3

2.5K 353 100
                                    

- Fake -

Sean terus menatap Wonwoo dari luar ruangannya, lagi dan lagi. Dia hanya ingin menemui Wonwoo dan memberitahu bahwa dia akan pergi bersama Mingyu. Sebenarnya Sean sudah memberitahu soal traktiran Mingyu itu, tapi dia belum tahu kalau mereka akan pergi saat jam makan siang.

Wonwoo terlihat sangat sibuk, Sean sampai tidak enak hati jika harus mengganggu Wonwoo. Dengan pasrah dia menarik kertas post-it-note yang ada di hadapannya, entah milik siapa.

Dia menulis rentetan kalimat, dan menghabiskan 3 kertas yang lalu dia tempelkan di dinding kaca ruang kerja Wonwoo. Untuk sesaat dia menatap kekasihnya lengkap dengan seulas senyum yang terukir di wajahnya.

Setelah itu dia langsung beranjak dari tempatnya dan menuju lantai pertama gedung perusahaan untuk menemui Mingyu.

"Maaf, membuatmu menunggu," kata Sean saat sampai di hadapan Mingyu. "Ayo, langsung berangkat saja."

Tapi Mingyu tetap diam sambil memandang Sean. "Ayo apalagi yang kauㅡ"

"Sudah ijin pada Wonwoo?" tanya Mingyu yang membuat Sean tercengang.

Pasalnya Mingyu ini tidak pernah peduli soal Wonwoo, apalagi hubungan Sean dengan Wonwoo. Bukannya Sean terlalu percaya diri, tapi menurutnya, jika Sean tidak berpacaran dengan Wonwoo, ada banyak kemungkinan bahwa Mingyu pasti akan mengejar-ngejar Sean.

"Dia sibuk. Tapi aku sudah kirimkan pesan, tenang saja."

Mingyu mengangguk lalu membukakan pintu mobilnya untuk Sean.

Setelah kira-kira 20 menit mobil berlalu, akhirnya mereka sampai di café Esspreso yang cukup terkenal, ya, walaupun café milik Yeonrin dulu jauh lebih terkenal.

Sean menghirup aroma kopi yang kental tercium indra penciumnya. Reflek Sean memejamkan matanya sambil tersenyum.

Mereka berdua memilih duduk di meja dekat jendela. Di luar sana ada banyak orang sibuk yang berlalu lalang. Terlihat sangat sibuk seakan-akan tak ada hari esok untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Banyak kendaraan yang berlalu lalang secara teratur. Teriknya matahari juga tidak pernah melunturkan semangat para pedagang di luar sana.

Sepasang mata coklat Sean tak henti-hentinya menatap setiap insan yang melewati café itu. Tapi tatapan Sean tiba-tiba terjatuh pada sosok tidak asing di luar sana.

Gadis berambut coklat terang dengan fitur wajah yang 'nyaris' sempurna, dan di tambah cantik dengan dress putih dan pola bunga di sana.

Yeonrin..

Sean menatap Yeonrin yang sudah masuk ke dalam café. Matanya terus tertuju pada gadis itu sampai sosok tersebut menatap kembali.

Mata mereka bertemu.

"Hey, Yeonrin!"

Sapaan yang nyaris terdengar seperti teriakan itu membuyarkan lamunannya. Alisnya berkerut saat menyadari sapaan itu keluar dari mulut Mingyu.

Yeonrin yang disapa itu melempar senyum termanisnya kembali ke arah Mingyu. Di lihatnya Mingyu melambai-lambaikan tangan ke arah Yeonrin, bermaksud meminta Yeonrin mendekat ke meja mereka.

Yeonrin menyapa Mingyu dan berlanjut sebuah obrolan basa-basi yang nyaris tidak di dengar oleh Sean karena otaknya masih sibuk mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Hey Sean, ini Yeonrin." Mingyu sedikit menepuk halus telapak tangan Sean saat Yeonrin sudah duduk di sebelah Mingyu.

"A-aku.., sudah mengenalnya."

Mingyu menatap Yeonrin penuh tanda tanya. "Ya, dia mantan kekasih Wonwoo." Sean menatap Mingyu dan Yeonrin bergantian.

"Kau? Bagaimana kalian bisa saling mengenal?" tanya Sean.

Americano (2) || Seventeen Wonwoo FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang