Fifth (Second) : False and All...

19.8K 1K 10
                                    

E-d-i-t-e-d-!

____________________________________

Rintik hujan mulai membasahi bumi, mengiringi suasana aneh diantara dua orang yang memancarkan dua aura berbeda. Pemandangan itu tentu saja menjadi hal yang cukup indah untuk seorang penonton drama, akan tetapi dua orang ini sayangnya tidak sedang memainkan drama romantis. Kebenaran yang terus dilihat secara subjektif terkadang menjadi menyakitkan hanya karena kita mengetahui keseluruhannya. Terkadang, pada suatu saat nanti kita harus memilih.

Ila's Pov

Aku terdiam, dan balas memeluknya erat. Yah, mungkin hanya karena pernah merasakan hal yang sama. Hanya rasa kasihan.

Waktu terasa berhenti di sekitar kami. Beberapa lama kemudian, ia melepaskan pelukan itu dengan sedikit bergetar, layaknya orang pesakitan. Aku menatap mata hijaunya dengan sendu, meneliti kedalaman mata indah itu.

indah ?

"Maaf, aku hanya -Emh. Aku-. "
Ucapnya terbata sambil salah tingkah.

"Saya tidak apa- apa. Mungkin Bapak bisa menjelaskan kenapa anda membawa saya ke tempat seperti ini?" Kataku sambil menyadari sesuatu yang cukup rasional, menutupi rasa canggung yang perlahan mulai terasa entah kenapa.

" Eh- itu, ah-." Katanya dengan mata panik dan canggung.

Hah? Canggung? Dia pikir Aku akan tertipu? Dengan semua aktingnya itu? Hah! Dia masih sepuluh tahun lebih awal untuk menipuku! Semua orang saja pasti tahu, mana ada seorang ceo sampah yang suka dengan kekayaan canggung dan mengeluarkan informasi yang dapat menjadi kelemahan mereka hanya untuk orang asing ? Anak kecil saja tahu bahwa tidak boleh berbicara dengan orang asing sebarangan!

"Aku, hanya tidak suka." Ucapnya seperti seorang aktor drama dimana dia sesang berakting cemburu karena sang gadis dekat dengan karakter lain.

"Tidak suka ? Maksud anda ?" Tanyaku pura-pura bodoh.

"Ya~ saya tidak suka saja." Katanya tegas . Sekilas kulihat pipinya memerah.

blushing? Tidak mungkin!

"Ayo saya antar kamu ke hotel, saya tidak ingin kita berdua terkena flu dan kamu juga terihat lelah. Kamu tidak boleh berhubungan dengan Kevin lagi, saya peringatkan dia itu playboy."

Ha? Dia sudah gila memang! Ingin rasanya bertanya 'jika Kevin playboy Lalu kau apa?! Dasar Brengsek! Kita punya perjanjian dan dia meninggalkanku karena Mia!

______________________________________
Reza's Pov

Aku merasakan wanita ini balas melukku dengan lebih erat dan tubuhku menegang tiba-tiba. Kuakui aku memang berbohong untuk mendapatkan hatinya dan membuat dia hancur berkeping-keping, tetapi kenapa pelukan wanita ini terasa sangat familiar. Mama? Tidak! Wanita itu sudah mati! Wanita j**ang itu pergi ke neraka!

Mood-ku menjadi buruk karena mengingat wanita itu, aku merasakan tubuhku bertambah dingin saat mengingatnya. Untungnya rintik hujan sialan dan keremangan malam ini menyamarkan auraku yang berubah menjadi lebih kelam dari bisanya sehingga aku yakin wanita bodoh dalam pelukanku ini tidak memyadarinya. Ah, dia sungguh bodoh!

Aku dengan mudah memperingatinya tentang Kevin, si tukang ikut campur itu. Meskipun memang aku sedikit kesal dengan Kevin karena dia dan Rio suka sekali menggangguku, dia adalah salah satu orang yang cukup peduli denganku di dunia ini. Yah tentu saja, bersama kakek tua licik yang ada di Mansion yang selalu menggangguku dengan progres perusahaan -hanpir bangkrut- yang ia berikan padaku untuk dikelola.

Aku menjadi canggung ketika wanita ini mencercaku dengan pertanyaan membosankan, aku takut dia mengetahui aku termenung tadi. Aku berpura- pura akting seperti remaja yang sedang jatuh cinta dan cemburu karena si Kevin sialan itu merebutnya dari pandangan Rio, membuat Rio salah paham. Aku merasa tidak nyaman saat melihat mereka berdua!

Aku merasakan suhu tubuhku meningkat seketika saat.Oh sialan,  aku merasakan suhu tubuh di wajahku memanas ketika melihat baju wanita itu terhuguyur air hujan. Jangan- jangan Aku akan terkena demam!
______________________________________

Ila's Pov

Kami tiba di hotel. Kami juga sudah basah kuyup terguyur hujan yang tiba tiba menjadi begitu deras tadi.

"Ini, pakai ini. Kamu kedinginan dan pakaianmu berwarna putih, sayang~" Katanya dengan wajah dan intonasi menyebalkan di akhir kalimat ya.

"Maaf ya Bapak Reza yang terhormat. Saya merasa panggilan tersebut sangat tidak pantas untuk hubungan karyawan dan atasan, saya harap anda bisa menjaga profesionalisme anda!" Kataku sambil menekankan beberapa kata.

"Oh , maaf honey~ kamu keberatan dengan sayang ?" Balasnya sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku sampai aku bisa merasakan hembusan nafasnya sampai ke telingaku. Aku tahu dia hanya berakting tetapi entah kenapa sesuatu di dalam diriny menarikku. Aku hanya menghela nafas dengan tenang, meskipun entah kenapa jantungku ingin meloncat keluar, sepertinya aku harus ke dokter nanti.

"Tolong jaga ucapan anda, Tuan!" Balasku tepat di telinganya, yang aku yakin akan masuk ke dokter THT besok.

"Awwww... Jangan di telinga gue juga kalii!" Bentaknya kasar.

"Iya- iya gue ngerti, bawel ah!" Lanjutnya lagi sambil meraba telinganya dengan alis yang berkerut.

Nah, sifat asli di brengsek ini baru ketahuan kan?

"Kalau begitu saya permisi dahulu pak. Oh iya, besok tidak ada jadwal apapun. Jadi bapak dapat beristirahat dan ini jas bapak. Terimakasih." Kataku sambil membuka jas yang dia pakaikan tadi setelah mencapai pintu kamar hotelku yang bersebelahan dengan miliknya.

"Mmm, kau sudah meminjamnya dan dikembalikan sekarang agar kau tidak mencucinya? Padahal yang membuat basah itu kau~ Wanita yang tidak bertanggung jawab~"
Katanya tiba- tiba dengan nada manja. Aku meliriknya dengan sebal dan menarik kembali jas mahal berwarna hitam itu dengan cepat.

"Oh sesuai permintaan Bapak, saya akan mencucinya dahulu. Saya mengerti , saya sangat mengerti dan besok sesudah saya cuci , saya akan mengantarkan jas mahal anda ini besok pagi." Balasku sambil menahan emosi penuh dengan penekanan.

Ini orang! niat gak sih nolong? Huh!

"Bagus, pastikan kamu cuci dengan tangan tanpa detergen ya~ Karena detergen dapat merusaknya dan jika sudah rusak kamu pasti akan menggantinya dengan satu tahun gaji kamu honey~" Katanya dengan nada yang menyebalkan.

Tiba tiba ia mendekatkan wajahnya ke wajahku (lagi) dan mengunci kedua tanganku di sisi, menyudutkanku ke pintu kamarku. Otomatis jasnya yang ku ambil jatuh ke lantai.

"A-apa yang sedang anda lakukan Pak?" Tanyaku terbata.

"Menurutmu apa?" Bisikannya di telingaku membuat sensasi geli.
Dia semakin mendekatkan kepalanya ke bagian kanan leherku. Dekat, semakin dekat, dan-

Plaaaaak !!!!!!!!!!!!

______________________________________

Kenapa jadi seperti ini ?

______________________________________

Have fun with this part, hope u like it and stay safe at home my dear~
We will get through this together❤️

always,

Li

Mr Hedonis For Me [LagiRevisi-MajorEditing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang