At That Blessing Place With China Line

2.3K 220 7
                                    

Sore yang cuacanya mendung hari ini aku mengajak Prince keluar,yah,setidaknya ia menggantikan Seulna yang biasanya menemaniku sore ini. Ngomong - ngomong,aku jadi sedikit merindukannya. Aku menghubunginya lewat vidcall.

1 detik

2 detik

3 detik

Ia tidak menjawabnya. Dengan wajah kecewa aku mendudukkan diriku di sebuah pembatas dan mengangkat Prince tepat didepan wajahku.

"Kau tahu? Aku sangat merindukan Seulna,kau tidak mengenalnya,Seulna itu adalah sahabatku. Sekarang aku kesepian tanpanya."

Prince hanya menatapku dalam diam.

"Setidaknya beri aku gonggonganmu agar aku tidak kesepian." Aku mengerucutkan bibirku sambil mendekatkan dahi Prince dengan dahiku.

Tes

Tes

Oh tidak,hari mulai hujan. Aku memasukkan Prince kecil itu kedalam hoodieku dan menampakkan kepalanya saja,sedangkan aku berlari mencari tempat teduh. Sebuah halte yang letaknya tidak jauh dari tempatku adalah tujuan satu - satunya yang dapat kujadikan tempat berteduh.

"Hujannya deras sekali,ya?" Tanyaku

"Ya." Aku menoleh,suara Seulna membuatku tersentak.

"Ah,hanya bayanganku saja." Aku tersenyum miris,aku tahu aku sangat merindukannya. Halte ini adalah tempat dimana biasanya aku dan Seulna berteduh saat hujan semasa kami SMP.

"Kau baik - baik saja,Prince?" Aku mengeluarkan Prince dan ia melompat keluar,ia duduk disampingku yang kesepian sore itu. Ia menjilati tanganku,bukan,ia menjilati gelang yang kupakai.

"Kau mau ini? Tapi ini gelang pemberian Seulna. Aku berjanji akan memberimu kalung yang sangat indah nanti" Aku menggaruk kepalanya pelan. Prince memang menghilangkan rasa kesepianku saat ini.

"Kesepian,nona?" Tanya seseorang.

"Astaga,kalian berdua." Aku terkekeh ketika aku tahu yang menyapaku adalah Junhui sunbae dan Myungho sunbae.

"Sudah akrab dengan Prince rupanya." Junhui sunbae mengelus kepala Prince.

"Ini berkat Seungcheol sunbae. Oh,apa yang kalian lakukan disini?" Tanyaku.

"Wonwoo hyung menyuruh kami menjagamu." Jawab Myungho sunbae

"Ne? Wonwoo sunbae? Ada apa memangnya?"

"Entahlah,hari ini dia sakit dan ia menggumami namamu seharian ini." Jawab Junhui sunbae.

Ada apa dengannya?,pikirku.

"Daripada kau disini dan kami kelelahan mengikutimu,bagaimana jika kita pergi bertiga saja?" ajak Junhui sunbae.

"Kemana?"

"Blessing Place kami berdua." Aku sedikit terkekeh dengan jawaban pria imut bernama Seo Myung Ho itu.

"Baiklah,aku mau." Jawabku.

Aku masuk kedalam mobil hitam yang akan dikendarai oleh Junhui sunbae. Aku penasaran apa semua orang China memiliki senyuman yang manis? Karena mereka memiliki senyuman yang manis,aku saja bahkan terhipnotis dengan ajakan mereka. Apa kalian memiliki teman orang China? Bisa kalian beritahu aku?

GUK!

Gonggongan Prince yang kecil ini membuyarkan lamunanku tentang 2 orang didepanku ini.

"Apa kau tahu aku sedang melamunkan siapa?" Bisikku.

"Mengapa kau berbicara sendiri?" Tanya Junhui sunbae yang menatapku melalui spion tengah mobil.

"A..aku..aku sedang berbicara dengan Prince." Jawabku gelagapan sambil menoleh cepat kearah jendela. Mataku melirik Myungho sunbae yang sedang menggigit jempolnya sambil menatap lurus kedepan,seperti sedang memikirkan sesuatu. Pesona mereka memang nyaris membuatku pingsan.

*

"Ya,ya,bagunlah." Aku megerjapkan mataku ketika seseorang menepuk pipiku. Yang pertama kulihat adalah Myungho sunbae yang berada diatasku,ia memperhatikanku dengan seksama.

"Apa kita dirumahku?" Tanyaku.

"Akhirnya kau siuman juga." Ucap Junhui sunbae.

"Apa aku pingsan?" Tanyaku.

"Ya,kau pingsan tadi. Beruntungnya kau pingsan dalam posisi duduk dan didalam mobil,hahaha. Apa kau sedang sakit?"

Jawaban Myungho sunbae sedikit mengingatkanku bahwa penyebabku pingsan adalah karena aku terlalu panas melihat pesona mereka berdua. Astaga! Ini benar - benar memalukan,sungguh! Aku bersumpah saat ini pipiku pasti merona.

*

"Maaf ya rumahku sedikit berantakan,eomma aku pulang! Sunbae,duduklah." Aku mengoceh mempersilakan orang China itu duduk. Aku menggulung rambut blondeku tinggi dan membuatkan minum untuk mereka berdua.

"Kurasa rumah ini sepi." Ucap Junhui sunbae setelah ia mengambil gelas yang berisi minuman.

"Tidak,eommaku sedang..entahlah. Aku tak tahu apa yang sedang ia lakukan di belakang rumah."

"Kau tampak manis jika kau menggulung rambutmu seperti itu." Terang Myungho sunbae polos.

"Aku?" Tanyaku.

"Ya,kau."

"Jadi duta shampo lain? Ahahahahah ups." Aku tertawa lebar untuk menutupi rona pipiku.

"Hei Myungho,dia,gadis yang kau sebut manis ini,dia seorang korban iklan." Ledek Junhui sunbae sambil menunjuk hidungku. Kami bertiga tertawa serempak. Tiba - tiba handphoneku bergetar.

"Seulna-ya!!!!! Aku sangat merindukanmu bodoh!!!" Aku mengangkat vidcall dari Seulna.

"Aku juga sangat merindukanmu,Jia-ya!!! Kau semakin cantik setelah kutinggal beberapa hari ini. Maaf ya aku baru bisa menghubungimu. Tadi aku menghadiri seminar,sih."

"Baiklah,bagaimana kabarmu?"

"Baik. Sangat baik. Kau?"

"Sama sepertimu,aku juga mengalami beberapa perkembangan,loh."

"Benarkah? Aku ingin melihatnya setelah aku kembali ke Korea nanti."

"Baiklah,aku menunggumu sampai kau kembali ke Korea. Kuharap kau kembali dengan seorang anak kecil ya." Ledekku.

"Apa-apaan?!!! Aku bersumpah kau duluan yang akan memiliki anak setelah aku kembali ke Korea nanti." Racaunya kesal. Gadis ini memang tidak menginginkanmenikah pada usia muda. Aku menanggapi perkataannya dengan kekehanku.

"Kau sedang bersama siapa disana?" Tanyanya.

"Sunbaeku,mereka orang yang sangat tampan loh." Aku mengarahkan handphoneku kepada Junhui sunbae dan Myungho sunbae yang tersenyum lebar kearah layar handphoneku.

"Jia-ya!!!!!! Telfon aku nanti!!!" Ia berteriak gemas.

"Baiklah nona."

"Eh,aku sudahi dulu,ya? Semoga kita bisa berhubungan seperti ini lagi. Saranghae Jia-ya."

"Hm,nado Seulna-ya." Vidcall kami pun berakhir dengan lambaian tangan. Aku benar - benar merindukan gadis cerewet itu.

"Jangan menangis!"

"Jangan bersedih!"

"Kami benci melihat gadis menangis dihadapan kami!" Racau Junhui sunbae dan Myungho sunbae sambil memelukku. Memelukku dari kedua sisi kanan dan kiri. Pria macam apa...-_-

"Aku tidak menangis sunbaedeul." Jawabku malas. Mereka malah mengeratkan pelukannya ditubuhku.

"Kau sangat nyaman untuk dipeluk,ya? Sepertinya aku akan tertidur." Gurau Junhui sunbae.

"Kyaaaa!!! lepaskan!!! Aku tidak bisa bernafas!!!" Aku berteriak sambil tertawa. Kami pun akhirnya kejar-kejaran di ruang itu. Di tempat itu. 2 orang lancang yang memelukku dan berhasil menghilangkan rasa kesepianku. Aku menginginkan kebahagiaan yang seperti ini.


*

Heiyo readers :* lama banget ya ga publish? kwkwk,iya nih soalnya aku agak sibuk sih,makanya publishnya lama banget sampe bikin kalian sabar kaya lagi nungguin doi peka ke kita yekan? :v *Author gapenting su_-* Ready for Mingyu's part? Comingsoon guys^^

Lovely Day(Seventeen Imagine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang