Pertempuran besar terjadi di Ragmaphes. Pasukan divine yang merupakan gabungan dari beberapa ras kewalahan menghadapi darkness yang berjumlah satu orang.
Lebih tepatnya seorang iblis perempuan berambut putih panjang, bermata merah darah dengan sebuah tanduk tunggal dikepalanya. Mengenakan pakaian yang memperlihatkan bahu dengan kulit putihnya yang terlihat halus. Beserta armor dan pedangnya yang berwarna hitam.
Tetapi walaupun hanya satu orang dia adalah Amiya Luwitze
Atau lebih dikenal sebagai The NecroQueen."Hahahaha hanya inikah yang bisa kalian lakukan?" Ejeknya dengan nada sombong.
Amiya tak henti-hentinya memanggil pasukan undead. Bahkan bukan hanya undead tetapi monster lain yang masih hidup juga tunduk padanya. Ribuan pasukan undead dan lainnya terus berdatangan. Bahkan dia juga mengendalikan naga zombie yang tubuhnya sudah tidak utuh. Setidaknya naga zombie itu sebesar 50 meter.
Naga yang dikendalikan beberapa kali menembakkan bola api raksasanya. Meledak menggetarkan tanah para pasukan divine berpijak juga membakar mereka. Pasukan yang berjatuhan menghadapi masalah baru yakni mereka dikepung oleh para undead. Dengan segera para undead menyerbu pasukan divine yang sedang berada dalam kesulitan.
"Cih! Anak panahku habis!" Teriak salah satu elf.
"Gunakan ini!" Seorang malaikat melemparkan sebuah pedang kepada elf tadi.
"Akkhh Sial... kita kehabisan holy bullet!" Ucap seorang lagi yang terlihat sangat kesal.
Tidak ada pilihan, digunakannya senapan yang ia pegang untuk memukul musuh-musuh yang bergerak kearahnya. Nampaknya serangan kombinasi antara malaikat dan elf hanya cukup untuk mempertahankan posisi. Walaupun permainan mereka kuat, cepat bahkan brutal sekalipun tidak cukup untuk membalikkan keadaan.
Seorang malaikat yang berpakaian layaknya pemimpin pasukan berjalan mundur kebelakang di bantu salah seorang rekannya. Dia menderita luka berat dan telah kehilangan banyak darah. Kelihatannya hidupnya hanya tinggal beberapa saat. Disaat keadaannya sekarat, dia berusaha melakukan hal terakhir yang bisa ia lakukan untuk menyelamatkan pasukannya.
"Gate open! Kalian semua larilah akan kutahan mereka untuk memberikan waktu kepada kalian."
"Apa yang kau bicarakan? Apa menurutmu kami akan tenang jika kami lari begitu saja!?" Bentak salah satu anggota pasukan divine.
"Kalau begitu, pergilah panggil bantuan lalu kembali! Ambil juga amunisi dan senjata tambahan"
"Baiklah!"
Kemudian mereka serentak berlari menuju gerbang warp guna melakukan tindakan sesuai dengan perintah.
"Ara.. kalian mau pergi kemana?"
Ternyata mereka telah dihadang oleh Amiya yang telah berdiri di depan gerbang. Saat ini keadaan mereka seperti serasa akan berakhir disini.
"Meninggalkan gadis cantik sepertiku? Kalian tega sekali." Ucapnya.
Mereka hanya terkejut dan tidak melakukan apa-apa. Yang jelas itu adalah pertanda buruk.
Amiya melompat keatas, kemudian terbang dengan mengembangkan kedua sayap hitamnya. Kini Amiya terlihat akan melakukan sesuatu. Terlihat dari aliran mana dark miliknya yang berkobar-kobar. Kemudian terpusat pada tangan kanannya.
"Feel the curse that will i give to all of you... BLACK FIRE BULLET!"
Sebuah peluru api hitam ditembakkan ke arah para divine yang terpaku ditempat. Yang bisa mereka lakukan adalah membuat sihir pelindung bagi diri mereka sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Luminescent White Knight
Fantasy#Dalam Proses Remake Ketika beranjak dewasa, para bangsawan malaikat diharuskan untuk memiliki setidaknya satu orang ksatria sebagai pelayan dan pelindung mereka. Umumnya mereka yang akan dipilih adalah malaikat lain yang memiliki kemampuan atau k...