Akhirnya (bag.II)

349 11 4
                                    

Hallo...
Tq buat yg mau mampir...
Maaf gaje sm typo
Aku lanjut ya..





Bram menggendong rohman sambil berikan susu botol dan Intan meraih rohim untuk menyusui disisi kirinya.

Rohim langsung minum dengan rakus
"pelan pelan sayang jangan tergesa!" ucap Intan sambil belai lembut pipi putranya.

Dani memandang Bram lalu tersenyum

"hai dok, apa yang kau sampaikan pada kak Bram?" tanya intan
"ya, untuk menjauhimu dulu setidaknya 4bulan!" jwb dani
"oh!" jawab intan sedang
"gak bisa lebih cepat dok mbak intan sembuhnya?" tanya rina
"mungkin asal makannya dijaga kualitasnya serta minum obat!" jwb dani
"apa pengaruh untuk ASI mama dok?" tanya jessy
"tergantung obat yang di konsumsi nona!" jwb dani
"dokter ada resepnya?" tanya rina
"tidak ada nona!" jwb dani
"jadi kita coba cari saja Jess!" kata rina

"hem, aku tanya uncle George juga bisa dan ya ampun pa..ma..aku lupa infokan kalau uncle sekeluarga mau datang ke Indo!" seru jessy
"kapan?" tanya bram
"kemarin berangkat malam!" kata jessy
"jessy...kau baru katakan sekarang...!" runtuk Bram sambil menepuk nepuk putranya agar bersendawa.
"Lupa pa, datangnya hari ini pukul 5 sore langsung dibandara kota!" jwb jessy
"awas kamu nanti ya!" ancam bram kesal sedang Intan masih asyik menyusui rohim.

"Mam, jess pergi dulu ya nanti malam jess datang tidur sini!" pamit jessy
"aku juga mbak!" kata rina
"hem, makasih ya dan hati hati bisakan kalian jaga giantnya?" kata intan
"siap selama giantnya gak meraung!" jwb rina dan jessy serentak dan Bram mendelik pada Rina dan Jessy lalu baringkan Rohman di boxsnya "papa pergi dulu ya!" mencium putranya lalu medekati Intan.
"Pergi dulu mama dan Rohim!" Bram mencium putranya lalu mencium Intan kuat sesaat.
"Hati hati!" dengus Intan.

Bram dan 2 wanita itu keluar

"wah, repot ya!" kata dani
"bangets tapi dinikmati saja dok!" jwb intan
"kau benar dan slamat ya!" kata dani
"trimakasih dok!" ucap intan

Dani tersenyum lalu
"tak heran Bram mencintaimu Tan, kau hebat juga layak dicintai sebesar itu!" kata dani
"Bram juga layak dicintai sebesar itukan?" jwb intan
"tapi kau pahamkan kalau Bram mencintai secara berlebih!" kata dani
"aku tahu tapi juga sering takut!" kata intan
"kenapa?" tanya dani
"aku manusia dok, manusia tidak ada yang sempurna!" kata intan
"aku yakin Bram paham itu Intan dan ia menerimamu apa adanya seperti halnya kau menerima dia keseluruhan!" jwb dani
"menurutmu begitu dok?" kata intan
"Bram temanku sejak kecil sampai sekarang Intan, aku tahu dia yang dulu juga waktu terpuruknya sampai sekarang dan sejak bersamamu aku pahami Bram banyak berubah secara lisan tidak banyak berubah masih saja tenang juga dingin tapi ia mudah tersenyum juga tertawa, lebih terbuka dalam menangani pertanyaan pertanyaan sensitif dan ia lebih ramah!" jelas dani

Intan tersenyum

"trimakasih dok!" ucap intan
"sama sama Intan. Nanti siang istriku mau menjengukmu boleh?"kata dani
"silahkan dok, kuharap aku tidak tertidur nantinya!" jwb intan
"aku usahakan saat kau masih terjaga Tan!" jwb dani
"oke, syukurlah!" kata intan
"baiklah, aku pergi dulu ya dan obat untukmu itu pil kutuk!" jwb dani
"kau tau?" kata intan
"iya, biar saja 2 wanita itu cari cari kan asyik kerjain mereka!" jwb dani
"weee kalau ada yang marah bagaimana?" tanya intan
"oh, sudah punya pacar ya?" ucap dani
"itu tunangan mereka!" jwb intan sambil menunjuk ke belakang dani.

Dani berbalik
"oh, maaf!" ringis Dani sambil bergegas pergi.
"Jadi Jason, kapan kau traktir aku makan gado gado?" kata intan
"terserah bos minta dech!" desah Jason lemah.
"Tidak ngantor?" tanya intan
"tidak sekarang, nanti siang!" jawab keduanya.

Hingga akhirnya Intan pulang ke rumah setelah dirawat 5 hari di RS. Malam hari setelah dikamar mereka bersama kedua putranya

"luv, ini hadiah Soraya untuk putra kita!" ucap Bram lalu mengulurkan kertas kemudian berjalan ke jendela dan berdiri disana.
Intan membacanya lalu
"kak!" ucap intan
"itu benar, dan rumah yang kau minta itu juga milik Soraya kan?" kata bram
"ya kak, maaf!" jwb intan
"tidak perlu luv, aku tahu itu permintaan soraya padamu dan Soraya sudah jelaskan disuratnya padaku Luv!" jwb bram
"jadi kakak tidak marah padaku?" tanya intan
"kenapa juga marah luv, justru aku berterimakasih padamu!" jawab bram
"dalam hal apa kakak berterimakasih padaku?" tanya intan
"kau memiliki hati yang luas!" jawab bram kemudian bergerak duduk disisi Intan dan mencium kuat.

Yang Terluka ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang