Roma, 23 Agustus 1496
Kepada Yang Terhormat,
Mr. Gregor Von Scovisch and Family terutama Ms. Julietta Scovisch.
Ciao, Come stai? (Halo, apa kabar?). Kami disini ingin membalas permintaan anda. Ini adalah surat balasan untuk proposal yang anda kirimkan seminggu yang lalu. Saya sebagai kepala keluarga dengan ini menyetujui lamaran yang anda ajukan tentang pernikahan anak anda dengan anak saya Cassisco Gogh. Semoga pernikahan dapat dilaksanakan secepatnya. Saya menunggu balasan dari surat ini. Grazie Mr. Gregor (Terima kasih Mr. Gregor).
Tertanda,
Mr. Edwardeer Gogh.
*********************
Aku tersentak setelah membaca surat yang diserahkan Matilda, pelayanku. Pernikahan? bagaimana bisa ayah mengajukan lamaran kepada teman masa kecilku?
"Matilda! Come puó essere? Non voglio sposarmi! Non ho nemmeno la amo! (Bagaimana bisa? Aku tidak mau menikah! Aku bahkan tidak mencintainya!). Kataku sambil mengeluarkan emosiku.
Apalagi... aku sepertinya mencintai Ethan... Aku tidak mau menikah dengan teman masa kecilku yang selalu membuliku dulu! Pagi itu, suasana hatiku kacau sekaligus sedih. aku tidak tahu harus bersikap atau memasang ekspresi seperti apa. Belum lagi, hari ini Ethan ijin. Mungkin karena masalah kemarin... Tiba-tiba wajahku memerah karena memikirkan kejadian itu lagi. Entah kenapa dari kemarin jantungku masih terasa berdebar-debar setiap kali membayang kan kejadian itu.
"Nona... waktunya les piano...". Matilda memanggilku dari luar kamar.
"L'insegnante mi ha detto non voglio tutoraggio per un po'! (Bilang kepada guru aku tidak mau les untuk sementara!". Sahutku ketus dari dalam kamar.
"Tapi... Ibu anda bisa marah...".
"Non mi Interessa! (Aku tidak peduli!)".
"Ba-Baiklah...". Akhirnya Matilda meninggalkan pintu kamar dan pergi ke dapur untuk memasak.
Aku pun tidur. Saat aku bangun... wajahku langsung memerah karena mengingat janjiku kepada seorang anak laki-laki waktu aku berumur 6 tahun.
************
"Ini... aku akan memberikanmu anting untuk menandakan bahwa itu adalah kau saat aku mencarimu dewasa nanti...". Kataku sambil memberikan anak laki-laki itu salah satu dari antingku.
"E-Ehh...?". Ia tercengang kebingungan.
"Aku pasti akan mencarimu saat kita dewasa nanti dan mungkin aku akan jatuh cinta padamu saat kita dewasa nanti!". Kataku sambil tersenyum.
**************
Ya, itulah janjiku padanya dahulu kala. Aku masih bisa mengingatnya dengan jelas dalam benakku. Setelah itu, aku pindah rumah ke mansion yang sekarang aku tinggali ini. Dahulu, ayah dan ibu melarangku dekat-dekat dengan anak itu. Anak itu memang compang-camping dan dekil. meskipun begitu, aku tetap bermain bersama dengannya setiap hari.
Aku pun melanjutkan aktivitasku sehari-hari. Aku sudah bisa menenangkan diriku karena mengingat 2 kejadian tersebut. Aku pun tidur seperti biasa.
****************
"Selamat pagi, nona...". AAKKHHH!!! Itu Ethan!
*****************
Maaf kalau chapter ini pendenk banget T^T Hanami gk punya waktu lagi buat nyelesainnya. Ada banyak urusan. Nanami juga lagi sibuk TAT jadi katanya, dipendekkin dulu aja... dan chapter 3 dipanjangin...OK! sampai jumpa di chapter selanjutnya :3 Maaf klo ada kesalahan penulisan! Dan maaf mungkin Nanami gk bisa hadir sekarang. Dia bakal hadir di chapter 3 kok... Tunggu pesan dari author Nanami ya > w <
-Hanami dengan salam hormat dari Nanami
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Dear...."
RomanceKisah tentang seorang pelayan bawahan dan seorang putri yang saling jatuh cinta. Tetapi, nasib percintaan mereka akan di ombang-ambingkan oleh badai besar... "Hatiku bergetar ketika bertemu denganmu...". "Tapi, apalah daya ku... status sosial...