.
.
.
.
.
-Why...?-Saat aku hendak mengambil kotak pensilku, tiba-tiba ada seseorang yang terlebih dahulu mengambil kotak pensil tersebut.
Ketika dia melihat kearahku...
'Ahh...dia kan...' Ucap batinku.
"Eh...ternyata ini kotak pensil loe." Ucap seorang cowok. Tak salah lagi dia adalah Aldi teman sekelasku.
" Ah.. tau gini, gue nggak akan repot-repot ngambil kotak pensil loe..." Gerutunya dihadapanku.
Aku tak menanggapi perkataannya. Aku pun langsung merebut kotak pensil yang ada ditangan Aldi.
Tapi... Aku kalah cepat olehnya.
Lalu....
'Astaga...dia melempar kotak pensilku?...' Ucapku dalam hati sambil melihat kotak pensilku dengan pasrah.
Aku tak menyangka sebelumnya, ternyata dia terlebih dahulu membuka kotak pensilku sebelum dia melemparkannya kejalan.
Dan alhasil...Semua isi yang ada dikotak pensilku berhamburan keluar. Isi dalam kotak pensil itu sangat penting bagiku.
Untuk kali ini, aku tidak mempermasalahkan hujannya, yang aku cemaskan saat ini adalah isi yang ada didalam kotak pensil itu.
Melihat hal itu aku pun langsung berlari dan memungut semua isi yang seharusnya berada dalam kotak pensilku
Saat aku memungutnya...
Tiba-tiba hujan pun berhenti tepat diatas kepalaku. Aku tidak sempat melihat keatas. Tapi yang jelas disekitarku hujan masih turun sangat deras.
Saat semuanya sudah tersimpan, aku pun langsung berdiri. Dan tepat dibelakangku ada seorang lelaki yang sedang memegangkan payung, lebih tepatnya payung untukku.
Saat aku berbalik...
Lelaki itu ternyata...
'Ah... siapa dia? ' Ucapku dalam hati.
" Hei, kamu Abiona kan ? Ohya, kenalkan aku Boby temannya Risjan. Kamu kenal Risjan kan ?"
Ucapnya sambil menyodorkan tangannya.Mendengar kata Risjan aku langsung tertunduk. Aku tak mau menjawab pertanyaannya.
" Hey, kenapa kau menunduk, aku hanya bertanya padamu. Apa kau Abiona?" Kak Boby bertanya kembali.
Aku tak menjawab pertanyaannya, hanya anggukan yang aku perlihatkan.
Kami pun masih tertegun ditengah jalan, berdua, ditengah derasnya hujan, dan tepat berada dibawah perlindungan sebuah payung.
Begitu bingung perasaanku. Aku tidak mengenalnya, tapi tiba-tiba dia mengenalku dari kak Risjan...
Boby pov...
Ini waktunya...
Aku harus berbicara terus terang pada Abiona...
Tapi...
Apa dia mengenalku?...
Batinku mencoba memikirkan perkataan yang akan kuucapkan.
Tapi.. Melihat keadaan Abiona, sepertinya aku belum siap untuk mengungkapkannya.
Akhirnya aku putuskan untuk tidak melakukan tindakan yang akan membuat Abiona lari dariku.
Pov end...
Kemudian ... Tiba-tiba lamunan kami berakhir dengan datangnya angin kencang dan petir. Dan membuat payung yang digenggam kak Boby terlepas dari tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
still waiting you
Kurgu Olmayanaku adalah salah satu orang yang mencoba bahkan akan terus menikmati hidupku dengan kesunyian. apa aku akan berubah ? atau justru hidup menyendiri? aahhh.... entahlah hanya akulah yang bisa merasakan dan mengubah hidupku. bukan dia..... ataupun di...