Sejak tadi Rama hanya diam dan memandang malas Keyra yang sedang bercerita dengan semangat 45 nya . Terhitung 2 jam sudah mereka mengobrol di teras rumah Keyra , sebenarnya ini tidak dikategorikan sebagai mengobrol karena dari tadi hanya Keyra yang ngomong sementara Rama cuma manggut manggut sesekali bergumam menanggapi obrolan Keyra . Sejujurnya saat ini Rama sedang merajuk pada Keyra namun Keyra tidak cukup peka dengan maksud Rama ini . Gadis itu malah tetap bercerita panjang lebar tentang dirinya dan Raka yang sudah mulai dekat .
" Pokoknya ya Ram gue seneng banget . Apalagi ntar malem gue mau nonton sama Raka ."
" Hmm.." Keyra sebetulnya sudah jengkel dengan Rama yang seperti tidak mendengarkan curhatannya sejak tadi.
" Lo mendadak bisu ya Ram dari tadi cuma manggut manggut sama hemm haamm hemm mulu . Lo dengerin cerita gue ga sih ?. Jangan jangan gue cerita dari tadi lo kacangin . Wah parah nyebelin banget . Temen apaan lo . Pulang aja sono hushh jauh jauh ."
Rama hanya memandang Keyra dengan tatapan tak percaya . Seharusnya ia yang marah .
" kok lo yang marah sih Ra harusnya tu gue yang marah . Lo udah ngerusak minggu pagi gue . Nyuruh gue pagi pagi dateng kerumah lo . Eh ternyata lo cuma mau curhat tentang Raka . Gue juga yang bego mau mau aja di bohongin sama lu ." Keyra cuma nyengir mengingat gimana caranya dia membohongi Rama agar Rama mau datang kerumahnya tadi pagi .
☁Flashbackk☁
" Halo... Apaan sih ra pagi pagi telfon gua ngantuk ."
" Ram.. Ramm.. Tolongin gue kepala gue sakit banget. Bunda sama bang Varo masih di Babdung. Tolongin gue ." ucap Keyra dengan suara lemah.
" APA ? Tu-tungguin gue Ra , ini gue otw kerumah lo..."
Tutt ..tutt...
Ga sampe lima menit Rama udah sampe didepan rumah Keyra sambil treak treak . " ARAAAA... GUE DATENG LO DIMANA ?."
Mendengar suara orang berteriak didepan rumahnya Varopun reflek keluar dan menemukan Rama sudah ada didepan rumahnya hanya menggunakan kaos oblong dan celana kolor dengan tampang khas orang bangun tidur .Varo hanya sanggup menahan tawanya melihat keadaan Rama ditambah sendal yang dipake Rama selen .
( Baca selen : sendal yang dipake kanan sama kiri beda bukan pasangannya .)
" Loh kok Bang Varo kok dirumah ? Katanya diBandung ?." Tanya Rama kebingungan .
" Eh iya lupa Ara dimana bang ? Ara sakit bang . Tadi telfon Rama . Harus cepet cepet dibawa kerumah sakit . Ayoo buruan kok abang diem aja ." Entah Rama itu bodoh atau apa samapi sekarang ia belum sadar kalo dirinya telah dibohongi .
" HUAAHAAHAHAHA..." Varo sudah tidak kuat menahan tawanya lagi sementara Rama semakin dibuat bingung belum mengerti kejadian yang sebenarnya .
" Kata siapa masih di Bandung orang udah pulang dari kemaren sama Bunda . Ini juga si Ara ga sakit Ram orang lagi bikin kue tu didapur sama Bunda . Lo mau aja dibegoin sama adek gue ." Jawab Varo sambil menahan tawanya .
Rama sontak terdiam mendengar jawaban Varo . Wajahnya memerah karena menahan marah . Dirinya tak habis pikir bisa bisanya gampang banget dibegoin Keyra.
" ARAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA......"
Flashbackk end.
" Hehehe sori deh sori abisan kalo ga gitu lo gabakal bangun Ram. Lo kan kebo banget sama kaya Bang Varo ."
" Lo gatau apa paniknya gue kaya apa kirain lo beneran sakit Ra. Gue sampe lari larian dari rumah gue masih koloran doang sama pake sendal selen takut lo kenapa napa tau ga ?." Ingin rasanya Rama berteriak marah pada Keyra namun ia selalu tidak bisa.
" Ciee cie yang khawatirin gue hehe. Iya deh sori ga bakal diulangin kok. Ntar sore gue traktir es krim deh sebagai permintaan maaf ."
" Sori ga bisa gue jagain Dias ntar sore nyokap mau kondangan sama bokap Diasnya ditinggal " jawab Rama sekenanya. Datar. Tanpa ekspresi. Dan jika Rama sudah seperti ini Keyra baru sadar jika Rama beneran marah sama dia.
" Ohh gituuu Iyasnya diajak aja Ram." Bujuk Keyra.
" Ga bisa Iyas lagi rewel."
" Yaudah gue aja yang beli es krimnya abis itu nyamper kerumah lo."
" Ga ada penolakan."
Baru saja Rama akan menolak namun kalah cepat dengan Keyra .
Dan berakhirlah mereka disini di ruang TV rumah Rama menemani Dias yang sedang nonton Sopo Jarwo sambil nyemil snack dan es krim yang dibawa Keyra .
" Mas ama iyass auu es cimm agii ."
Ramapun memberikan sebungkus cornetto coklat pada Dias .
" Mas Ama sama Mbak Ayaa belantemm ya ." mendengar perkataan Dias keduanya pun berpandangan namun Rama langsung mengalihkan pandangannya dengan malas .
" Mas Ama tu yas ngambek sama mbak Aya." kata Keyra pada Dias dengan gimik khas ibu ibu lagi gosip.
" Mas Amaa ga boleh ambekan kata mama kan dosaa, aikan dong cian Mbak Ayaa ." Kata Dias sok menasehati kakaknya. Keyra menahan tawa karna tingkah menggemaskan Dias.
" Sok tau lo yas masih kecil juga sok sokan nasehatin orang gede ." kata Rama sambil mencubit pipi Diyas yang gembil .
" Iya Mas maafin asal lo Ra ga ngulangin lagi ."
" SIAP SAYA BERJANJI KOMANDAN." jawab Keyra sambil hormat dan ditirukan Dias . Ramapun tertawa melihat tngkah konyol sahabat dan adiknya itu .
Drtt..drttt..
Handphone Keyra bergetar diatas meja menunjukan adanya pesan masuk .
" Siapa Ra ?." tanya Rama.
" Dari Raka, emmm gue cabut dulu ya Ram mau pergi sama Raka. Bye Iyass ." Rama hanya diam dan menatap kepergian Keyra dengan tatapan yang susah diartikan . Dalam hati Rama ada rasa tak suka Keyra pergi dengan Raka .
.
.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Fajar
Teen FictionSenja dan Fajar yang datang dengan cara yang sama, namun memberi akhir yang berbeda . Senja mengajariku, bahwa terang tak selalu menemani. Tapi Fajar juga mengajariku, bahwa terang akan selalu kembali.