kerja

938 15 3
                                    

Dengan high heels hitam, minidress selutut, kaca mata andalan, dan rambut teruai di sisir rapi .
"Haruskah aku pergi, nanti kalau ketemu kak Leo gimana" gumam Dinda. Dinda pun berjalan menuju cafe karena Rian dan istrinya akan pergi bersama.
Bunyi klakson mobil Rian mengagetkan Dinda.
"Ayo, Din"
"Istri kamu mana,"tanya Dinda karena melihat kursi disamping Rian kosong.
" dia sakit, duduk depan ya Din"
"Iya"
-pernikahan Rio dan Nada
Acara pernikahan Rio dan Nada sangat terlihat indah dengan nuansa putih dan biru langit.
"Kapan mereka nikahnya Ian" tanya Dinda
"Kemarin"
"Jadi hari ini hanya resepsi aja"
"Iya" jawab Rian.
Leo menghampiri Dinda dan Leo. Dinda langsung mengandeng tangan Rian.
"Kalian" tanya Leo kaget
"Iya"jawab Dinda cepat
"Dinda nggak bakalan ngeharap lagi sama kamu kak cukup kesakitan yg kakak beri selama ini (batin Dinda)"
"Selamat ya.... Ayo di nikmati pestanya" sambung Leo
"Iya makasih kak" jawab Dinda
Leo pergi meninggalkan pasangan berbahagia itu
"Dinda kamu apaan sih" melepaskan tangan Dinda
"Maaf ya Ian"jawab Dinda
-
Pov Leo
Selama ini aku nunggu kamu Din, mungkin ini saatnya aku nerima jodoh yg dipilih Papa untukku
- perjalanan pulang
"Maafin gue Ian"
"Iya sekarang gue ngerti loe cintakan sama Leo"
"Dia ninggalin gue ketika rasa ini tumbuh" isak Dinda
" makasi ya Ian"
"Bsok jangan lupa masuknya tepat waktu yaa "
"Iya Ian"berjalan gontai meninggalkan Rian
Mentari bersinar Dinda susah siap dengan segala keperluannya untuk melamar pekerjaan. "Tuhan mudahkan jalanku" doa Dinda
Hari sudah semakin siang namun penolakan yg selalu di terima Dinda karna kasus ayahnya.
"Semoga ini berhasil Tuhan"
"Silahkan masuk" suara bariton itu mengagetkan Dinda
"Kak Leo"
"Dinda"
"Kamu mau kerja, Rian kemana" tanya Leo
"Bantu-bantu aja kak, masa S2 nganggur" sela Dinda
"Aku tau semua tetang kamu, ayah kamu, tapi satu hal yg baru aku ketahui kamu sudah menikah" bariton itu berpanjang lebar
"Dinda boong kak" jawab Dinda Lesu
"Sudah ku kuduga"
" maaf Dinda kita harus kooperatif aku nggak bisa nerima kamu, karena kasus ayahmu, tapi klo kamu mau aku bisa bantu kamu tuk ke perusahaan lain" jelas Leo
"Nggak uaah makasih kak" berlalu meninggalkan Leo di meja CEOnya.
Pov Leo
"Bego" gerutuknya, teleponnya berdering
"Ya Pah, apa minggu depan Pah, Leo belom siap, Pah Leo udah ada pilihan lain kok jadi perjodohannya di batalinnya" "" tutt tuut tut""
Teleponnya terputus
- pukul 8 malam Leo mampir ke cafe langganannya sekedar bercegkrama dg sahabatnya Rian
"Ian biasa"
"Din white coffe tanpa gula"seru Rian pada pegawainya
"Loe bilang siapa tadi, Din" bingung Leo
"Ia emang kenapa yo"
"Dinda" tanya Leo tak percaya
" iya Leo" kesal Rian
Perempuan dg sepatu pantofel hitam, celana panjang hitam, kemeja putih dan rambut dikuncir kuncir kuda dan tak lupa kacamata minus setengah lingkarannya membawakan segelas pesanan Leo
"Silahkan dinikmati ada pesanan lain"
"Din ayo duduk kayak sama siapa aja" seru Rian
"Sorry Ian banyak kerjaan di belakang" Berlalu meninggalkan Leo dan Rian
"Ian sejak kapan Dinda kerja sama Loe" tanya Leo
" kemarin, Dinda bukan istri gue kok" jelas Rian
" udah tau kok, tadi dia ke kantor gua ngelamar, karena kasusnya berat bahaya bagi karir perusahaan gua, jadi nggak gua terima" jepas Leo
"Gila loe nggak ngehargai usaha Dinda"
" nah Loe juga knapa nggak masukin Dinda ke kantor kamu aja"
"Yahh gimana ya sepertinya sama kayak kamu"
Dinda mendengar obrolan Leo dan Rian dengan perasaan sedih, tapi Dinda itu bukan salah mereka atau pun ayah Dinda, karena Dinda yakin esok pastikan ada bahagia.

-selesai kerja
Dinda keluar melewati pintu khusus karyawan. Sebuah tangan kekar menariknya
"Din maafin gue yaa, Loe maukan kerja di kantor gue" pinta Leo
" maaf kak Dinda pulang dulu yaa, Dinda udah dapet kerjaan ko" berlalu meninggalkan Leo
" maafin Dinda kak ,Dinda boong, Dinda nggak mau terlihat jadi orang yg menyedihkan depan kalian"
(batin Dinda)
Pov Leo
"Maafin gue Din" gerutuk Leo
-rumah Leo
"Leo, Papah mohon sama kamu kamu mau yaa di jodohin sama angel" kata Karel (ayah Leo)
"Pah maafin Leo udah punya pilihan sendiri, dia cantik berpendidikan kasi waktu buat Leo kenalin dia sama Papah" jelas Leo
" Dinda Pah, Pah Leo istirahat dulu yaa" meninggalkan Karel

Pov Dinda
"Semua berawal dari sini, impian, persahabatan, cinta, dan sebuah keajaiban tekad yang telah menjadikan kita bukan hanya seonggok daging yang hanya punya nama. Hati yg tak lelah menunggu, hati yg tak lelah bersabar, hati yg tak lelah berharap, rencana Tuhan yg paling indah akan tercipta" tulis Dinda di buku kecilnya. Tulisan pertama setelah perih hatinya tak tertahan lagi.
-
Dinda melamar ke perusahaan Karel, tapi Dinda tidak mengetahui jika itu ayah Dinda
"Selamat pagi Pak" salam Dinda
"Saya sudah baca biografi kamu, saya teruma kamu, kebetulan sekretaris saya cuti melahirkan kamu selama sebulan masih dalam tahap percobaan" jelas Karel
"Serius Pak" kaget Dinda
"Kamu boleh bekerja besok pukul 8 kamu sudah harus sudah berada di kantor dan pulangnya pukul 5 jika nggak ada meeting"
"Makasih pak, kalau begitu saya permisi dulu" meninggalkan Karel

Cafe
Tok tok tok
"Masuk"
"Rian aku udah dapet kerjaan"
"Selamat ya, nih gaji kamu selama bekerja di sini" Rian memberikan amplop putih kepada Dinda
"Maakasih Ian, aku pergi dulu yaa mau beli perlengkapan dulu"
"Hati-hati" jawab Rian
"Brruuk" Dinda menabrak seseorang di depannya
"Maaf"
"Selamat yaa" suara baritin yg tak asing bagi Dinda
"Kak Leo, iya makasih kak" jawab Dinda seraya meningglakan mereka
"Tunggu Din" menarik tangan Dinda dan membawa kepelekuannya dan mengelus kepalanya seperti rindu luar biasa yg baru tercurah
"Hmmmm" pecah Rian diantara keheningan
"Ayo gue antar" menarik tangan Dinda
-Di mobil
"Din" tegur Leo memecah keheningan hati Dinda begetar tidak karuan karena perlakuan Leo padanya
"Loe marah ya sama gue, maafin gue yaa"
"Kak berhenti" Leo pun memarkir mobilnya di tepi jalan
"Kak" tangis Dinda pecah memeluk Leo
"Dinda sayang sama kak Leo kenapa kak Leo ninggalin Dinda di saat Dinda udah sayang sama Kak Leo kak Leo jahat" memukul Leo
" Din Din" memegang wajah Dinda dengan tangan kekarnya
" maafin Kak Leo yaa.... Kak leo juga sayang sama Dinda" jelas Leo
"Dinda mau nggak nikah sama Kak Leo, nanti kak Leo kenalin sama Papah Kak Leo yaa, udah jangan nangis lagi" menghapus air mata Dinda
"Jangan besok yaaa kak, Besok hari pertama Dinda kerja" jelas Dinda
"Kamu uah dapat kerjaan selamat yaa" memeluk Dinda
"Iya makasih kak
Leo pun melanjutkan perjalanan mereka berbelanja

First KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang