Shoot!

2.1K 184 2
                                    

Yay! Istirahat telah tiba! Aku pergi menuju kantin bersama Jihoon sunbae,ia bilang sedang kesepian karena sahabatnya tidak masuk sekolah hari ini. Aku baru saja memasukkan makanan kedalam mulut ketika Wonwwo sunbae datang.

"Boleh aku bergabung?" Tanyanya.

"Duduklah." Jawab Jihoon sunbae. Sebenarnya,jika aku boleh memilih,aku menginginkan Wonwoo sunbae daripada yang lain. Dia berbeda. Tiba - tiba ia mengambil kentang gorengku.

"Boleh kan aku minta?" Tanyanya dengan senyum lebar. Aku hanya mengangguk pelan. Demi apapun,debaran jantung ini sangat berbeda dari sebelumnya. Samar - samar aku mendengar bisikkan yang tidak enak dari beberapa siswi yang iri denganku. Kurasa Jihoon sunbae juga mendengarnya. Terlihat dari telinganya yang sedikit memerah karena menahan amarah.

"Sunbae,kau baik - baik saja?" Tanyaku. Dia -Jihoon sunbae- hanya membalasku dengan senyuman tipis.

Namun kegaduhan masih terdengar di telingaku. Aku jadi sangat - tidak nafsu makan sekarang.

"Ya,kau tidak merasa terganggu?" Tanya Jihoon sunbae.

"Untuk apa?" Tanya Wonwoo sunbae balik. Jihoon sunbae menggigit bibirnya geram.

"Jia-ya,kita pergi." Jihoon sunbae menarik tanganku. Aku yang muak dengan kondisi saat itu hanya menuruti apa katanya. Namun satu tanganku lagi ditahan oleh Wonwoo sunbae yang menatap Jihoon sunbae dengan tatapan 'Jangan. Sentuh. Jia.'

"Apa?" Tanya Jihoon sunbae.

"Aku tak akan pernah membiarkanmu membawanya pergi."

"Atas dasar apa kau mengatakan itu?" Kini Jihoon sunbae menggenggam tanganku semakin erat. Nada suaranya sedikit tinggi. Namun Wonwoo sunbae hanya mematung ditempat dengan rahangnya yang mengeras dan sebelah tangannya yang mengepal erat. Kemudian Jihoon sunbae membawaku pergi dari sana.

*

"Maaf membuatmu ketakutan tadi." Ucap Jihoon sunbae lembut.

"Aku baik - baik saja."

"Wajahmu pucat,Jia-ya. Aku benar - benar meminta maaf."

"Tidak,aku sungguh baik - baik saja sunbae. Oh ya,ngomong - ngomong aku ingin ke kamar mandi terlebih dahulu." Jawabku.

"Ya,baiklah." Jawabnya. Aku setengah berlari menuju kamar mandi. Di dalam sana,aku membasuh wajahku. Memang benar,wajahku pucat dan mataku terlihat sayu. Mungkin aku ketakutan  tadi.

Aku baru berjalan 6 langkah saat keluar dari kamar mandi ketika seseorang menarik tanganku dengan keras. Wonwoo sunbae,ada apa dengannya? Aku meronta agar ia melepaskan tangannya yang mencengkeram tanganku dengan kuat,namun semakin aku berusaha,semakin kuat lagi cengkeraman tangannya.

BUGH!

Ia membenturkan tangannya ke sebelah kepalaku setelah ia memojokanku ke tembok. Aku bisa menatap tatapan matanya yang jelas sedang memendam berjuta perasaan. Nafasnya memburu saat ia menatapku.

"Seharusnya kau tidak pergi. Seharusnya kau membalas ucapanku saat aku mengambil makananmu. Seharusnya kau tidak menghiraukan suara mereka. Seharusnya kau tidak pergi bersama Jihoon hyung!"

"Apa salahku?" Tanyaku.

"Aku tidak kuat lagi,Jia-ya. Cukup sudah aku menahan sakit! Cukup sudah!" Ia meninggikan suaranya.

"Apa maksud.."

"Aku menyukaimu! Aku menyukaimu lebih dari aku menyukai diriku sendiri! Kau puas?" Ia membentakku. Membuatku sedikit terkejut karenanya. Ia mengatur nafasnya yang semakin memburu.

"Setiap hari ini aku selalu memendam rasa sakit Jia-ya. Kau terlalu jahat,hatiku sakit. Mengapa aku bisa bertekuk lutut padamu secepat ini sedangkan kau tidak...kau bahkan tidak mengerti perasaanku." Aku tercengang saat ia mengeluarkan air matanya diujung kalimatnya.

"Aku tidak bermaksud menyakitimu."

"Mengapa kau benar - benar membuatku gila?" Tanyanya lemah.

"S..sunbae..maafkan aku." Aku berbisik. Tiba - tiba ia menciumku! Menciumku! Aku terkejut pada awalnya,namun aku dapat merasakan betapa sesaknya dia,betapa dalamnya perasaan yang dimilikinya terhadapku. Aku bisa merasakan itu semua. Dia menciumku dengan penuh perasaan,seolah sedang berkata,'Aku tidak akan mampu berdiri kokoh tanpamu. Hatiku sudah cukup sakit,kumohon berhentilah menyiksaku.'

Tanpa sadar aku juga ikut meneteskan air mata saat aku merasakan pipiku basah dan bahunya yang bergetar. Jeon Wonwoo,seorang yang sangat kuat hari ini menunjukkan sisi lemahnya padaku.

"Kau sudah mengetahui perasaanku dan sisi lemahku." Ia kini bersandar di bahuku. Masih dalam posisi aku yang menempel tembok.

"Aku...tidak memaksamu untuk membalas perasaanku. Tapi setidaknya mengertilah,perasaanku dalam untukmu. Dan karena perasaan itulah aku terjatuh seperti ini." Kini ia menatapku,tatapan seorang Jeon Wonwoo yang rapuh. Ia berjalan mundur menjauhiku,namun sebelum ia pergi otakku refleks telah membuat sebuah keputusan yang bulat. Dengan cepat aku memeluknya dari belakang.

"Aku ingin membantumu berhenti menjadi sosok rapuh. Aku sangat mengerti sedalam apa perasaanmu padaku. Aku sangat mengerti itu,aku ingin membalas perasaanmu."

"Jangan memaksakan perasaanmu,itu hanya membuatku semakin terluka."

"Kumohon! Aku menyukaimu saat kita bertemu di pesta itu. Aku menghindarimu untuk memastikan kau tidak akan dibenci satu sekolah karena terlalu sibuk mengejarku. Aku tak tahu bagaimana cara merangkai kata - kata agar kau paham maksudku,tapi jujur,aku menginginkanmu." Hening. Selama beberapa detik kami berdiam diri.

"Terimakasih Tuhan,terimakasih." Ia kini memelukku erat,sangat erat. Aku membalas pelukannya. Saat itu juga aku merasakan ada sesuatu yang meledak di dalam jantungku. Mengapa rasanya sebahagia ini?

"Satu hal yang ingin kukatakan padamu." Gumamnya.

"Aku,Jeon Wonwoo bersumpah atas nama Tuhan,tidak akan pernah melepas Park Ji A dari kehidupanku. Ingat itu Jia-ya."Ucapnya yang kubalas dengan anggukan. Aku bahagia,tapi Wonwoo sunbae lebih bahagia dariku. Tiba - tiba ia melepas pelukannya pelan dan menatapku.

"Kau tahu? Wajahmu pucat,dan ini sangat menggoda." Ia menyentuh bibirku dan setelahnya ia menciumku lembut.

"Saranghae." Bisiknya.





*

Heiyo wassup! anda baper? anda terharu? ciee yang baper :v *Apaan si thor-_-* well akhirnya Jia sama Wonwoo ya aww,abis ini author mau malakin pj ke mereka :v *Author guvluk-_-* btw,adegan terakhir emang sengaja author bikin gitu,secara ya,imajinasi liar *ehh

oh iya,happy birthday buat my babyboy yang ke 19,luv ya dear :*

ff ini belum selesai guys,tunggu part selanjutnya ya^^ maaf yaa typonya author masih berserakan:3

Lovely Day(Seventeen Imagine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang