10. Nothing

2.2K 130 3
                                    

Aku bangun pagi-pagi buta dan melanjutkan kegiatan pagiku lebih awal. Badanku terasa amat lemas dan tidak memiliki tenaga untuk melakukan kegiatan biasa dengan sempurna.

Aku berjalan sangat lemas menuju sekolahku dan kira-kira perjalanan dari rumah hingga sekolahku kali ini memakan waktu hampir 3x lipat dari biasanya.

Aku mungkin mengalami sesuatu hal aneh yang menimpaku beberapa hari ini. Pandanganku mulai kabur seiring dekatnya diriku dengan sekolah.

Dengan berusaha sekuat mungkin, aku terus melanjutkan perjalanan yang perlu tenaga besar ini hingga kedalam kelas.

Aku mengeluarkan hp ku dan melihat jam dari hp ku. 06.30, masih cukup untukku tidur sebentar di kelas. Dengan perlahan aku melangkahkan kaki dan terus mencoba menuju kedalam kelas.

Perlu 5 menit rasanya aku menuju kelas dengan keadaan hampir setengah mampus ini. Sebelum kekelas, aku pergi ke toilet laki-laki dan berkaca sebentar. Mukaku terlihat putih pucat saat aku berkaca.

Dengan penuh usaha lagi, aku lanjut berjalan kekelas. Setelah aku sudah sampai dikelas, aku berjalan sebentar ke tempat dudukku. Membanting tasku kelantai dan menurunkan bangku dari atas meja.

Dengan cepat aku duduk dan menaruh kepalaku di atas meja. Meskipun hanya beberapa menit tapi lumayan untuk menyegarkan badan kembali.

Baru saja aku menaruh kepalaku diatas meja, suara yang tidak asing terdengar.

"Win, mau main lagi kaga?" tanya Stevanus sambil mengelus bahuku.

Aku menatap matanya. Terlihat buram saat ku melihat tepat kemukanya. Aku mengangkat kepalaku, mencoba melihatnya lebih jelas.

"Engak mau ah, Nus. Lagi ga mood," balasku dan meletakkan kepalaku keatas meja lagi.

Aku mendengar suara langkah kaki menjauh dari mejaku. Mungkin Stevanus pergi setelah aku menjawabnya tadi.

Waktu terus berlalu, semua pelajaran disini sangatlah membosankan.

"Baiklah anak-anak, kalian masuk dalam kelompok ya. Masing-masing ada 5 orang."

Semua langsung berkumpul di tempat masing-masing dengan teman dekat mereka. Sedangkan aku? hanya Ellie, Steven, Stevanus dan Lisa yang langsung mengampiriku di pojokan.

Ellie, Lisa, Stevanus duduk didepanku menutupiku. Steven, duduk di sampingku sambil mengerjakan tugas kelompok yang diberikan.

"Stev, kalo ada apa-apa bangunin ya, gue lemes banget hari ini nih," kataku pada Steven.

"Oke, Win."

Aku memilih untuk tidur daripada mengerjakan tugas yang membosankan ini. Rasanya, aku lebih memilih tidur di rumah daripada di sekolah. Kalau di rumah aku bisa berbaringan lebih puas tidak seperti di sini.

Dengan lemas dan sedikit kesal, aku membungkukkan badan dan memundurkan bangkuku supaya tidurku lebih nyaman. Ellie, Lisa, dan Stevanus saling berbicara bersama. Entah apa yang mereka bicarakan. Sedangkan Steven, ia mengerjakan tugas dan melakukan semuanya sendirian.

Waktu terus berjalan. Aku masih mencoba untuk tidur sedari tadi.

"Win, gue buka jendela ye, pengap nih," kata Ellie.

"Iya, buka aja."

Ellie membuka jendela itu. Angin sepoi langsung masuk dari sana. Mungkin dengan cara ini aku bisa tidur.

Tak lama, aku mulai memejamkan mataku secara perlahan.

"Tolong..."

"Siapa itu?" tanyaku.

The PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang