Three

745 39 0
                                    

Kini keadaan prilly sudah membaik, dan sekarang prilly sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah.

"Pagi ayah, pagi bunda" ucap prilly mencium pipi ayah dan bundannya satu persatu.

"Pagi juga kesayangan bunda, udah rapi aja emang yakin udah sehat?"

"Yakinlah bun, lagian prilly gak kenapa-kenapa koq"

"Yaudah kalau gitu ayah izinin kamu sekolah, tapi jangan sampai teLat makan, oke"

"Siap ayah"

"Yaudah mendingan sekarang kamu sarapan dulu, abis itu berangkat sekolah"

Ketika keluarga latuconsina sedang asik menyantap sarapannya.
sebuah ketukan pintu nengganggu mereka yang sedang sarapan.

"Biar bunda yang buka kalian lanjutin aja" ucap bunda yang akan beranjak.

"Eh.. Bunda biar prilly aja yang buka, kayaknya itu ali deh bun"

"Yaudah deh, nanti ali nya ajak sarapan ya prill"

"Iya bun"

Prilly pun menuju pintu utama rumahnya. Prilly pun membuka pintu, dan ternyata benar, yang datang itu adalah ali.

"Pagi chubby" ucap ali yang langsung mencubit gemas pipi prilly.

"Aww aww duh ali lepasin" teriak prilly mencoba melepaskan pipinya dari cubitan ali.

"Abis dari tadi lo lama banget sih buka pintunnya, gw itu udah kangen banget cubit pipi lo" ucap ali mencubit pipi prilly kembali.

"Duh ali udah dong nanti pipi gw makin chubby kalau lo cubit terus"

"Hihi iya deh"

"Yaudah yuk masuk dulu, gw mau sarapan dulu sebentar" prilly pun menggandeng tangan ali untuk masuk ke rumahnya.

"Pagi bunda, ayah" sapa ali mencium punggung tangan bunda dan ayah.

"Pagi juga li, ikut sarapan bareng yuk li"

"Iya bun"

Mereka pun melanjutkan sarapan dengan di iringi candaan dari ali dan prilly.

"Eh bun aku sama ali berangkat ya" pamit prilly.

"Iya hati-hati ya li pril" ucap bunda

"Iya bun, kita pamit ya ayah" ucap ali mencium punggung tangan ayah dan ibu, di ikuti oleh prilly.

"Assalamualaikum" ucap ali dan prilly bersamaan.

"Waalaikumsalam" jawab ayah dan ibu.

*************************

Kini Ali dan Prilly telah sampai di sekolah. Seperti biasa mereka berjalan berdua bergandengan tangan seperti sepasang kekasih.

"Eh li nanti gw lihat ya catatan yang kemarin"

"Loh.. Emang kemarin lo gak nyatet apa?"

"Duh alii gw kan kemarin lagi sebell, jadinya males nyatet, hehe" ucap prilly menunjukkan rentetan giginya.

"Iya deh, tapi jangan kayak gitu lagi ya prill"

"Iya-iya, kemarin itu khilaf"

Mereka pun melanjutkan perjalanan ke kelas di iringi obrolan dan candaan.

.
.

"Li gw ke toilet dulu ya, lo duluan aja ke kantinnya, ntar gw nyusul"

"Eh.. Tapi lo beneran nyusul ke kantin ya"

"FRIEND ZONE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang