Part 4

399 39 9
                                    

Jessica hari ini mendapat panggilan pekerjaan ke Seoul untuk membuat dekorasi acara keluarga seorang chaebol.  Jessica bekerja do beberapa kerja paruh waktu. Selain mempunyai usaha florist peninggalan sang ibu, ia juga bekerja di pengembangan tanaman di hotel Wu,  dan ikut event organizer yang ia kelola bersama sahabatnya Taeyeon. Jessica merupakan lulusan desain dan fashion dari California university. 

"Appa,  aku berangkat dulu ya"
"Hati-hati di Jalan"
"OK,  Appa.  Aku cuma disana dua atau tiga hari untuk membantu Taeyeon disana"
"Iya,  cepat berangkatlah sebelum bunga-bunga itu layu"
"Siap komandan"

Setelah berpamitan ia berangkat,  sebelum berangkat Jessica mengecek bunga apa saja yang dipesan Taeyeon.  Setelah memastikan bahwa semua yang diminta telah terpenuhi Ia berangkat.
Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan ditambah macetnya kota Seoul ia sampai di gedung besar sesuai dengan alamat Taeyeon berikan. Jessica merogoh smartphone dalam tas jinjingnya untuk menghubungi Taeyeon.
Jessica : Aku sudah sampai,  kau dimana?
Taeyeon: Masuk saja,  langsung ke lantai 20, hall room utama .

Langsung saja Ia instruksikan kepada supirnya untuk menurunkan barang bawaan yang ada. Karena bunga yang dibawa lumayan banyak,  diambilnya sekeranjang bunga mawar dan langsung bergegas masuk ke dalam lift.
"Jessica ssi,  silahkan duluan saja,  says akan menggunakan lift Yang lain saja"
"Tapi ahjussi.. *
"Sudahlah,  tak apa.  Ke lantai betapa? " Tanya supir jessica yang bernama Eunhyuk.
"Lantai 20 ahjussi. Aku akan menunggumu disana"
"Iya,  hati-hati ya"

Jessica masuk kedalam lift bersaam dengan masuknya pria jangkung.  Semua yang berada dalam lift sunyi senyap.  Jessica terheran-heran,  apakah sekarang orang Korea sudah berhenti bergosip digantikan individualistis yang sangat tinggi.
Saat akan keluar dari lift, tanpa sengaja ada seseorang yang menyenggolnya lengannya. Ia menoleh,  didapatinya pria jangkung yang tadi bersamanya dalam satu lift menyodorkan sapu tangan padanya. Jessica hanya diam memandang cengo wajah lelaki itu.  Beberapa saat kemudian ia baru membuka bibirnya.
"Ada apa Sir?"
Laki-laki itu hanya mengedipkan matanya sambil menyodorkan sapu tangan itu sekali lagi.
"Untukku?" Tanya Jessica sambil menunjuk hidungnya sendiri.
"Ini untukmu" jawab pria itu. Jessica menggeleng tidak mengerti.
"Ah,  dasar lola.  Kau hanya membuang waktuku saja" pria itu mempelkan sapu tangannya ke lengan Jessica lalu berlalu begitu saja.
"Ah,  au.. " celetuk Jessica merasakan perih di lenganya.
"Ah,  ternyata terkena duri" gumam Jessica lalu berlalu pergi menemui Taeyeon.


Jam menunjukkan jam 3 sore,  sudah saatnya jam pulang kantor.  Jessica dan Taeyeon masih sibuk dengan kerjaan mereka.  Mereka akan lembur karena ulang tahun perusahaan Wu akan diadakan besok malam.  Jadi semua harus siap paling lambat besok jam 10 pagi. Jessica sedang sibuk memotong bunga untuk dirangkainya sedemikian rupa untuk hiasan meja. Sedang Teayeon mondar mandir memeriksa pekerjaan para anak buahnya,  memeriksanya Dan sesekali membenarkan dekorasi yang sekiranya kurang pas.
"Taeng,  kurang berapa lagi ini rangkaian bunganya? "
"Kurang sepuluh meja lagi,  mian Sica ya. Aku sangat merepotkanmu,  aku ingin semua sempurna.  Jika project ini berhasil mama EO kita akan dikontrak sebagai EO tetap mereka"
"Tak apa, tapi aku lapar Taeng. Ago makan dulu"
"Ya ampun,  mian lagi Sica ya.  Aku lupa kalau kau belum makan sejak tadi sampai" jawab Taeyeon.  Lalu dua sahabat itu pergi ke kantin perusahaan untuk makan bersama.

@Kantin perusahaan Wu
Jessica dan Taeyeon tengah menikmati makanan mereka. Kris datang dan memesan makanan lalu duduk tak jauh dari tempat duduk Jessica. Tanpa sengaja tatapan mereka saling bertemu.  Jessica mengalihkan pandangannya pada makanannya.
"Ah,  pria sapu tangan" oceh Jessica.
"Sapu tangan apa? " Tanya Taeyeon.
"Ini" jawab Jessica sambil menujuk luka yang Ada di dengannya yang terbalut player penutup luka.
"Apa sih Jess,  kau itu kalau tak ambigu ya Lola.  Itu penyakitmu yang menjengkelkan" jawab Taeyeon setengah mengejek geli Jessica.
Jessica menggembungkan pipinya sambil memasang wajah manyun andalannya.
"Kiowoo" pekik Taeyeon.  Menvuat beberapa orang di kantin itu mengalihkan perhatian mereka sejenak.  Jessica memukul lengan Taeyeon agar tidak teriak lagi. Lalu Jessica menceritakan kejadian yang dialaminya tadi bersama "pria sapu tangan"

Setelah setelah selesai bercerita, Taeyeon penasaran dengan pria itu.  Lalu Taeyeon menoleh kebelakang ke arah yang ditunjuk oleh mata Jessica.
"Daebak.. " pekik Taeyeon sekali lagi membuat Jessica memukul lengannya lagi.
"Diam Taeng,  jangan berisik" bisik Jessica agar yang dibicarakan tidak tahu.
"Kau tau,  dia putra mahkota di keluarga Wu"
"Apa maksudmu?" Kini Jessica yang terkejut dan memekikkan suara cemprengnya.
"Iya,  dia Kris Wu.  Anak semata wayang dari David Wu dan Victoria Wu,  pemilik Wu Corporation"
Saat tengah asik berbincang Kris keluar dari kantin membuat obrolan dua sahabat itu terhenti sejenak.


Hai para Krissica shipper sorry lama updatenya cz tugas kuliah yang numpuk. Ditambah lagi responnya biasa2 aja.  Pernah terpikir buat hapus nih cerita Dan lanjutin cerita yang lain.
Selamat menikmati malam minggu kalian. Khususnya bagi kalian yang Jones,  semoga cerita ini mengobati rasa kesepian kalian dengan imajinasi bebasku. Maaf jika banyak typo dan ceritanya gaje banget.  Ini gua post spontan tanpa review dan edit ditambah ini aku buat lewat hp.
Sedikit curhat ye,  gua baru list filmnya kris yang somewhere only know sama never gone.  Pas somewherenya gua kagak emosi2 amat.  Tapi pas never gone nya gua baper sekaligus emosi.  Mana Ada bedscene nya.  Gua jadi berimajinasi den liat tuh pilm dimana wajah cewek itu gua jadiian si Njess. Sumpah gua kagak rela si ipan sama tu cewe

Jangan lupa sedekah vote dan komennya dong.  Boleh kok kalian beri ide2 kalian buat dimasukin di cerita ini.  Kiss..  Kiss...

Million RosesWhere stories live. Discover now