The Final

110 3 0
                                    

By: Mugi

Namaku Faraghy, panggil saja Aghy. Aku seorang direktur di perusahaan sepatu swasta. Umur? Ehm, masih 26 tahun kok. Statusku juga masih lajang.

Sukses, muda, belum menikah.

Kata orang sih sempurna.

Tapi aku tidak merasa begitu, apalagi saat angkatan SMA ku reuni seminggu lalu.

Dia tidak ada.

Dia yang selama ini kuimpikan, dia yang selama ini jadi target hidupku, dia yang selama ini kucintai.

Kembali kulirik sebuah foto hitam-putih, kenangan seadanya dari 10 tahun lalu.

Membuatku memutar memori.

•••

JRASS!

Huft. Dingin.

Kenapa, ya. Gue rasa hidup ini gak adil. Ada aja masalah gue. Nih ya :

1. Pas gue bawa jas ujan, ujannya gak turun. Giliran gue gak bawa, deres banged.

2. Pas gue ngerjain pr, di paraf doang. Giliran gue gak ngerjain, disuruh bersihin toilet.

3. Ini privasi sih.

Gue kembali melihat jam tangan di pergelangan tangan kiri gue.

Pukul setengah enam sore.

Duh, bisa-bisa gue kena semprot lagi sama ortu tiri.

"Kyaa~!"

Gue mengangkat kepala, mencari sumber suara. Tampak seorang siswi dengan seragam kayak gue berlari-lari seolah menantang hujan.

Dia mau sakit kali ya.

Eh, dia berlari ke arah ruko kosong tempat gue berteduh. Rambut sebahunya basah kuyup. Dia terlihat seperti orang kurang waras habis main hujan.

"Oh, hai!" Dia menyadari keberadaan gue. "Seragam kita sama yah."

Gue hanya mengangguk.

"Kenalan dong," dia menjulurkan tangan kanannya. "Aku Dea, 11 IPS tiga."

"Faraghy. 11 MIPA dua."

"Heii, kalo orang mau salaman sambut dong," protesnya.

Setengah hati, aku membalas uluran tangannya.

Tunggu, apa ini?

Lebih dari sekedar kata Hangat.

Rasanya ada yang lain.

"Ih, tangan kamu dingin banget." Dea melepas genggamannya. "Kamu kedinginan ya?"

"Enggak."

"Coba sini!"

"Apa—"

BRUK!

Gue.

Dipeluk.

Untuk pertama kalinya.

Bahkan, orangtua gue gak pernah meluk gue sespontan ini.

Dea, kamu siapa?

•••

"Selamat ulang tahun Faraghy~!"

Secepat kilat kusembunyikan lembaran monokrom yang sedari tadi membuatku flashback. Aku tersenyum kecil, menyambut teman-teman masa putih abu-abu.

Bagas, Fakhri, Ummu, dan Tiara.

"Ciee, yang hari ini dua puluh enam tahuun," goda Ummu.

"Kita bawa kue lhoo," Tiara meletakkan sebuah paper bag bertuliskan toko kue ternama.

MonokromWhere stories live. Discover now