Harusnya aku sadar.
Kau bukan milikku,
kau bahkan tidak nyata..
.
.
.Hirery mendengus selagi tersenyum miring,
"dasar playboy"
Pada dasarnya Karma yang tidak tahu perasaan Hirery kepadanya, menerima pernyataan cinta Manami tempo hari.
Bohong jika Hirery berkata ia tidak cemburu; ia cemburu berat.
"kau tidak cemburu?" Kayano melirik kearah Hirery, yang dilirik hanya mengendikan bahunya.
Hirery menatap acuh tak acuh kepada sepasang kekasih yang sedang makan siang bersama, Kayano menghela nafas "ayo pergi, aku tahu kau sakit hati"
●●●
Hirery menggulung dirinya didalam selimut, matanya masih terpejam rapat walau jam sudah menunjukan angka tujuh lewat sebelas. Sejak kemarin Sasaka tidak berubah lagi menjadi anak kecil, entah apa yang boneka jadi-jadian itu inginkan.
Sebenarnya Hirery sudah bangun sejak tadi, tapi tubuhnya terasa sangat lemas. Rasanya dia ingin berbaring saja.
Akhirnya setelah dipaksakan, Hirery berhasil mengambil ponsel yang berada di meja kecil disamping tempat tidurnya, dengan sedikit bergetar ia menuliskan pesan untuk Kayano.
YkRery
Hari ini aku absen
YkRery
Sepertinya aku demamKkaede
Ah benarkah??
Kkaede
Pantas dari tadi kau tidak ada
Kkaede
Bukankah kau tinggal sendiri di apartemen?YkRery
Iya
YkRery
Memangnya kenapa?Kkaede
Kalau begitu nanti sore aku akan menjenguk mu
Kkaede
Cepat sembuh Hirery♡YkRery
Oke
YkRery
Terima kasih Kayano♡Read
Hirery mematikan ponselnya, matanya mulai terasa panas. Hirery memejamkan matanya, berusaha meredam rasa pusing yang mendera kepalanya. Pada akhirnya Hirery jatuh terlelap.
●●●
Hirery menyipitkan matanya, merasa silau karena cahaya matahari yang menyinari kamarnya, "bukankah aku menutup tirainya?"ia bergumam pelan.
"Ah Hirery-san. Apakah kami mengganggumu?"
Hirery otomatis terduduk saat mendengar suara disampingnya. Ah, Koro-sensei dan... Karma?
"apa? Eh, tidak-maksudku kalian tidak mengganggu" Hirery menjawab dengan sedikit gelagapan. "Maaf berantakan-aduh rambutku-aku belum sempat merapikan"Hirery mengikat rambutnya, lalu berusaha berdiri, tapi pergerakannya ditahan oleh tentakel Koro-sensei, "tidak apa Hirery-san, kau bahkan masih panas. Berbaring saja, kami memang berniat menjengukmu kok --rebahkan dirimu Hirery" Koro-sensei menarik selimut hingga sebatas leher. "Kau stres Hirery-san, apakah ada yang mengganggumu?"tanya Koro-sensei, sekilas Hirery melirik kearah Karma-yang juga melirik ke arahnya- ia segera mengalihkan pandangannya,
"yah, kurasa ada—sedikit"
●●●
Suasana hening menyelimuti kamar Hirery. Kamar itu hanya berisikan Karma dan Hirery. Koro-sensei? Oh, dia sudah pergi beberapa menit yang lalu.
"Memangnya kau tidak mengantar pacarmu pulang?"
Hirery akhirnya memecah keheningan. Karma yang sejak tadi hanya menatap lantai menoleh kearah Hirery.
"Pacar? Ah, maksudmu Manami?"
Hirery mendengus, "tentu saja, memang pacarmu ada berapa?" Karma hanya terkekeh mendengar jawaban sarkas Hirery. "Tidak, aku sudah bilang kalau aku akan menjengukmu" Hirery melirik kearah Karma "memangnya dia tidak cemburu?"-seperti kau tidak cemburu saja. Karma hanya mengendikan bahunya, "kurasa tidak" Hirery menggigit pipi dalamnya, "Karma-" "jika aku putus dengan Manami, apa kau mau jadi pacarku?"
Hirery tertegun, "hah? Apa?"
Karma tertawa kecil, "jika kau mau jadi pacarku, aku janji, besok aku akan memutuskan Manami. Aku tahu kau menyukaiku" muka Hirery memerah "Ti-tidak, kata siapa?" Hirery berusaha berdalih "oh ayolah jujur saja, aku tahu dari Kayano"
"Bangsat"
"Jangan mengumpat!"
"Kata seseorang yang selalu mengumpat tiap kali terkena kesialan"
"Itu tak bisa dihindari!"
Hirery memutar bola matanya, malas untuk lanjut berdebat dengan Karma. "Jadi bagaimana?" Hirery menoleh kearah Karma "bagaimana apanya?" Karma berdecak "iya, kau mau jadi pacarku tidak?" Hirery mengendikan bahunya, "aku tidak tahu--yah maksudku, jujur, aku memang suka padamu. Tapi aku tidak mau di cap sebagai perusak hubungan orang, lagi pula aku punya haphephobia, aku tidak bisa melakukan skinship yang biasa dilakukan orang pacaran, memangnya kau mau?" Hirery mengusap mukanya yang kebas, "aku tidak masalah dengan itu, lagipula pacaran kan tidak melulu soal skinship, dan soal orang ketiga, kurasa kau tidak perlu khawatir"
"Tapi tetap saja--"
"Sudah, kau mau jadi pacarku tidak?"
"Kar-"
"Aku tampan tidak?"
"Apa? Eh-- ya"
"Sip, mulai hari ini kau pacarku"
"Hah?"
◎◎◎
Aku bangkit dari kemalesan gaes.
Pendek yha
Mungkin ada yg merasa familiar dari kejadian diatas?
Adegan itu aku terinspirasi dari sebuah ff, ga sama persis kok.
Yah
Daripada kyk orang gila ngomong sendiri gini, udah aja deh.
🌟💬 nya boleh kali
-AkaReRy118
KAMU SEDANG MEMBACA
[Karma X OC] Má Boyfie! -DISCONTINUE-
FanfictionYukio Hirery namanya. Cinta menggambar, tak bisa hidup tanpa anime. Imajinasi sudah menjadi makanan sehari-hari. Selalu bermimpi agar 'tersedot' ke dunia anime. Katanya sih mustahil. Tapi kalau benar terjadi- Mau bicara apa? . . . . Warning : -Typ...