when the silence speaking

59 2 4
                                    

Keluarga ku pulang pada pukul 11 malam, aku semobil dengan papah sedangkan ka Jo membawa motornya dan mengikuti mobil papah dari belakang. 

Aku tetdiam semenjak hanya ada aku dan papah dimobil sampai tiba-tiba mobil berhenti di tengah jalan, akupun menoleh ke papah

" kamu pulang sama jonathan, papah mau pergi dulu "

Aku menghela nafasku " kenapa papah gak ngantetin aku kerumah, sekarang udah malem terus papah nurunin aku disini, kalau mamah disini pasti dia bakal marah "

Papahku memukul stir mobil " jangan pernah kamu ngomong kaya gitu, kamu itu gak punya ibu "

Aku mulai naik pitam " PAH YANG MARAH SAMA MAMAH ITU BUKAN PAPAH AJA, PAPAH KIRA AKU INI APA? ROBOT YANG GAK TAU APA-APA, AKU JUGA MARAH SAMA MAMAH, AKU JUGA SAKIT HATI, EMANG PAPAH KIRA GAMPANG NERIMA SEMUA YANG TERJADI KETIKA AKU LAGI TUMBUH, ENGGAK PAH, AKU JUGA CAPEK. CAPEK KARENA GAK PERNAH ADA YANG MERHATIIN AKU, CAPEK KARENA PAPAH SELALU PULANG BAWA PEREMPUAN LAIN, AKU JUGA CAPEK KARENA KITA BERANTEM TERUS, please pah berubah untuk aku pah, plis " akupun menangis

Karena tak ada jawaban dari papah akupun keluar dari mobil dan menangis, seseorang datang dan memelukku, itu ka Jo. Dia berusaha untuk membuka pintu mobil tapi aku tahan dan aku mengatakan bahwa aku tak ingin ada masalah apapun lagi malam ini.

Mobil papah pun pergi tapi aku masih belum bisa bergerak dari sana, kilasan-kilasan dimana keadaan memburuk terlintas di benak ku, bagaimana menyakitkannya ketika seseorang yang aku sayangi pergi, bagaimana seseorang yang aku hormati berubah dan bagaimana orang yang aku kagumi menjadi tak peduli. Rasa sakit itu masih ada, masih sampai sekarang, aku merindukan mamah, aku merindukan hidupku yang dulu dan sekarang aku tertangkap di dalam penjara yang aku buat sendiri.
I HATE MYSELF

⇨⇨⇨⇨ⓘⓝⓔⓔⓓⓨⓞⓤ⇦⇦⇦⇦

Malam itu, ka Jo membawaku ke apertement nya, keadaanku kacau, bahkan aku tak berkata satu katapun ketika ka Jo izin pergi kerumah untuk mengambil perlengkapanku. Im lost, aku tidak bisa berpikir tentang apapun sekarang.

Akupun berusaha untuk sadar jadi aku memutuskan untuk pergi kedapur untuk meminum air. Aku kembali keruang tv setelah itu, dan tak lama ka Jopun pulang bersama ka rey

Aku menatap sayu ka Jo menandakan bahwa aku tak suka dengab keberadaan ka rey disini, aku sedang tak ingin berkata apapun

" kau terlihat kacau sanni " ucap ka rey

" hmm "

" she's okay, she just tired " ucap ka Jo

" maaf, aku ngeganggu malem-melem, tapi ayla dari tadi nangis dan nyuruh aku untuk dateng kesini untuk liat keadaan kamu "

Aku tersenyum mendengar bahwa ayla mengkhawatirkan aku, sebenarnya dia itu benar-benar punya ikatan yang kuat atau apa?

" katakan padanya, aku baik-baik saja, dan maaf merepotkan mu malam-malam "

Ka rey terdiam, dia mungkin sedang berfikir apa yang sebetulnya terjadi, jadi aku hanya tersenyum padanya lalu merebahkan diriku di sofa, hari ini benar-benar terasa lelah.

Pagi sekali aku terbangun dan menyadari bahwa sekarang aku berada disebuah kamar, akupun pergi keluar dan melihat ka rey dan ka Jo tidur diruang tamu dengan tv menyala , akupun pergi ke dapur untuk meminum air, ketika aku meminum air seseorang memelukku dari belakang, gelaskupun hampir terjatuh jika orang itu tak menahannya

" udah baikan? " suara ka jo menggema ditelingaku

Akupun bernafas lega karena itu

" hmm, siap siap kesekolah " ucapku sambil melepaskan pelukannya dan pergi

Aku masuk kedalam kamar lalu terdiam sebentar di depan cermin, menatap diriku yang kacau, mataku sembab, mukaku yang merah karena terlalu banyak menangis, rambutku yang berantakan dan aku masih memakai baju yang sama dengan kemarin.

Kejadian itu berulang dikepalaku, tapi aku segera buang itu jauh-jauh dan pergi untuk bersiap-siap kesekolah.

Setelah siap, aku pergi keluar dan memasak sarapan setelah membangkun ka Rey dan menyuruh mandi ka Jo lalu aku hanya terdiam dan memakan sarapanku.

Setelah kami semua sarapan kamipu pergi dengan mobil ka rey, di dekat sekolah aku meminta untuk turun, karena ya you know, aku gak mau ada drama dulu pagi ini. Dan setelah sedikit berdrbat akhirnya mereka menurunkanku dan aku berakhir berjalan kesekolah

Senyum arin sudah terpampang jelas saat aku sampai di kelas dan seperti biasanya dia menyapaku dan aku hanya membalas dengan senyuman, akupun baru akan duduk di bangku ku dan arin baru akan membalikan tubuhnya, dan

Plush.... 

Rok ku terasa hangat. Spontan aku berdiri dan semua orang yang berada di belakangku tertawa dan berkata
" ihhhh sanni ee dicelana " dan dilanjutkan dengan tawa lagi, akupun melihat rok ku dan terpampang jelas warna coklat disana, tepat ditengah.

Aku malu dan aku benar-benar tak bisa melakukan apapun tapi arin dengan sigap menutupi bagian itu dan membawaku pergi dari kelas, selama di koridor orang-orang melihatku yang ditarik oleh arin, aku benar-benar malu dan terus menundukan kepalaku.

Aku bernafas lega ketika kami sampai dikamar mandi. 

" siapa sih yang jailin lo kaya gini, keterlaluan sumpah "

" hah udahlah gua gak mau musingin tentang itu " ucapku sambil berusaha membersihkan noda yang ternyata coklat itu

" pokoknya gua gak mau tau, siapapun itu harus dapet pelajaran " ucap arin ambisius

" daripada lu benci orang gak jelas, mening bantuin gua bersihin rok "

Dengan bete diapun membantuk membersihkan noda yang sangat sulit hilang itu sampai kamipun menyerah dan mengganti bajuku dengan baju olahraga. Ini melanggar aturan tapi mau bagaimana lagi.

Aku keluar dengan baju olahraga dan kebetulan melewati gerombolan sabrina aku tertunduk, lalu... 

" gimana enak coklatnya " ucap brina dan tertawa setelahnya sambil mentos tangannya keteman-temannya
Jujur saja aku ingin marah, maksudku itu benar-benar memalukan, aku berhak marah bukan? 

" LO PUNYA OTAK GAK SIH " teriakan arin menggelegar dan dengan cepat menyadarkan ku, akupun melihat dirinya sudah berada di depan sabrina, ah dia benar-benar gila. 

" NYOLOT LO YA " balan brina

" LO YANG PERTAMA KALI CARI MASALAH YA, JANGAN GANGGU SAHABAT GUA, SEKALI LAGI LO GANGGU DIA BUKAN GUA YANG TURUN TANGAN, BI*CH "

" LO BILANG GUA APA? NGACA DONG, DASAR LESBI "

Aku berusaha menarik arin tapi dia tak bergeming, mulutnya terbuka lalu sesaat kemudian dia melepaskan tangnnya dan

PLAK

Aku membulatkan mataku, terpampang tanda merah di pipi brina, kejadiannya terlalu cepat yang aku bisa liat sekarang hanya wajah merah brina dan bersiap untuk marah dan mengambil ancang - ancang untuk memukul arin. 

" STOP " ucapku tiba-tiba saat tangan itu sudah berada tepat didepan muka arin, aku benar-benar tak tau dari mana keberanian itu tapi ini sudah terlanjur

" lo emang udah keterlaluan brin, hari ini lo ngepermaluin gua di depan semua orang dikelas gua, kalau lo ada masalah lo bisa ngomong sama gue baik-baik, gua gak suka jalan kekerasan, dan satu lagi jangan salahin gua kalau ka jo bakal benci sama lo abis ini, karena semua ini bukan salah gua tapi ini salah lo, lo yang ngerusak reputasi lo sendiri karena kelakuan lo yang kaya gini, initinya jangan pernah gangguin gue lagi, karena gak ada yang berhak sakitin gue selain gue sendiri " akupun menggapai tangan ari

" songong ya lo, emang lo siapanya Jo ha ? "

Aku terdiam menutup mataku lalu jalan kearahnya dan dengan lantang akupun berbicara

" gue adiknya, puas? Selamat lo orang pertama yang tau soal ini "

⇨⇨⇨⇨ⓘⓝⓔⓔⓓⓨⓞⓤ⇦⇦⇦⇦

Dont forget to vote and comment guys
Love ya....

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang