi kelas menatap mereka berdua

"Apaan si lo,biasa aja kali"dumel jova

"Pacaran sama siapa lo,setau gue lo gak lagi dekat sama siapa-siapa kalau gak salah"cetus eno sambil berfikir keras siapa gerangan yang mau sama jova yang serba irit ekspresi ini,kemarin pun jova hanya terlihat sendiri,dan yang selalu mengajaknya berbicara pun hanya....ow....ow.....ow....jangan bilang kalau...

"Lo pacaran sama angga!" Desis eno lirih setelah lama diam

"Ya kali sama angga,sama jovan gue"jawab jova enteng sambil menaruh kepala nya diatas lipatan tangan ketika merasa mengantuk dan mencoba tidur sejenak

Eno yang mendengar jawaban jova ketika menyebut nama jovan membuat eno terheran heran sekaligus iba,jova itu orang yang serba hemat,hemat ekspresi,hemat bicara,hemat teman semua serba homat,jovan juga tak jauh beda malah lebih parah ,bagaimana cara pdkt kalau mereka sama-sama kulkas

"Ko bisa lo sama jovan,setau gue dia kan kulkas gimana pdkt nya coba? Atau jangan-jangan lo yang deketin jovan ya! Eh.. kaya nya gak mungkin deh lo kan juga kulkas,pdkt lo gimana sih cara nya? Heran gue,ada gitu satu orang laki dan perempuan kulkas tiba-tiba pacaran tanpa pdkt?"cerocos eno

Jova yang merasa risih mengangkat kepala dan menatap eno di sampingnya

"Dia itu pacar gue waktu smp,kita sempat putus karena salah paham dan jovan baru kemarin jelasinnya sama gue setelah setahun lebih gue jaga jarak sama dia,dan gue pikir setelah lama pisah hati gue gak buat dia lagi eh pas dia jelasin jujur duduk permasalahannya hati gue malah gak sinkron deg degan ketika gue natap mata dia yang sendu,dari situ gue ngerasa perasaan yang gue buang selama ini ternyata masih ada,maka dari itu gue putusin buat balikan"jelas jova menerawang

Eno malah bengong mendengar curhatan jovan yang baru kali ini mendengar kawannya berbicara sangat panjang

Jova yang merasa tidak ada sahutan menoleh ke samping melihat eno yang memperhatikan nya dengan wajah terkejut

"Napa lo?"tanya jova heran sambil mencubit eno kalau-kalau kerasukan

Seakan tersadar eno mengerjapkan mata nya dan mencondongkan badan nya ke arah jova dan jova memundurkan badannya ke tembok sambil menatap eno penuh waspada

"Gilaaaaa baru kali ini gue denger lo ngomong panjang,ternyata dengan jovan membawa pengaruh baik ya sama lo,dan gue harap lo terus kaya gini terus tersenyum gak kaya kemaren"balas eno tersenyum bodoh

Jova mendorong eno untuk duduk seperti semula

"Lo bakal ngeliat gue yang cerewet setelah ini,sebenarnya itu sifat asli gue sebelum putus gak tau kenapa setelah putus gue malah kaya yang lo sering sebut"cerita jova

"Terus kenapa si jovan ga ngedekatin lo selama ini selain lo yang jaga jarak pasti ada hal lain,kalau menurut gue sih si jovan kan pantang menyerah"tanya eno serius

Jova menarik nafas"dia cuma ga mau buat gue tambah benci"

Jova kembali mengingat kejadian kemarin ketika jovan menjelaskan perihal dia yang menunggu untuk berbicara dengan jova setelah jova tak menghindar lagi ketika di kantin

"Klise emang,tapi ko lama?"tanya eno lagi

"Ah udah lah,besok-besok gue cerita lagi"

Eno cemberut mendengar jova padahal dia masih penasaran

"Iya"

"Tapi jangan ing..."

"Sayang kamu kenapa berangkat duluan? Aku kan udah bilang kemaren kalau aku bakal antar jemput kamu"tanya jovan tiba tiba yang berdiri di depan meja jova menatap jova penuh tanya dan sedikit jengkel

Eno kembali bengong melihat jovan

"Aduh aku lupa,maafin aku ya,aku ga ingat sama sekali "sesal jova sambil berdiri dan memegang tangan jovan membuat seisi kelas kembali memperhatikan mereka berdua dan terkejut melihat perhatian jovan

Jovan menghela nafas dan menatap jova penuh sayang"iya ga papa lain kali jangan di ulangi"jawab jovan tak tega melihat wajah orang yang dicintai nya seperti akan menangis

Disaat yang tidak tepat bel bernyi
Kring...

Kring..

"Yaudah kalau gitu aku kekelas dulu nanti jam istirahat aku kesini lagi"ucap jovan mengusap lembut rambut jova dan melenggang pergi setelah jova mengangguk dan tersenyum manis

Seisi kelas yang melihat pertunjukan berakhir pun kecewa dan mulai mengerubungi meja jova siap menginterogasi apakah memiliki hubungan atau tidak,tetapi harus berhenti karena guru sudah masuk

***

"Nih aku bawain kamu bekal kesukaan kamu"ucap jova memberikan bekal yang di buatnya tadi pagi kepada jovan

Sekarang mereka sedang berada di taman belakang sekolah,awalnya jovan mengajak pergi ke kantin tetapi malah lansung di tarik jova dengan tangan memegang tangan jovan dan tangan kirinya yang memegang kotak bekal,jovan hanya mengikuti sekaligus senang karena jova yang memegang tangan nya terlebih dahulu

Jovan menerimanya dengan mata yang berbinar dan membukanya lalu menyendokkan kemulut nya sendiri

"Hmmm enak banget,kamu masih ingat aja yang aku suka,makasih ya sayang"jovan benar-benar merasa senang tampak dari senyuman nya yang tak luntur sedari tadi

"Kamu juga makan ya"jovan menyuapi jova

Mereka menghabiskan bekal tadi dan sekarang mereka merasa sangat pas seperti serasa awal awal waktu mereka pacaran,sangat bahagia saling melengkapi walaupun jovan tau akan ada masalah dalam hubungannya dia tidak perlu takut karena ia sekarang tidak sendiri lagi melainkan ada pujaan hatinya yang akan selalu disampingnya dan melalui rintangan bersama dengan suka atau duka.

---


GU21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang