1

10K 214 8
                                    

Blouse kuning pastel dan rok sepan pendek hitam menjadi pilihanku untuk di pakai hari ini. Rambutku pun diikat satu seperti biasa, dengan riasan natural membuatnya terlihat tak berlebihan.

Namaku adalah AYANKA MINA namun di kantor mereka memanggil ku sekertaris Min, tahun ini adalah tahun kesembilan aku bekerja di kantorku ini. Banyak hal yang aku ketahui di perusahaan ini . Termasuk hal hal mengenai Pak Tama , pak Tama adalah wakil presdir disini dan juga anak dari Presiden dari Perusahaan YUMMYA .
Pria muda tampan dan kompeten.

"Sekertaris Min, adakah jadwal rapat hari ini?" Pak tama menatap sejenak Mina lalu duduk dengan menyilanngkan kakinya yang panjang.

"Ada pak untuk jam 1 kita ada rapat dengan tim pemasaran untuk membicaran produk baru yang akan di luncurkan, setelah itu pukul 4 kita ada rapat mengenai konsep desain untuk toko yang akan di buka di jakarta pusat" Tutur mina sembari tersenyum

Tama mengangguk dan memerikksa berkas berkasnya..

"Baik, kamu bisa kembali ke mejamu"

Minapun kembali keluar dari ruangan Tama . Terkadang banyak sekali hal yang membuat Mina ingin cepat cepat berhenti dari kerjaannya kini, bukan tanpa sebab melainkan sikap Pak tama lah yang membuatnya seakan ingin pergi. Sikap egois, yang hanya mencintai diri sendiri ditambah dengan sifat dinginnya yang membuat mina kesal sendiri. Namun, untuk 9 tahun kebelakang mina harus menghadapinya sepenuh hati karena ia harus melunasi semua hutang ayahnya .

Tetapi kini ia sudah bebas dari segala hutang dan memutuskan resign bulan depan.

***

Tama terus saja berfikir dan mencari alasan tentang kenapa sekertaris Min memutuskan mengundurkan diri . Sejauh ini ia sama sekali tidak menunjukkan tanda tanda untuk berhenti tapi tadi ketika ia memberikan Laporan untuk hari ini ia memilih untuk berhenti.

"Ini laporan untuk hari ini pak" kata Min sembari menyimpan beberapa kertas di meja kerja tama.

" Dan ini adalah surat pengunduran diri saya pak, saya akan resign untuk bulan depan" kata Min Menyerahkan sepucuk surat dan menyimpannya di atas tumpukan berkas tadi.

"Mengundurkan diri? Kenapa" kataku setengah kaget .

"Iya pak, saya resign untuk bulan depan" kata min sembari tersenyum seperti biasa.

"Apa alasannya? Kamu yakin?"

"Saya punya alasan personal yang tak bisa aya jelaskan pak" jawabnya santai .

"Permisi" kata min lalu pergi meninggalkan ruanganku.

***

Sepotong kue Tiramishu menemani teh yang sedang Tama nikmati. Wajahnya tertumpu pada telapak tangannya yang ia senderka pada tangan sofa.

"Kreeeekkk" pintu terbuka yang membuat pikirannya seketika buyar.

"Ketuk dulu kek, kebiasaan lu" kata tama pada temannya yang sedang berjalan menghampirinya.

" tadi gua udah ketuk 10 kali, lu kaga denger? Makannya gua buka" jawab fikri sembari duduk didepan tama.

Mungkin pikiran tentang sekertaris min membuat pendengaran tama sedikit terganggu, sehingga suara ketukan sebanyak itu ia tak mendengarnya.

"Lu tau kenapa sekertaris Min resign? Kata tama

"Resign? Kapan ? Gua baru denger" fikri pun ternyata menampilkan ekspresi kaget. Fikri tak tahu bahwa sekertaris min berhenti.

" Tadi sore , dia ngasihin gua surat pengunduran diri, pas gua tanya alasannya dia bilang ada urusan personal." Ucapku

****

Ketika perjalanan pulang Raut Kelegaan terpampang jelas di wajah cantik Min, senyum nya pun tak henti hentinya mengembang di bibir tipisnya, terbayang sudah rencana rencana yang sudah ia susun setelah ia berhenti bekerja.

Bekerja sebagai sekertaris 9 tahun, min rasa sudah cukup membuatnya tak punya waktu, bahkan untuk bertemu orang baru atau sekedar bercengkrama dengan temannya .

Tekadnya sudah bulat untuk berhenti karena ia sudah berumur 28 tahun, sudah saatnya bertemu orang baru , jatuh cinta dan menikah .

"Sekertaris Min!!!" Suara Pak Tama menbuyarkan semua bayangannya

"Pak tama? Kenapa bapak disini?" Ucap Min kaget karena tama berada tepat didepan kossannya.

Tama brjalan menghampiri Min.

"Saya penasaran dengan alasan kamu itu, kenapa kamu resign ???alasan personal? Tidak masuk akal!!" Kata tama dingin.

" maaf pak, ini adalah alasan personal yang benar benar saya tidak bisa ungkapkan" kata sekertaris min sembari tersenyum

" jika begitu, saya tidak akan mengijinkanmu berhenti di perusahaan saya" ucap tama tegas

" Karena saya ingin menjadi diri saya sendiri, saya sudah 28 tahun sudah saatnya saya bertemu orang baru ,jatih cinta dan menikah, dan itu adalah alasan saya" kata Min sembari tersenyum

"Menikah?" Tanya tama kaget, karena setau tama Min belum punya pacar

SECRETARY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang