12

7.7K 956 69
                                    

#----------#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#----------#

Hoshi berjalan riang dengan kotak bekal di tangan kanannya. Dia bangun sangat pagi hari ini agar bisa membuatkan sarapan untuk Woozi dan mengantarnya sebelum dia berangkat sekolah.

Tok... tok... tok...

"Ji, buka pintunya. Ini Hoshi."

Sesekali senyuman menghiasi wajah Hoshi. Dia masih ingat kemarin saat ke sini dan Woozi akhirnya membuka suara dan mengeluarkan kata- kata pedas seperti dulu lagi.

Wajar Hoshi sebahagia ini karena semenjak namja mungil itu memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka satu minggu yang lalu, Woozi tak pernah mengeluarkan suaranya saat Hoshi datang dan itu membuat namja tampan tersebut merasa benar- benar tak di anggap.

Hoshi terus mengetuk tak sabaran pintu rumah Woozi dan akhirnya pintu tersebut di buka dengan kasar dari dalam.

"Apa lagi?!"

Wajah Woozi terlihat kesal dan menatap tajam Hoshi yang malah tersenyum begitu lebar padanya.

"Ini, aku buatkan untukmu. Kau orang pertama yang aku masakkan dan kau harus bangga akan hal itu. Cobalah dan setelahnya berikan pendapatmu."

Hoshi menyodorkan kotak bekal miliknya pada Woozi tapi namja mungil itu hanya menatapnya.

"Aku tidak memerlukannya. Bawa pulang saja sana!"

"Ta-..."

Blam!

Hoshi harus menerima wajahnya yang hampir saja mencium pintu tadi. Matanya terpejam erat dan untuk kesekian kalinya menerima penolakan dari Woozi.

"Di tolak lagi, tapi tak apalah. Masih ada hari esok. Semangat Kwon Soonyoung!"

Hoshi mengepalkan tangan kanannya di udara dan memberi semangat akan dirinya sendiri. Setelahnya dia berjalan untuk kembali ke motornya.

Di jendela, terlihat Woozi yang mengintip dari dalam hingga Hoshi pergi dari pekarangan rumahnya. Helaan nafas beratnya berhembus dan Woozi memijit pangkal hidungnya pelan.

"Sampai kapan kau akan mengejarku seperti ini, Hosh? Bahkan aku saja sudah tak sanggup lagi mengabaikanmu."

.

.

.

.

.

Hoshi berjalan santai keluar dari parkiran sekolah dan sesekali tersenyum kecil ketika berpapasan dengan beberapa temannya.

"Hoshi!"

Langkah Hoshi terhenti dan terlihat enggan untuk berbalik melihat siapa orang yang barusan memanggil namanya.

"Ada apa lagi Soo Eun? Masih belum jelas dengan perkataanku kemarin? Sudahlah, berhenti melakukan ini karena aku tak akan pernah bisa menjadi kekasihmu lagi."

Highlander Syndrome (SoonHoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang