[1] Isogai Yuuma

14.3K 808 343
                                    


"Maaf (y/n), aku tidak bisa menjadi kekasihmu. Aku sudah menganggapmu teman sejak kita bertemu." kata seorang ikemen kelas E itu sambil membungkukan badannya. kata 'teman' cukup bisa menancap dihatimu.

Sakeed.

Kamu mengangguk dan menundukkan kepala selagi menahan bendungan yang akan meluncur keluar dari pelupuk matamu.

Kamu pun kembali ke kelas, semua teman-teman mu di kelas melihatmu kaget. Mereka tidak heran, mungkin sudah mengetahui apa yang terjadi padamu, karena adanya Isogai yang mengikutimu kembali ke kelas.

"(y/n)-chaaann ! Hee jangan menangis.." seorang perempuan dengan rambut yang dikuncir kuda menghampirimu. Sedangkan kamu hanya mengangguk membalasnya.

Kamu melipat tanganmu diatas meja dan menjatuhkan kepalamu diatas tanganmu.

Sementara teman teman perempuanmu menatapmu iba dan sesekali mengelus rambutmu.

Sakit. Ya, itulah yang kau rasakan.

Perasaan yang sudah kau pendam selama 4 tahun, Sia-sia seperti ini.

Ingin sekali kamu jatuh dari jurang untuk meninggalkan rasa suk--cinta padanya. Namun apa daya, cinta memang kuat. Setelah ditolak pun kamu masih menyimpan rasa cinta padanya. Bahkan jauh lebih besar.

-pada waktu yang bersamaan-

Empat lelaki itu berkumpul seperti sedang membicarakan sesuatu.

"Isogay no Baka! kenapa kau menolaknya? Kurang apa lagi dia dari tipemu?" Tanya seorang pria bersurai dirty blonde.

"Aku tidak menyukainya." Jawab Isogai dengan santainya

"Jika aku jadi kau, aku akan langsung menerima (y/n)." Ucap laki-laki yang berjulukan setan merah itu.

"Benar, aku setuju pada Karma." Sambar Terasaka macam listrik.

.

Kau langsung melempar tubuhmu ke atas kapuk nyaman nan empuk itu.

Kau merasakan dua perasaan, senang dan sedih. Sedihnya, cintamu ditolak oleh sang ikemen tampan nan rajin itu.

Dan senangnya, seharian ini Koro sensei sedang berada di Paris, kedua guru lainnya sedang sibuk dengan urusan mereka masing masing, jadi kau bisa menumpahkan perasaanmu pada teman temanmu.

Selang beberapa menit kemudian, kau sudah tertidur pulas.

.

Keesokan harinya.

Minggu sore, kau merasa ingin pergi keluar rumah untuk bersepeda sambil menghirup udara segar.

Namun..


Saat itu kau melihat orang yang kau cintai sedang mengambil bahan makanan yang terjatuh di pinggir jalan.

Saat kau ingin menghampirinya, ada seorang wanita yang membantunya mengambil bahan-bahan makanan itu, Kataoka Megu.

Mereka tampak bahagia sekali,

Tanpa sadar air matamu menetes kembali.

Sakit bukan melihat orang yang kalian cintai berjalan dengan orang lain?

Beberapa saat kemudian Megu telah pergi meninggalkan Isogai, dan seketika matamu membulat melihat Megu mencium pipi Isogai sebelum berpisah, Isogai hanya tersenyum malu.

Melihat itu, wajahmu memerah marah.

Jleb

Mungkin begitu rasanya, menusuk sangat dalam, dalam sekali. Kamu memutuskan untuk pulang ke rumah.

Saat hendak menyebrang jalan besar itu tiba-tiba,

Srekk

Kantong kertas yang berisi bahan makanan yang dibawa Isogai sobek tepat ditengah jalan sehingga membuat isinya berserakan jatuh.

Isogai memungut kembali bahan-bahan itu. Tanpa sadar didepannya ada sebuah truk yang sedang membawa muatan banyak sekali, mungkin besi.

Mata (e/c) mu kali ini benar-benar terbelalak kaget. Kau segera melempar sepedamu tak tentu arah dan berlari ke depan Isogai dan mendorongnya yang tak tahu jika ada truk di depannya, salahkan pada jalanan yang sepi.

Supir truk yang tadinya mengantuk langsung terbelalak dan mencoba untuk menarik rem kendaraannya, tapi tak bisa, ia mencoba membanting stir kekanan dan menabrak tembok.

Tapi apa boleh buat, sudah terlambat, Maut sudah didepan mata.

Bruakk!

Isogai sudah terhempas ke trotoar, sekujur tubuhnya tak apa hanya luka gores ditangan dan kaki, juga luka terbuka di kepala. Supir truk juga hanya luka-luka bagian kepala.

Yang parah adalah kamu.

Tubuhmu terlempar sekitar empat meter dari TKP. Terdapat besi yang beratnya satu ton lebih diatas tubuhmu. Darah sudah memenuhi tubuhmu.

Namun hebatnya, kamu masih setengah sadar.

Isogai refleks berlari kearahmu membersihkan beberapa darah dengan tangannya. Orang-orang awam yang sedang lewat mulai panik. ada yang menelpon ambulans ada yang membantu mu dan ada yang membantu si supir.

Yuuma's Pov

Kulihat dirinya sudah dipenuhi darah, sekujur tubuhnya penuh terisi luka. Tanpa sadar aku mengeluarkan air mata, aku mengelus rambut (h/c) nya yang lembut.

Lalu aku melihat mata (e/c)nya terbuka dan bibirnya bergerak seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Isogai-kun uhuk maaf sudah merepotkanmu selama ini. Dan Ari-gatou uhuk untuk empat t-tahun yang menyenangkan ini.. Sayonara Isogai-kun.." ucapnya sambil tersenyum kemudian menutup matanya.

Tangannya yang tadi meremas dada yang berarti merasa kesakitan sudah perlahan mulai terlepas.

(Y/n) sudah tiada.

Aku tak bisa menahan air mata ini lagi, ini sudah mengalir deras ke pipiku dan jatuh ke dahi (y/n).

Aku tidak peduli apabila orang lain menatapku iba. 10 menit kemudian ambulans datang. Aku menemaninya hingga di mobil sampai di ruang ICU.

"Gomennasai (y/n) (l/n), dan terima kasih sudah mencintaiku, Aku menyesal." aku mencium keningnya untuk yang pertama dan terakhir kali dan hanya itu yang bisa kukatakan.

semoga dia tenang.

.






Permulaan macam apa ini?!

ansatsu kyoushitsu; oneshotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang