15

8.5K 380 7
                                    

Begin (Part 2)

Sejak pertama kali menginap di apartement Nara seminggu yang lalu, Revan mulai sering main ke tempat Nara malam-malam. Memang, kurang enak dilihat tetangga, tapi Revan memang baru bisa ketemu Nara saat Nara pulang dari kantor. Bahkan Revan punya kunci duplikat apartement Nara yang memang sengaja diberikan Nara padanya.

Dan sore ini, saat Revan sedang berkunjung ke apartement Nara, dia dikejutkan oleh kenyataan bahwa Nara ada di rumah.

"Gw kira lo kerja, Nar..."ujar Revan yang tanpa permisi langsung masuk ke apartement Nara.

Nara sibuk mondar-mandir dari kamar yang satu ke kamar yang lain,"Aku gak ke kantor hari ini. Malam ini aku harus menghadiri sebuah acara di hotel."sahut Nara,"Oh ya, kamu mau gak jadi pasanganku malam ini??"tanya Nara sambil mencondongkan kepalanya ke luar kamar.

"Boleh. Tapi gw belum siap-siap lho?"ujar Revan semangat,

"Gak pa-pa. Kita masih sempat koq ke rumah kamu dulu."ujar Nara setengah teriak.

Setengah jam kemudian, Nara keluar dari kamarnya.

Gadis itu mengenakan gaun malam model baby doll warna putih. Dilengkapi dengan kalung mutiara yang melingkar di lehernya. Walaupun Revan sudah pernah melihat Nara memakai gaun malam, tapi tetap aja Revan takjub memandang ciptaan Tuhan di hadapannya itu.

"Van... Kamu ngapain?? Ayo kita ke rumah kamu."ujar Nara menyadarkan Revan.

"Ha?? Oh iya... Yuk."ucap Revan lalu bangkit dari sofa.

"Kamu bawa mobil kan?? Kita pakai mobil kamu aja yah?"ucap Nara sambil mengunci apartementnya.

Ternyata dari apartement Nara ke rumah Revan hanya butuh waktu 15 menit. Gak jauh. Revan langsung mempersilakan Nara masuk ke rumahnya. Dan ternyata kedua orang tua Revan ada di rumah saat itu.

"Ma, Pa... Ini Nara, teman Revan."ujar Revan memperkenalkan Nara pada kedua orang tuanya.

"Malam, Om... Tante..."sapa Nara sopan.

"Malam juga. Kalian mau pergi??"tanya Mama Revan saat melihat penampilan Nara.

"Iya, Ma. Revan mau nemenin Nara ke acara kantornya."sahut revan dari dalam kamarnya.

Kali ini giliran Papa Revan yang menatap Nara,"Kamu sudah kerja??"tanya beliau.

Nara tersenyum anggun,"Sudah, Om."sahut Nara singkat.

"Sejak kapan??"tanya Mama Revan.

"Sejak SMA, Tante."

"Dimana??"tanya Papa Revan.

Gila ni orang tua... Emang aku calon menantu kalian sampai ditanya sepanjang itu...Interogasi polisi aja kayaknya gak kayak gini deh... Mau tau aja nih...bathin Nara.

"Di The Shamash Company, Om."

"Wah, hebat kamu... Tapi ngomong-ngomong apa posisi kamu disana??"tanya Papa Revan lagi.

"Papa!! Udah lah nanya-nya. Kan gak enak. Lagian asal Papa tahu, The Shamash Company itu punya Nara. Jadi posisi dia disana tuh CEO."sela Revan tiba-tiba yang sudah siap berpakaian,"Kita langsung berangkat aja yuk?"

"Permisi, Om... Tante..."pamit Nara.

Hotel Indonesia begitu ramai didatangi oleh para pengusaha. Kebanyakan dari mereka sudah hampir berumur setengah abad. Bisa dibilang eksekutif muda di sana hanyalah Nara. Nara menggandeng Revan kemanapun dia pergi, dan gara-gara itu ada beberapa pengusaha yang bertanya pada Nara apakah dia calon-nya Nara. Kontan saja Nara menjawab tidak, dan menjelaskan kalau Revan hanyalah sahabatnya.

Love and FamilyWhere stories live. Discover now