Chapter 3 : i don't understand

54 19 4
                                    


  Pagi ini aku tidak mau melakukan hal-hal bodoh yang sudah pernah terjadi kemarin.

  Tapi bagaimana jika Kak Risjan disekolah bertanya padaku?....

  pasti tidak mungkin.
ya kali....dia mau bertanya, bahkan melihatpun sepertinya tidak akan...

   Setibanya disekolah...

Aneh....perasaanku tiba-tiba berubah. 

........

Loh....itu kan.....kak Risjan....
kenapa dia udah ada disekolah?

Terlihat kak Risjan di parkiran.

Itu kan jalan satu-satunya yang biasa aku lewatin kalau masuk kelas.

Kenapa aku merasa takut dan gugup ya ?....

。。。。。。。。。。。。。。。。

" hey...."

Tiba-tiba ada seseorang yang menyapaku.

" kamu Abiona kan ?"

Ternyata yang tadi memanggilku adalah kak Risjan.

" ini sapu tangan kamu?"

Tak ada respon dari diriku. aku hanya bisa menunduk, entah malu atau rasa takut yang melanda tubuhku.

Aku pun langsung bergegas meninggalkan kak Risjan.

Tapi........

Ada yang memegang tanganku....sangat erat, yang membuatku berhenti seketika.

" aku bertanya padamu..." ucap kak Risjan.

Aku tak berani untuk meliriknya apalagi untuk menjawabnya.

Tapi.....kak Risjan malah mendekati wajahku....

Tetap saja aku menunduk, sambil mencoba melepaskan pegangannya yang membuat tanganku kesakitan.

" aku tidak mau seperti murid-murid yang lainnya, yang selalu menganggap dirimu cewe yang aneh. jadi tolong jawab aku."

Seketika aku terdiam dan wajahku tiba-tiba menatap wajahnya.

Wajahku sedikit tertutupi oleh poni panjang. Aku tak mengerti hanya saja mataku menuntunku untuk menatap wajahnya.

Risjan pov...

Deg...

Ada apa denganku?
kenapa tiba-tiba perasaanku aneh saat matanya menatapku?

Aku pun langsung melepaskan peganganku yang sedari tadi memegang erat tangan Abiona.

Dia pun langsung meninggalkanku. lari ....tanpa melihat kebelakang yaitu kearahku.

Apa aku melukainya?.....

Apa aku menyakitinya?....

padahalkan aku hanya ingin mengembalikan sapu tangannya.

......

Yasudahlah aku kembali kekelas saja. Untung belum banyak murid yang datang kesekolah. Jika aku ketahuan berbicara dengan Abiona, bisa jadi bahan omongan nantinya......

Tapi....kenapa perasaanku aneh ya.....

Apa aku menyukainya?.....

Ah......tidak...tidak mungkin...

Aku tidak menyukainya, lagipula aku juga belum mengenalnya.

pov end..




still waiting youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang