Bagian 4

1.7K 103 0
                                    


"Ano... Sensei, saya ingin bertukar peran dengan Ikenami-san" ucap seorang gadis berambut indigo pada seorang guru didepannya. "Apa kau tidak mendengarku saat aku berbicara bahwa kalian tidak boleh bertukar peran?" balas sang guru, "Go-gomenasai sensei, demo... sa-saya punya alasan tersendiri untuk melakukan ini" dengan modal nekat seorang Hyuga Hinata mendatangi Anko-sensei dan mencoba berkata jujur, "Kalau begitu jelaskan alasanmu"

"Sa-saya adalah pengidap sindrom pinokio, jika berkata bohong saya akan bersin, dan dalam drama ada adegan berpura-pura mati, jadi... saya takut saya akan bersin saat adegan itu"

"Sindrom Pinokio?"

"H-ha'i sensei, mungkin memang sulit dipercaya, demo... itu memang ada"

"Hah... baiklah, aku akan mencoba menkonfirmasikan hal ini pada orang tuamu Hyuga-san, tapi apakah Ikenami-san mau bertukar peran?" ucapan itu membuat seorang Hyuga Hinata tersenyum lebar

"Dia mau sensei" jawab Hinata, "Jika kau berbohong tentang hal ini, aku akan memanggilmu, tapi jika aku tidak memanggilmu berarti kau bisa bertukar peran, mengerti?"

"Ha'i sensei dan Arigatou gozaimasu sensei"

"Kalau begitu saya permisi" ucap Hinata lalu mulai berlalu pergi meniggalkan ruang kantor tentu saja dengan senyum lebarnya.

__

Aku dan Si Pinokio

Naruto Fanfiction

Disclaimer :

Tokohnya Punya Masashi Kishimoto, tapi tokoh OC dan ide ceritanya milik Author :P

Warning :

AU, OOC, OC, Pasaran, EYD berantakan, Typo betebaran dimana-mana (Asli, susah banget ngilangin penyakit Typo ini), absurd, abal, gaje, pokoknya banyak kekurangannya.

.

DLDR

"Don't Like? Don't Read, Please"

__

"Eh? kau tidak ke kantin bersama Sakura-chan, Hinata?" tanya Naruto saat Hinata duduk didepannya, karena di tempat duduknya yang berada disamping Naruto ada seorang murid yang sedang tidur.

Lalu Hinata membalasnya dengan gelengan semangat plus senyum lebarnya yang sejak tadi tidak hilang. "Tebak apa yang baru saja ku lakukan Naruto" ujar Hinata, Naruto hanya menaikan sebelah alisnya dan menggelang dengan malas, lalu mencoba berbaring seperti murid laki-laki bermarga Nara disampingnya.

"Aish... tidak bisakah kau menjadi bersemangat seperti Lee-san, kau juga Shikamaru-san, kenapa kau ada disini?" ucap Hinata, "Sst... tidak bisakah kau diam Hinata?" tanya Shikamaru dengan malas

"Hah... bicara dengan kalian berdua membuat kebahagiaanku menjadi berkurang, kalau begitu lebih baik aku ke kantin menyusul Sakura-chan" ucap Hinata lalu mulai berlalu pergi meninggalkan dua makhluk yang hendak melakukan hibernasi sementara. Tidur.

Hinata mulai berjalan meninggalkan kelasnya, hendak menemui Sakura yang berada dikantin. Saat itu Hinata yang sedang mengedarkan matanya tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan hampir saja terjatuh. "Hei!" panggil Hinata pada seseorang yang tadi menyenggolnya dan hampir membuat dirinya terjatuh.

"Ah... ada apa?" tanya orang yang tadi Hinata panggil dengan tak tahu diri, "Kau tahu, kau menyenggolku tadi" ucap Hinata yang sedikit tidak terima karena sang pelaku tak menyadari kesalahannya.

"Ah... benarkah?kalau begitu kau harus hati-hati" ucap orang itu lalu pergi meninggalkan Hinata yang tengah menahan emosi. 'Nani?!kenapa aku yang harus berhati-hati?bukankah dia yang seharusnya minta maaf padaku?' batin Hinata kesal.

Aku dan Si PinokioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang