Fallen Leave

673 110 5
                                    


"Did you leave me because you didn't love me?
Or did you fall in love with someone else?
Preparing for a parting breaks my heart.
Why do I have to feel sad alone?
Do you feel as sad as I do?
If I've made you sad, please forgive me.
I'll understand, because I love you"

-----------------------------------------------------

Seandainya, taeyeon tak mengatakan hal ini pada kangin, semua ini tak akan terjadi. Penyesalan memang selalu datang terlambat, dia hanya berharap supaya waktunya tak terlalu cepat berlalu.
Taeyeon masih tenggelam dalam pikiran nya, memikirkan apa yang harus ia lakukan pada jiyong supaya dia bisa mengerti tanpa harus tahu tentang apa yang akan terjadi.

Kangin datang dan langsung duduk disampingnya.

"Hey, masa depan. Kenapa melamun seperti itu?" Kata nya

Taeyeon tersenyum pada nya,

"Masa depan? Kenapa kau memanggil ku seperti itu? Kesan nya seperti aku adalah masa depan mu hehe" taeyeon terkekeh.

"Kau sudah memikirkan banyak hal, lebih baik banyak tersenyum dari pada melamun terus seperti itu" kata kangin

"Tadi aku lihat jiyong sedang duduk sendirian di kelas, mau kesana?" Lanjutnya

Taeyeon menggelengkan kepala nya

"Oppa sudah bicara padanya?" Tanya taeyeon

"Belum, tapi hari ini rencananya jiyong akan mengantarku beli kue untuk ulang tahun ibu" jawab kangin

"Baiklah, aku percaya padamu"

"Sekarang pergilah ke kelas. Kau akan di hukum kalau terlambat, sekarang pelajaran bahasa"

Kim Taeyeon pov

Aku masuk ke dalam kelas, melihat pria itu masih duduk terdiam di bangkunya, lucu rasanya kalau mengingat umurku yang sebenarnya sekarang, aku wanita dewasa berumur 24 tahun, kembali ke sekolah lama ku, kembali melihat apa yang ku lihat saat umurku 18.

"Temui aku di lapangan" jiyong menepuk pundak ku.

"Kwon jiyong, bicara disini" ucap ku

Jiyong berhenti di tempatnya. Lalu menatap ku tajam.

"Apa mau mu? Kenapa kau membuat semuanya jadi seperti ini!" Suaranya cukup keras untuk membuat ku terkejut.

"Apa kau perlu berteriak seperti itu pada ku? Kita bahkan bisa bicara saat kau berbisik" jawab ku.

"Dengarkan, kau yang memulainya. Sudah ku bilang, waktu itu adalah terakhir kali aku akan bertanya padamu, jadi sekarang tak ada alasan ku untuk bicara pada mu lagi" lanjut ku.

"Ini yang kau inginkan? Kau ingin kita selesai? Kalau begitu kenapa tak bilang dari awal? Kenapa kau malah melarang ku untuk pergi!" Jiyong menatapku tepat di tengah mata ku.

Semua orang yang ada di kelas dan ada di koridor mengelilingi kami. Memandang aneh pada kami.

"Aku tak mau jadi tontonan orang, kau bisa selesai kan masalahmu sendiri" ucapku lalu pergi.

Kangin oppa terlihat dari kejauhan, yang juga sedang melihat drama yang kami buat ini. Kangin oppa menghampiriku, lalu mengelus kepala ku pelan.

"Bagus, kau harus keras pada nya mulai sekarang" kata nya.

Aku membentak jiyong, mengeluarkan suara terbesar ku pada nya. Entah apa yang ada di fikiran ku saat itu. Tapi sekarang aku benar benar merasa bersalah.
Kangin oppa terus menerus menatap wajah ku, sepertinya dia paham betul apa yang sebenarnya ingin ku katakan pada jiyong.

"Sudah ku bilang aku akan membantu mu, kau tak perlu khawatir" ucap nya tiba-tiba.

"Dia terlihat sangat kecewa tadi. Apa ini akan baik-baik saja?" Kata ku

"Jiyong, anak itu bisa jadi sekeras yang ia mau, atau selembut apapun. Kau tak perlu takut, dia pasti sebenarnya mengerti apa maksud mu" jawab kangin oppa.

"Maaf aku menyusahkan mu, oppa. Aku merasa jadi beban. Seharusnya biar saja aku yang menderita sendiri dan tak perlu kembali lagi kesini" ucap ku

Kangin oppa hanya menepuk pelan punggung ku.

"Ini hidup mu pilihan mu, kau tak perlu menyesalinya" ucapnya sambil berjalan.

Kim Taeyeon pov end

Jiyong terduduk di tepi ujung koridor kelas nya, memikirkan apa yang baru saja terjadi. Taeyeon tak biasanya mengeluarkan suara sebesar tadi, kecuali apa yang ia katakan benar benar sudah membuat nya frustasi.

Ia terus memikirkan lagi, apa hal yang bisa membuat taeyeon begitu melarangnya pergi. Apa yang bisa terjadi jika ia pergi? Jika itu bukan karena takut wanita lain, berarti apa yang taeyeon takutkan adalah, kehilangan?

"Kwon jiyong, bicara dengan ku di kantin" kangin menghampirinya

"Hyung, kau tahu kenapa dia bersikap begitu?" Tanya Jiyong

"Ayo ikut aku ke kantin, aku lapar." Jawab kangin.

Mereka duduk berdua di bangku kantin, sambil menunggu pesanan makan kangin datang jiyong terus menunggu kata kata yang akan keluar dari mulut kangin.

"Kau merasa akan gila kan?" Ucap kangin

"Kau menunggu aku bicara kan? Sebenarnya kau penasaran apa yang sebenarnya taeyeon inginkan, ya kan?" Lanjutnya

"Hyung, aku benar benar tak tahu apa yang harus ku lakukan, karena selama aku mengenalnya, dia tak pernah seperti ini" kata jiyong

"Ikuti saja kemauannya, kau tak akan menyesal. Dia melakukan semua ini untukmu, ji" kata kangin

"Tapi kenapa? Kenapa dia begitu melarang ku pergi? Aku hanya ingin tahu" tanya jiyong

" kau tak akan pernah mengerti. Kau ingin dia jadi gila karena ini, huh?" kata kangin

"Hyung! Kau tahu aku tak bermaksud seperti itu!"

"Kau benar benar menyia-nyiakannya, kau tahu itu? Karena Itu berhentilah jadi anak nakal dan turuti saja maunya, ini demi kebaikanmu. Percaya lah" kata kangin

Jiyong hanya terdiam sambil terus mencoba mencerna perkataannya

"ah iya, kau tak perlu mengantarku beli kue. Aku bisa beli sendiri" lanjut kangin.

Jiyong terus menatapnya, memperhatikan setiap gerak wajahnya, begitu pun saat ia mengunyah makanan.

"Hyung" panggilnya

"Wae" jawab kangin sambil mengunyah makanannya

"Apa ada hal yang kau sembunyikan dari ku hyung?" Tanya jiyong

"Tak ada" jawab kangin.

"Jangan bohongi aku" kata jiyong

"Benar kok, aku tak menyembunyikan apapun" jawab kangin lalu melanjutkan makannya

"Hyung, kau tak perlu berbohong pada ku, aku sudah tahu semuanya" ucap jiyong

Kangin memuntahkan isi mulutnya. Lalu menatapnya dalam dalam

"Apa yang kau tahu?" Tanya kangin panik

"Semuanya, aku tahu semuanya" jawab jiyong sambil memainkan jemarinya

"Sampai mana kau tahu? Bagai mana kau bisa tahu?!" Tanya kangin masih dengan nada yang sangat serius

"Kau tak perlu tahu tentang itu, yang terpenting adalah, aku sudah tahu apa yang sedang terjadi sekarang" jawab jiyong.

Time Machine √GTAE √COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang