Bagian 7

1.5K 102 2
                                    

"Tidak!" teriak Hinata tiba-tiba, membuat semua murid menatapnya aneh, "Naruto tak seperti itu, dia-..."

"Hentikan Hinata" ucap seseorang, lalu melewati kerumunan itu dengan mudah dan menarik Hinata pergi.

"Kenapa kau menghentikanku?" tanya Hinata yang tidak terima dengan tindakan pemuda berambut raven yang menariknya dengan tiba-tiba, dan membawanya entah kemana.

"Dia di atap, kami tak mengerti dengan si dobe itu, kau pasti tau apa yang terjadi padanya" ucap pemuda yang diketahui bernama Sasuke itu, walau dengan wajah datarnya tapi tetap saja Sasuke mengatakannya dengan sedikit nada kecemasan yang sangat tidak ketara. Tapi Hinata bisa mendengarnya, mungkin karena Sasuke adalah sahabat Naruto sejak mereka masih kecil, itu yang Naruto bilang padanya dan dengan pandangan itulah Hinata bisa mendengar kecemasan Sasuke.

Hinata hanya bisa terdiam, lalu mulai berlari pergi meninggalkan Sasuke. Mencoba mencari Naruto di tempat yang tadi diberitahu Sasuke.

Sampailah Hinata di atap, "Naruto!"

Pemuda pirang itu menoleh dan tersenyum dengan sedikit dipaksakan, "Sepertinya inilah yang harus kita lakukan Hinata"

Mendengar itu Hinata hanya bisa mengucapkan kata-kata maaf dan berlari memeluk Naruto, "Gomen... Gomenasai...Hiks..hiks...gomen ne, gomenasai Naruto...hiks, gomenasai" sambil menangis Hinata terus mengucapkan maaf. Naruto hanya bisa menepuk-nepuk punggung Hinata pelan untuk menenangkan sahabat baiknya itu.

"Ini bukan salahmu Hinata"

"Se-seharusnya ki-kita melaporkannya, agar... hiks... kau tak dituduh seperti itu hiks..."

"Sst... kita harus bisa melakukan hal ini Hinata, kau melakukan hal yang benar" ucap Naruto lalu melepaskan pelukan mereka dan mencoba menyuruh Hinata untuk menatapnya.

"Bisakah kau berbohong untuk tidak memberitahu siapapun apa yang sebenarnya terjadi, termasuk pada orang tua kita?" tanya Naruto pada Hinata saat tangisan Hinata mulai mereda.

"Ta-tapi..."

"Kumohon Hinata" dengan berat hati Hinata hanya bisa mengangguk, Naruto tersenyum mendengarnya. "Sekarang sebaiknya kau kembali ke kelas Hinata, aku akan menyusulmu nanti"

"Kau yakin tentang hal ini?" tanya Hinata pada Naruto, "Sangat yakin, dan jika kau merasa tak yakin ingatlah kata-katamu sendiri kemarin" ucap Naruto, lalu mendorong Hinata pelan sampai pintu dan menyuruhnya kembali ke kelas. Hinata hanya bisa menurutinya.

"Hah..." menghela nafas dengan berat Naruto menatap kepergian Hinata, sekarang dirinya harus ke ruang guru mendatangi Anko-sensei

__

Aku dan Si Pinokio

Naruto Fanfiction

Disclaimer :

Tokohnya Punya Masashi Kishimoto, tapi tokoh OC dan ide ceritanya milik Author :P

Warning :

AU, OOC, OC, Pasaran, EYD berantakan, Typo betebaran dimana-mana (Asli, susah banget ngilangin penyakit Typo ini), absurd, abal, gaje, pokoknya banyak kekurangannya.

.

DLDR

"Don't Like? Don't Read, Please"

__

Brak

Pemuda berambut pirang itu hanya bisa menunduk dalam diam, sedangkan wanita yang memukul meja didepannya seperti tengah menahan emosinya.

Aku dan Si PinokioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang