.
.
.
.' I really-really hate him and her, but i don't know this is real or not.'
Saat dia mencoba membuka helm dari kepalanya...
Oh...God...Dia seorang lelaki...
Sepertinya aku mengenalnya...
Tapi siapa dia ?
Tiba-tiba terdengar suara dari lelaki itu. Tapi aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas, karena aku masih takut untuk mendekati lelaki itu.
" T...to...tolong aku..." Ucap lelaki itu sambil meringis kesakitan.
Aku tetap diam diposisi ku berada. Derasnya hujan semakin membuat pakaianku basah dan membuatku kedinginan.
Aku pun membalikkan badanku dan berniat untuk segera pulang.
Tapi...Bagaimana keadaan lelaki itu ?... Ucapku dalam hati.
Kemudian aku terdiam kembali dan membalikkan badanku kearah lelaki itu.
" A...Aku..Akan membantumu." Ucapku terbata.
Ini pertama kalinya aku berbicara dengan seseorang.
Dan seketika saja lelaki itu menoleh kearahku.
" A...A...Abioana..Tolong aku..." Ucap lelaki itu.
Kenapa dia bisa mengetahui namaku?
Apa dia mengenalku?
" A...Apa kau mengenalku?" Tanyaku padanya.
" A..Aku Risjan..." Ucapnya terbata.
What...Kak Risjan...? Kok bisa? Sontak batinku berontak.
Aku pun terdiam beberapa saat, aku masih tidak percaya bahwa itu adalah kak Risjan.
" Tolong jangan pergi lagi..." Kata-kata kak Risjan seketika membuatku tak bisa berbuat apa-apa.
Dia masih terbaring dijalan yang dipenuhi oleh air hujan. Lalu aku pun membulatkan tekadku untuk membantunya.
Aku berjalan mendekatinya perlahan demi perlahan. Hingga akhirnya aku sampai dan tepat berada disampingnya.
Aku segera membantunya untuk bangkit.
'Oh...ini pertama kalinya aku menolong seseorang...' Batinku berkata.
Aku mencoba membantunya untuk bangkit dari jatuhnya. Aku masih memegangnya. Sepertinya dia benar-benar butuh bantuan.
Terasa sekali ketika dia bangkit seketika dia langsung memegang tanganku sangat erat dan itu tandanya dia benar-benar merasa kesakitan.
Tapi kemudian...
.
.
.
.
Tiba-tiba dia merangkulku sangat erat, dan membuatku susah untuk melepaskan rangkulannya.Dege..deg..deg..
Deg...deg...deg...' Ada apa ini? Kenapa jantungku berdebar sangat kencang?' Ucapku dalam hati.
" Tolong jangan pergi lagi dari hadapanku" Kata-kata itu sontak membuatku mati rasa.
" Izinkan aku memelukmu sekali saja... Hari ini...Detik ini... Dan maafkanlah aku karena tidak memberitahumu sebelumnya..." Ucapnya sambil terus memelukku.
Entah rasa apa yang aku rasakan saat ini, tapi tubuhku tidak bisa menolaknya ketika dia memelukku.
Kami masih berpelukkan tepat ditengah jalan yang sunyi, ditengah derasnya hujan dan dalam keadaan yang sangat canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
still waiting you
Non-Fictionaku adalah salah satu orang yang mencoba bahkan akan terus menikmati hidupku dengan kesunyian. apa aku akan berubah ? atau justru hidup menyendiri? aahhh.... entahlah hanya akulah yang bisa merasakan dan mengubah hidupku. bukan dia..... ataupun di...