24

8.7K 542 66
                                    

Aileen 

"Andi...??siapa pula anak ini" batinku saat melihat dia berbicara dengan Adeeva bahkan tak sungkan terdengar gelak tawa mereka berdua. Aku berusaha mencuri dengar apa yang sebenarnya mereka perbincangkan bahkan aku sengaja mencari kesibukan di teras tempat mereka duduk agar tidak dicurigai apalagi sedari tadi orang tua adeeva meninggalkan mereka seakan sengaja memberi  ruang untuk mereka berdua. Dan Mas Roy pun tidak bergabung lagi padahal dia yang palin antusias manakala dia menerima panggilan dari rekan bisnisnya dan tidak mungkin aku ikut nimbrung sendirian

"Nikah??" aku mendengar Deeva yang tiba-tiba berteriak bahkan mungkin terlalu kaget sampai dia beranjak dari tempat duduknya dengan tangan yang menutup mulutnya membuatku makin penasaran namun tetap berpura-pura fokus pada majalah yang entah terbitan tahun berapa yang aku dapatkan dikolong meja

"Siapa yang menikah? jangan -jangan Andi mengajak Deeva nikah apalagi tadi kan orang tua Deeva menyebut-nyebut Andi tamu spesial. Ah..tidak-tidak ini tidak mungkin terjadi itu nggak mungkin Aileen" pikiranku berkecamuk begitu banyak pertanyaan yang bermunculan hingga tanpa sadar aku menggeleng-gelengkan kepalaku sendiri untung saja mereka tidak menyadari kelakuan anehku. Aku tidak akan bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau apa yang aku pikirkan benar-benar terjadi itu sungguh mengerikan

"Aku maunya ngundang teman kelas ya sekalian acara reunian Dee" sangat jelas ku dengar ucapan Andi barusan membuatku makin gelisah rasanya ingin sekali bertanya kepada mereka berdua namun tentu saja itu tidak mungkin akan sangat memalukan kalau tiba-tiba aku ikut campur tanpa mereka minta

"Yup..aku setuju" ujar Deeva dengan senyum  cerianya membuat Andi ikut tersenyum mereka seakan tidak sadar akan kehadiranku yang sedari tadi mebolak-balikkan halaman majalah dengan kasar

"Ok semuanya udah beres rasanya lega banget Dee,makasih ya" tanpa sungkan Andi langsung merangkul deeva dan aku sama sekali tidak pernah menyangka Adeeva yang kukenal tidak suka disentuh oleh orang lain malah membalas rangkulan Andi bahkan dia memeluknya dengan erat.

"Ya udah Dee aku pamit dulu udah sore ga enak bertamu kelamaan" ujar Andi seraya beranjak dari tempat duduknya

"Dih santai aja kali Di, bentar ya aku panggilin ayah sama bunda dulu" Deeva segera berlalu masuk ke dalam rumah dan melewatiku begitu saja saat aku menatapnya dengan penuh tanya. Setelah pamitan dengan orang tua Deeva termasuk aku dan Mas Roy Andi segera meninggalkan kami dengan raut wajah yang seakan tertulis akulah orang yang paling bahagia sekarang senyum lepas tak pernah hilang dari wajahnya bahkan Deeva mengantarnya sampai ke depan rumah sambil bergandengan. Rasanya kepalaku tiba-tiba sangat pusing badanku terasa panas melihat pemandangan yang sangat tidak mengenakkan

"Ada apa dengan mereka berdua" pertanyaan itu berseliweran dalam otakku seakan menuntut penjelasan

.....

Saat ini kami sedang berkumpul di ruang tamu, ayah Deeva dengan Mas Roy sedang sibuk membicarakan masalah politik tanah air yang sama sekali tidak menarik buatku sementara Bunda Deeva tengah asyik menonton sinetron yang lagi beken sekarang dan Deeva entah kemana sehabis makan malam dia ijin keluar.

"Bund aku keluar dulu ya"ujarku pelan kepada bunda Deeva

"Lah mau kemanan Lin?" tanya bunda mengalihkan pandangannya dan melihatku dengan agak keheranan

"Di teras hmm mau lihat bintang hehehe" ucapku tidak mungkin aku bilang kepadanya kalau aku sedang badmood gara-gara ulah putrinya

"Ada-ada aja...pake jaket diluar dingin" anjur bunda lalu kembali fokus pada layar tv melanjutkan menonton sinetron kesukaannya

Perempuan simpanan (GirlxGirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang