[9.1]

67 7 0
                                    

"Ada apa sih? Kau menang lotere? Kenapa senang sekali?"

Hirery masih saja tersenyum mengabaikan pertanyaan Kayano.

Oke—

Ada sesuatu disini.

Setelah seminggu menghilang, kemudian kembali dengan senyum yang sejak pagi terus melekat di wajahnya.

Pasti ada apa-apanya—kan?

"Hey, serius. Aku mulai merinding. Ada apa sih selama seminggu kau menghilang? Bersamaan dengan Karma pula. Kalian melakukan sesuatu ya?"

Hirery tidak menjawab; masih terus tersenyum.

Kayano mulai jengah.

Yasudahlah,

terserah.

Kayano membalikan badannya hendak pergi.

Tapi kemudia sesuatu menubruk badannya dari belakang, cukup keras untuk membuatnya terhuyung.

"Aku sembuh!"

Kayano membelalakkan matanya tidak percaya.

"Hirery? Ku kira kau punya—"

"Aku sembuh Kayano!!"

Kayano terdiam, kini Hirery sudah berada di hadapannya.

Oke,

Loading.

Hirery masih setia memasang senyum manisnya—dan kemudian terlonjak kaget karena Kayano yang berteriak.

"Hah?! Serius?! Bohong ya?!"

"Kalau bohong kenapa aku bisa memelukmu, pikir"

"Wah, iya juga"

"Bodoh, makanya punya otak dipakai jangan dijadikan pajangan"

"Ish, kasar"

Hirery hanya mengendikan bahunya tidak peduli.

"Tapi Hirery—

bagaimana caranya?"

Hirery hanya tersenyum,

Lagi.

●●●

Iya tau kok.

Sorry buat lama ga update.

Sumpah ga ada ide.

Chapt ini harusnya konflik, cuman aku lagi g mood bikin konflik.

So, maaf banget.

Maaf maaf maaf maaf.

Thanks buat yang masih baca

-AkaReRy118

[Karma X OC] Má Boyfie! -DISCONTINUE-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang