"Ouch!"
Tahu?
Dihempaskan begitu saja rasanya sakit.
Boneka kurang ajar.
Seenaknya menyeret dirinya ke portal.
Dikeluarkan dengan cara tidak manusiawi pula.
Hh.
"Hei! Itu sakit!"
Yang diajak bicara malah cuek bebek, sibuk melakukan sesuatu.
Detik berikutnya Sasaka sudah berubah menjadi gadis kecil dengan penampilan serba pink.
Ingin terjungkal saja rasanya saat menyadari itu.
"Wh-whoa. Kau—bagaimana?"
"Tidak usah terkejut begitu. Mukamu lawak sekali sih"
Gaboleh ngatain.
Gaboleh ngatain.
Gaboleh ngatain.
Gaboleh ngata—TAPI MINTA DIKATAIN.
Tarik nafas, hembuskan.
"Oke, jadi, kau berubah. Bagaimana?"
"Bagaimana ya? Aku juga tidak tahu sih"
"Bagaimana mungkin kau tidak—ah sudahlah, kenapa kau berubah?"
"Hmm, memangnya tidak boleh?"
"Ya boleh saja, maksudku—kenapa kau melakukannya?"
"Kenapa ya?"
"Wah—"
"Hehe, santai dong. Tidak usah marah begitu"
Mengumpat dosa tidak sih?
Halah, biasanya juga menimbun dosa.
"Kalau ditanya kenapa berubah ya... karena kalau bentuk boneka itu, bagaimana ya? Merasa kecil saja gitu, kalau ini kan setidaknya tidak segitu kecilnya"
Oh.
Ok.
Siap.
"Dan ah, iya. Aku lupa. Hari ini kau sekolah"
"Aku—apa?!"
●●●
Makin kesini makin pendek yha.
Muup.
-AkaReRy118
KAMU SEDANG MEMBACA
[Karma X OC] Má Boyfie! -DISCONTINUE-
FanfictionYukio Hirery namanya. Cinta menggambar, tak bisa hidup tanpa anime. Imajinasi sudah menjadi makanan sehari-hari. Selalu bermimpi agar 'tersedot' ke dunia anime. Katanya sih mustahil. Tapi kalau benar terjadi- Mau bicara apa? . . . . Warning : -Typ...