Setelah beberapa waktu aku pulang ke bumi. Awalnya aku bingung apa yang akan terjadi karena aku tidak pergi ke sekolah sekitar 2 minggu, tapi rasa bingung itu lenyap ketika mengetahui bahwa hari ini adalah hari dan tanggal yang sama ketika aku pergi.
"Nixia, aku tidak salah lihat kan?"
"Ah... aku lupa untuk memberitahu tentang hal ini. Hesyar ada di ruang dan waktu yang berbeda, perbedaan waktu adalah hal yang wajar. Asal kau tahu satu hari di Hesyar tidak ada 10 menit disini," jelas Nixia.
"Kau tidak bercanda kan?"
"Tentu saja tidak. Aku sendiri biasanya pergi ke sekolah 2 minggu sekali."
"???"
Dan tepat seperti yang Nixia katakan. Saat aku berangkat ke sekolah keesokan harinya, tidak ada sesuatu yang aneh. Semuanya berjalan seperti biasanya.
Setelahnya, ku langsung menuju ke ruang kelas, kemudian duduk. Untuk menunggu waktu dan guru masuk, ku mengisi waktu dengan memainkan ponselku.
Setelah waktu pelajaran dimulai guru segera masuk. Kali ini pelajaran pertama adalah sejarah yang berarti Rose yang akan mengajar. Tetapi tidak seperti biasanya, ia tidak segera memulai pelajaran.
"Anak-anak hari ini akan siswi baru yang akan bergabung dengan kalian."
Beberapa murid terperangah dengan penampilan murid baru itu. Terutama murid laki-laki. Termasuk diriku sendiri. Bukan karena aku tertarik dengannya, melainkan tentang siapa dia.
"Baiklah, perkenalkan namu!" Perintah Rose.
"Namaku adalah Amiya Luwitze, semoga bisa berteman dengan kalian," ucapnya.
Pensil yang kupegang patah seketika saat mendengar namanya.
Tidak kusangka orang mencoba untuk saling membunuh beberapa hari yang lalu menjadi murid disekolah bahkan di kelas yang sama.
"Oh! Ricane dan Nixia. Aku tidak menyangka kalau kita akan bertemu disini."
Setelahnya Amiya duduk dibangku yang ada disebelah kanan Nixia dengan santai seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Hal yang sama juga terlihat pada penghuni kelas lainnya karena mereka tidak sadar bahwa ada seorang pembunuh yang berada satu ruangan dengan mereka.
Entah bagaimana dia melakukannya, tapi jelas penampilannya saat ini menipu hampir semua mata yang ada disini.
"Hei! Ricane!" panggil Amiya padaku saat jam istirahat.
"Jangan memanggilku seolah kita ini akrab!"
"He? Tapi kau membiarkan Nixia seperti itu!" protesnya.
"Tidak ada urusannya denganmu!" sahut Nixia.
"Kenapa!?"
Haruskah aku mendengar kedua perempuan ini ribut? Semoga mereka tidak menggunakan kekuatan mereka disini.
""Ricane!"" panggil mereka berdua.
Tapi maaf, aku tidak mau terlibat dalam masalah. Maka sebelum mereka sadar aku sudah pergi lebih dulu.
~~~
Salah satu keuntungan dengan mengenal Nixia dan menjadi pelayannya adalah dia akan memberikan tumpangan untuk pulang dari sekolah dengan sebuah mobil mewah. Tentu rasanya nyaman, tapi entah sampai kapan akan seperti ini.
"Nona, kita sudah sampai," ucap Silvi ketika mobil telah berhenti.
"Terimakasih. Jemput aku jam tujuh nanti," ucap Nixia pada Silvi.
"Nixia-"
"Aku tidak boleh berkunjung ke rumahmu?" potongnya.
"Ya, tentu saja boleh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Luminescent White Knight
Fantasia#Dalam Proses Remake Ketika beranjak dewasa, para bangsawan malaikat diharuskan untuk memiliki setidaknya satu orang ksatria sebagai pelayan dan pelindung mereka. Umumnya mereka yang akan dipilih adalah malaikat lain yang memiliki kemampuan atau k...