Bagian 2

2.3K 148 4
                                    

     Jalanan yang tak terlalu ramai dan tak cukup untuk dibilang sepi itu, tengah dilewati oleh beberapa orang yang salah satunya adalah seorang gadis cantik yang berjalan dengan tegang, mungkin karena gadis itu merasa bahwa ada seseorang yang tengah mengikutinya. Perasaan si gadis mengatakan bahwa si penguntit itu sudah menguntitnya sejak dirinya pulang sekolah tadi. Karena jengah si gadis pun mencoba berbalik untuk melihat siapa orang yang menguntitnya itu.

"Kau? Kenapa mengikutiku?" tanya gadis bernama Hinata itu pada penguntit itu, "Siapa yang mengikutimu, aku hanya ingin pulang" jawab si penguntit yang tak lain dan tak bukan adalah murid yang menabrak Hinata tadi pagi, Yap Naruto.

Hinata pun mendekati Naruto seraya mengacungkan jari telunjuknya pada wajah Naruto dengan mata yang mendelik curiga, "Aku tak akan percaya padamu! Dasar stalker!" ucap Hinata yang langsung di balas oleh Naruto, "Aku bukan stalker, lagipula siapa yang ingin menjadi stalker perempuan aneh sepertimu"

"Apa kau bilang? perempuan aneh?" ucap Hinata dengan penuh penekanan pada kata perempuan aneh. "Iya, kau Aneh" setelah mengucapkan itu, Naruto kira Hinata akan membalas perkataannya dengan perkataan lain yang akan bisa menyulut emosinya tapi ternyata Hinata hanya mengembungkan pipinya dan mulai berhitung, Aneh.

"Satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan sembilan sepuluh" setelah mengucapkan itu dengan cepat Hinata menghela nafas dan berkata dengan tenang, "Aku tak ingin berdebat lagi denganmu karena aku lelah dan jangan mengikutiku, aku mau pulang" lalu Hinata berbalik pergi meninggalkan Naruto yang hanya menatapnya bingung, "Perempuan Aneh" ucap Naruto dan mulai berjalan lagi.

Lagi-lagi Hinata merasa kesal karena Naruto terus mengikutinya, lalu Hinata berhenti sejenak. Naruto yang melihat itu terus berjalan tanpa memperdulikan Hinata, "Kau? Kenapa masih mengikutiku?" tanya Hinata, langsung membuat Naruto yang sudah berjalan mendahuluinya berbalik badan, "Seharusnya aku yang berkata begitu?"

"Jalan ini yang harus aku lalui jika aku ingin pulang"

"Kuberi tau ya, Aku sudah hampir seumur hidup melewati jalan ini untuk pulang ke rumahku, dan kau? aku tidak pernah melihatmu lewat sini sebelumnya" ucap Naruto yang langsung membuat Hinata diam, lalu berkata "Aku... aku memang baru pindah, tapi ini memang jalan untuk kerumahku"

"Baru pindah? di sini tidak ada rumah yang dijual ataupun disewakan, kecuali..." seketika wajah Naruto terlihat horor, Hinata yang melihat itu malah jadi sedikit was-was.

"Jangan-jangan..." ucap Naruto tiba-tiba, "Na-nani? Kau sangat aneh" ujar Hinata yang bingung plus was-was melihat tingkah Naruto yang Absurd. "Aku akan pulang" ucap Naruto yang membuat Hinata berpikir bahwa Naruto adalah manusia ter-absurd yang pernah di temuinya. Setelah Naruto yang absurd itu berjalan duluan, Hinata hanya bisa menatap bingung pada pemuda itu. "Laki-laki Aneh" ucap Hinata dan mulai berjalan lagi, sepertinya terjadi de javu yang aneh.

Sedangkan Naruto yang sudah sampai dirumahnya hanya bisa menatap miris pada dua orang wanita yang tengah berbicara di depan gerbang rumahnya. Salah satu dari wanita itu adalah ibunya sedangkan wanita yang satu lagi, terlihat sangat mirip dengan seseorang yang...

"Eh?!"

Naruto pun menengok ke arah sampingnya, dan menemukan Hinata yang sepertinya memiliki perasaan yang sama dengannya. "Jadi? Kau dan aku..." ucapan Hinata berhenti saat kedua wanita yang tengah berbincang di depan gerbang rumah Naruto itu memanggil Naruto dan Hinata.

__

Aku dan Si Pinokio

Naruto Fanfiction

Disclaimer :

Tokohnya Punya Masashi Kishimoto, tapi tokoh OC dan ide ceritanya milik Author :P

Aku dan Si PinokioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang