Third : The Deal

26.7K 1.2K 17
                                    

Note: Edited!
______________________________

"Honey , let's get a deal !"

Reza 's Pov

Aku mengurungnya menggunakan kedua tanganku dan mendekatkan wajahku ke wajahnya. Sekejab aku melihat kilauan di matanya. Indah, pikirku spontan. Ah, mungkin hanya perasaanku saja.

Aku melakukan ini karena biasanya banyak wanita yang luluh, hanya dengan menunjukkan ketampananku dari radius dekat dan memberikan kartu atmku untuk mereka. Beberapa kata-kata manis serta perlakuan kasar seperti bad boy dan bingo! Mereka akan seperti permen karet yang menempel. Tetapi, mengapa ia tetap tenang?

"Deal? What a deal ? And for what? Dan apa maksudmu memanggilku 'sayang' dihadapan sekertaris jadi-jadian mu tadi?" Katanya tajam sambil menatap mataku.

Aku menjauhkan tubuhku dan wajahku darinya dengan gaya yang 'cool' pastinya, tapi mengapa malah aku yang terintimidasi sekarang?

"Aku ingin kau jadi asistenku untuk perjalanan bisnisku ke Perancis besok." Perintahku tegas padanya.

"Boleh Saya mengetahui alasannya Pak? Saya ingat bahwa Bapak punya sekretaris dan beberapa asisten pribadi untuk membantu jabatan anda sebagai seorang CEO, dengan kepala bagian divisi sebagai pemimpin setiap divisi. Saya hanya karyawan baru di perusahaan Bapak, masih banyak yang lebih kompeten daripada Saya. Oh dan kalau Saya tidak salah ingat, jabatan anda sebagai CEO tidak memiliki hak untuk menyentuh karyawan sesuka hati anda." Jawabnya dengan lugas dan cukup menyakiti telinga.

"Pertama aku sudah bosan pada wanita itu. Kedua, aku tidak ingin pergi dengan orang-orang bau tanah yang selalu merecoki dan menjilat kakiku. Ketiga, kau cantik dan dengan pengetahuan dasarmu tadi bisa kukatakan kau cukup pintar, kau hanya mencatat jadwalku saja. Yang terakhir, aku hanya menyentuhmu saja. Kenapa memangnya? Kau meminta aku bertanggung jawab hanya karena aku memegangmu disana sini? Baiklah kalau itu maumu, dengan senang hati aku akan bertanggung jawab honey~" Balasku sambil mendekatkan wajahku ke wajahnya, seperti akan menciumnya.

Ila's Pov

Hah! Dia pasti sudah gila!

Apakah dia berfikir alasan klise seperti itu bisa menipuku? Orang ini benar-benar! Aku tak tahu menyebutnya apalagi. Aku sudah cukup muak disini dengan dia sebagai atasan, ditambah dengan mengikutinya? Tadi, apa dia bilang? Dia bosan dengan sekertarisnya? Aku berani bertaruh, bahwa kata bosan disini bermakna ganda. Sudah menjadi rahasia umum bahwa dia seorang cassanova. Sekretarisnya disini adalah sebuah kedok belaka.

Tapi tawarannya begitu menggiurkan, karena dengan ini, dia telah membantuku untuk mempercepat urusanku disini.

"Oke, tapi bayarannya menjanjikan kan? Dan hanya beberapa hari saja kan?" Kataku kemudian.
Dia terkejut dengan ucapanku sekilas dan menutupinya dengan baik. Drama king.

"Well, bayarannya dua kali lipat dari gajimu saat ini, tapi kau harus ikut denganku selama tiga minggu, darling." Katanya dengan menyeringai seperti orang yang ingin menakuti anak kecil.

Kalau aku boleh jujur, dia sangat menjijikan! Aku mual melihatnya !

"Selama itu? Tapi saya rasa Bapak harus menaikkan tawarannya, Dua kali lipat sepertinya terlalu sedikit. Apalagi tawaran ini cukup menjanjikan sehingga terlihat mencurigakan. Benarkan?" Tanyaku.

Oke, sekarang aku terlihat menjijikan dan murahan di depannya. Tapi , apa peduliku ? Ini demi misiku.

"Hahaha, tenang. Gaji itu aku berikan perminggu, jadi totalnya kau mendapat enam kali lipat tidak termasuk bonus jika kerjamu meuaskan." Jawabnya sambil mendengus geli. Dia pasti berfikir aku orang gampangan yang bisa ia manfaatkan dengan uang.

Mr Hedonis For Me [LagiRevisi-MajorEditing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang