hai..haiiii my beloved readers...sebenarnya niatnya sih posting cerita kedua dari boxset tapiiiii untuk sekedar 'take a peek' cerita pertama jadinya posting lah part 2 dari cerita Dean...semoga suka dan thanks so much for dimples-ji, evavioletta, missLeeott, ImeldaLukitasari, Viviar16, missstell yang berminat koleksi boxsetnya, itu sangat berarti bagi author dan jadi penyemangat untuk rampungkan boxset agar bisa segera meluncur...once again ditunggu VOTE jika kalian suka ceritanya dan KOMEN jika kalian berminat untuk koleksi boxsetnya, semakin banyak yg komen semakin semangat jadinya buat selesaikan novelnya...love you (A.G)
MICHELLE menyunggingkan senyum terbaiknya membalas tatapan bingung pemilik rumah didepannya namun sepertinya kurang berhasil karena kerutan di dahi Kate tetap berkerut, tapi terkutuklah dirinya kalau membiarkan Kate menyimpulkan sesuatu sedang terjadi antara dirinya dan sepupu wanita itu.
"Kukira malam ini anda sengaja mengosongkan jadwal." sepertinya Kate tidak mau melepaskan dirinya begitu saja, Michelle mendesah dalam hati menyadari kekeras kepalaan wanita didepannya.
"Kupikir juga begitu, tapi ada kasus mendadak yang membutuhkan bantuanku." dalihnya berusaha sekali lagi untuk meyakinkan Kate, ia mulai prihatin pada suami wanita itu yang pastinya selalu mengikuti apapun keinginan wanita itu.
"Apa pasien itu kesulitan melahirkan?" Michelle tersentak, benaknya kosong sehingga ia terdiam beberapa saat.
"Apa yang terjadi di sini?" pertanyaan tiba-tiba itu terasa seperti angin sejuk bagi Michelle yang berusaha keras mencari jawaban yang tepat agar ia bisa segera berlalu dari tempat itu.
"Dokter kita ingin pamit pulang, katanya ada panggilan mendadak dari rumah sakit." ada nada merajuk di suara Kate yang hampir membuat Michelle tersenyum, walau wanita itu begitu keras kepala namun sepertinya bisa menjadi manja jika bersama suami wanita itu.
"Kalau memang ia diperlukan di rumah sakit, tentunya kita tidak mungkin menahannya." Michelle hampir saja bersorak berterima kasih atas pembelaan Sam yang memihak padanya, terlihat wajah Kate berubah cemberut yang membuat suaminya mendekapnya dan berbisik sesuatu di telinga wanita itu yang seketika membuat wajah Kate berbinar.
"Benarkah?" kali ini giliran Michelle yang mengerutkan kening mendengar pertanyaan antusias Kate untuk suaminya, Michelle mulai dijalari perasaan tidak nyaman seakan-akan pasangan didepannya itu sedang membicarakan sesuatu yang berkaitan dengan dirinya.
"Kurasa kita tidak mungkin menahan dokter kita menjalankan tugasnya, bukan begitu?" pertanyaan Sam yang tiba-tiba membuat Michelle gelagapan.
"Eh i-iya, a-aku...."
"Kurasa kami tidak akan menahan anda lebih lama, bisa-bisa pasiennya tidak akan bertahan lama." ucapan manis Kate berbanding terbalik dengan sikapnya yang sebelumnya yang tidak ingin ia pergi, perubahan sikap wanita itu benar-benar membuatnya curiga.
"Kuharap lain kali kita bisa makan siang bersama." tawar Kate antusias.
"Tentu saja itu akan sangat menyenangkan." Michelle merasakan bulu kuduk di punggungnya berdiri dan ia bisa merasakan tatapan tajam yang ditujukan untuk dirinya.
Membasahi tenggorokannya yang tiba-tiba kering, Michelle mengutuk sekali lagi lelaki itu yang mampu mempengaruhinya seperti yang dirasakannya saat ini. Seharusnya ia tidak mencium lelaki itu, ia bahkan tidak seharusnya berada di dekat lelaki itu.
YOU ARE READING
Journey Of Love (pending)
RomanceEmpat cerita yang dikemas dalam satu buku walau hanya setengah part yg diupload dan bagian dewasanya hanya akan tersedia dalam bentuk buku...semoga my beloved reader masih tetap nungguin ^.^