"Aku pulang . ." ucapku sambil menutup pintu rumah
"Kenapa pulang selarut ini ? ibu dari tadi menunggumu" ucap ibuku saat aku sedang melepas sepatu di dekat pintu,
"Waeyo ?" tanyaku sambil tersenyum manis
"Ibu Ji Won, dia masuk rumah sakit, cepat ganti seragammu lalu kita ke rumah sakit" ucap ibuku yang membuatku kaget.
Selama berganti baju aku pun terus berfikir, jadi ini alasan Ji Won tidak menepati janjinya, pasti dia sangat ketakutan, dia hanya hidup dengan ibunya dan dia selalu merasa takut apabila ibunya kelak akan meninggalkannya, seperti ayahnya yang dulu.
Sesampainya di rumah sakit, aku melihat Ibu Ji Won yang terbaring lemas dengan selang infusnya, sedangkan Ji Won, dia hanya terdiam menunduk di kursi sebelah ranjang ibunya. Aku dan ibuku pun melangkah dengan pelan menghampirinya. Ibuku menepuk punggung Ji Won sambil berkata
"Pergilah makan dengan Yoo Ra, pasti kau sangat kelelahan"
Seperti biasa, dia selalu menurut dengan ucapan ibuku. Aku dan Ji Won pun pergi menuju ke kantin rumah sakit. Kami hanya terdiam dalam langkah kami masing-masing, aku benar-benar tak kuasa melihatnya seperti ini, lusuh, pucat, bahkan tatapan matanya pun kosong tak mengarah. Jujur saja, ini kedua kalinya dalam hidupku melihat Ji Won dengan tampilan sesedih ini, biasanya dia selalu cengengesan, bahkan dia adalah vitamin bagi siapapun. Situasi ini benar-benar membuatku khawatir. Karena tidak tahan lagi melihatnya seperti itu dengan tiba-tiba mataku pun berlinang air mata. Aku merasa banyak air mata yang membendung di mataku, namun aku tak sanggup meneteskannya ke pipiku.
"Maaf" ucapku tiba-tiba saat kami masih berjalan diantara ruang-ruang perawatan di rumah sakit,
"Hya, ngapain minta maaf ?" ucap Ji Won sambil tersenyum berusaha berpura-pura menjadi vitamin bagi orang lain,
"Maaf karena aku gak selalu ada buat kamu" ucapku sambil tersedu menahan air mataku.
Dengan tiba-tiba air mata yang telah membendung di mata, jatuh ke pipiku. Melihatku seperti ini, dia langsung memelukku dengan erat.
"Satu menit" ucapnya sambil tersedu.
Aku tau, dia pasti sedang menangis di punggungku, isakan dan rintihan tangisannya terdengar jelas di telingaku. Aku pun membiarkannya memeluk erat tubuhku, meski lebih dari satu menit, karena aku tau, dia tidak ingin aku melihat wajahnya yang menangis.
"Hmmm nunggu orang yang juga lagi nunggu orang emang susah ya" ucap Ji Won dengan matanya yang masih memerah sambil menatapku dan melepaskan pelukannya dari tubuhku ,
"Kamu nunggu aku? Ngapain? Kenapa gak sms aja coba" tanyaku heran.
Kami pun melanjutkan langkah kami menuju kantin rumah sakit. Sesampainya di kantin, aku dan Ji Won mengambil beberapa makanan lalu duduk diantara kursi dan meja yang telah kosong karena larutnya malam.
"Oh ya, aku lupa nanya, gimana keadaan tante ?" tanyaku telat yang hanya ia jawab dengan senyuman sinisnya yang bisa saja membuat semua yeoja jatuh hati,
"Harusnya tadi sebelum minta maaf kamu nanya keadaan ibuku dulu, dasar bodoh" Jawab Ji Won sambil mengeluarkan ekspresi yang bertanda hatinya sudah kembali tenang dan tidak ketakutan lagi,
"Tadi sih menurut dokter ibuku terkena hipoglikemia, kadar gula darah orang normal itu 80-140mg, tapi kadar gula darah ibuku 35mg. Terlalu rendah kan? bahkan menurut dokter kalo tadi aku telat bawa ibu ke rumah sakit, kemungkinan ibu bisa koma dalam beberapa hari" jawab Ji Won menjelaskan keadaan ibunya,
"Terus keadaannya sekarang?" tanyaku kembali,
"Tadi sih dokter nyuntik glukosa, eh terus tiba-tiba sadar, padahal sebelumnya ibu ngomongin hal-hal ngawur yang bikin aku mikir gimana jadinya kalo aku sendirian di dunia ini, pokoknya nyeremin deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous Girl
FanfictionFanfiction ini menceritakan kehidupan Choi Yoo Ra (Kim So Hyun), siswa yang baru saja pindah sekolah. Kepindahan sekolahnya hanya dikarenakan ia tidak mendapatkan ketenaran di sekokahnya yang dulu. Ia selalu berfikir bahwa ketika ia mendapatkan kete...