Hai.... Readers!
Sebelumnya aku makasih banget atas kritik dan saran begitu juga votenya. Aku malah sangat menghargai kritik kalian lewat karya pertama aku ini.
Jika memang ada yang perlu atau kurang dalam penulisanku, mohon untuk memberitahu. HihiHappy Reading!
*******
Lea menelungkupkan tubuhnya di kasur, tangannya mengusap usap matanya yang merah karena sejak tadi menangis.
Diambilnya bingkai foto di nakas dekatnya, memperlihatkan foto dirinya dan Hans saat berfoto di pantai menikmati liburan semester kemarin. Hans menekan kedua pipi Lea menggunakan satu tangan sehingga bibirnya mengerucutkan ke depan dan matanya melotot. Raut wajah Hans pun tampak menahan tawa sambil mencium pelipis Lea.
Air mata Lea mengalir lagi membasahi kaca bingkai foto itu. Diambilnya foto itu dari dalam bingkai. Sedetik kemudian ia merobek kertas itu menjadi dua bagian empat bagian seterusnya hingga menyisakan kertas kecil-kecil tak berbentuk.
Ia masih sangat mencintai Hans tapi mengingat perlakuan Hans dan kebenarannya kemarin di luar batas ia mengambil jalan untuk berpisah. Walau ia tahu menata kembali hatinya pasti sangat sulit, terlebih Hans yang pernah menjadi bagian dari hidupnya.
*
Lea melangkahkan kakinya di depan pintu apartemen Hans sambil membawa kotak di kedua tangannya yang cukup besar. Jam sudah menunjukkan pukul 11.50pm. Sebentar lagi pukul dua belas di mana hari itu ia dan Hans merayakan hari jadinya yang ke satu tahun.
Ia yakin Hans sudah tidur, karena ia mengingat pesan yang dikirimnya tidak dibalas.
Ditekannya beberapa digit angka di samping pintu apartemen kekasihnya. Pintu apartemen itu pun dapat terbuka pertanda password yang di tekannya tepat.
Dengan senyum yang sedari tadi mengembang di bibirnya. Ia pun mengambil pemantik api di saku celananya, dan menyalakan lilin bertuliskan 1st yang terpasang di atas kue tar. Sebelumnya ia sudah mematikan lampu ruangan ini supaya menambah kesan romantis. Dan ia yakini lampu kamar tidur Hans juga mati karena Hans tidak bisa tidur dengan keadaan lampu menyala. Mengapa ia bisa tahu?
Bukan karena hal macam, Lea pernah merawat Hans saat sakit di apartemennya ini. Meskipun Hans sakit tetap saja ia tidak bisa tidur dengan keadaan terang.
Di langkahkan kakinya lebih memasuki apartemen Hans. Setelah melihat pintu ruang tidur itu dahinya mengernyit. Hans belum tidur? Mengapa lampunya masih menyala, terlihat dari bawah pintu segaris cahaya.
Dibukanya pelan tapi pasti untuk memastikan kekasihnya.
Bak kancil yang sedang di incar harimau, muka Lea pucat pasi. Dilebarkan lagi pintu itu menampakkan seorang wanita sedang menduduki tubuh Hans. Tubuh mereka sama sekali tidak dibalut dengan pakaian.
Terlihat wajah Hans sedang menikmati irama yang dibuat wanita diatas-Nya sambil mulutnya melumat buah dada di depan mata.
Mendengar pintu ruangan kamarnya terbuka lebar, Hans menghentikan lumatannya tapi tidak dengan aktivitas wanita itu.
Berdiri sosok kekasihnya dengan wajah pucat pasi dengan mata berkaca kaca sambil membawa sebuah kotak.
Terkejut dengan perbuatannya yang diketahui Lea, Hans tidak sengaja menggigit keras puting Lory yang masih ada di mulutnya. Dan menyingkirkan dari atas tubuhnya dengan keras hingga Lory terbanting ke kasur sebelahnya.
"Aw, Hans it's hurt!" Hardik Lory saat belum mengetahui apa yang sedang terjadi.
Hans mengambil boxernya yang tergeletak di lantai, dipakainya buru-buru. Sesaat ia melihat ke arah pintu sudah tidak ada tubuh kekasihnya, hanya menyisakan kue yang hancur yang bertuliskan 'Happy Anniversary' dengan lilin yang sudah mati akibat terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARROGANT ALPHA ✓
FantasyNickholas pernah jatuh cinta, hingga ia benar-benar dihempaskan sampai ke jurang kematian. Sayangnya bukan ia yang mati, melainkan orang terkasih. Ia tahu, dalam sejarah belum pernah ada kaumnya yang bersanding dengan manusia asli. Masa kelam yang...