Bab 16

11.7K 541 8
                                    

"Kok pagi-pagi mukamu udah kusut gitu? Kayak baju nggak disetrika aja." Mona tersenyum menyapa Dimas.

Dimas menatap Mona jengkel. Apa cewek ini nggak sadar ya kalau karena dialah hari-hari Dimas jadi berantakan. Kacau balau..

"Loh kok gitu lihatnya? Emang aku salah apa?" Mona bertanya dengan wajah tak berdosa.

"Nggak ngerasa ya?" Dimas mendelik kesal ke arah Mona.

Mona menggelengkan kepalanya pelan membuat rambut indahnya ikut bergoyang. Pria manapun pasti setuju kalau Mona saat itu terlihat sangat cantik apalagi dengan raut muka polos tanpa dosa seperti itu.

Tapi..Itu nggak ngaruh buat Dimas yang hatinya udah terpaut pada Dinda. Baginya Dindalah wanita paling cantik di dunia ini. Dan Mona nggak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan Dinda.

Dimas menyilangkan tangan didepan dadanya dan menatap Mona lekat-lekat seperti guru yang berusaha menjelaskan pelajaran pada muridnya yang bebal.

"Pertama,kau datang tanpa di undang ke rumahku dan membuat pengumuman kau akan menggantikan posisi Dinda. Karena ulahmu itu,Dinda marah dan pergi dari rumah."

"Jadi dia pergi dari rumahmu?" Tanya Mona antusias. Ia lalu tersenyum bahagia memikirkan bahwa rencananya untuk mengusir Dinda dari rumah Dimas berhasil.

"Hapus senyuman dari wajahmu itu. Dinda udah balik lagi kok."

Pundak Mona langsung terkulai lemas. Ah..Gagal deh salah satu rencananya..

"Kedua,kau memberitahu alamatku pada Rasyid."

Mona tersenyum. Jadi Rasyid datang ke rumah Dimas ya? Wah..Dia pasti udah bikin heboh disana makanya pagi-pagi gini muka Dimas udah lecek banget. Bagus..Semua berjalan seperti rencana. Mona tersenyum puas..

*******

"Mona..Cowok yang kau ceritakan itu namanya siapa? Dimas?" tanya suara diseberang telepon Mona.

"Iya..Dimas Yusuf. Dia salah satu dokter bedah juga di Rumah Sakit tempatku bekerja."

"Dia kemarin ini barusan nikah ya?" Tanya suara itu mengorek keterangan dari Mona.

"Loh..Kok tahu?" Tanya Mona balik. Soalnya ia merasa kalau ia tidak ada memberi tahu orang yang meneleponnya ini bahwa cowok yang disukainya dari bangku kuliah itu baru saja menikah sebulan yang lalu.

"Nama istrinya Dinda?" tanya suara itu lagi penasaran.

"Ih..kok kau bisa tahu?" Tanya Mona sedikit penasaran. "Tapi tahu nggak,ceweknya nggak cakep-cakep banget loh. Cakepan aku lagi. Pakaian yang dikenakannya juga nggak ada yang branded. Sederhana banget ceweknya. Aku udah liat. Tadi aku baru aja ke rumahnya."

"Rumahnya dimana?" Tanya suara itu lagi pada Mona mengabaikan ucapan Mona yang naga-naganya ingin curhat padanya.

Mona kemudian menyebutkan sebuat alamat di daerah Margonda pada si penelepon itu meskipun masih sangat penasaran kenapa orang itu ingin tahu tentang Dimas bahkan sampai-sampai meminta alamat rumah Dimas padanya.

"Tunggu dulu deh..kenapa kau kok tiba-tiba mau tahu. Ada apa sebenarnya?" Tanya Mona tidak dapat membendung rasa penasarannya lebih lama lagi.

"Nanti deh aku ceritain. Dah.." orang itupun langsung mematikan sambungan teleponnya meninggalkan Mona yang termangu-mangu. Benaknya penuh tanda tanya. Apa yang sedang direncanakan orang yang barusan menelponnya itu?

*******


"Aku barusan tadi ke rumahnya."

"Rumahnya siapa?" tanya Mona penasaran kepada lawan bicaranya di telepon.

Pelangi Hati (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang