Dua hal baik yang dapat kita rasakan ketika menaiki motor adalah dapat merasakan hembusan angin yang sejuk dan memeluk orang yang kita cintai dari belakang.
"Turunlah" ucap Ji Won ketika kita berdua sampai di taman sungai Han.
Kami pun berjalan mengelilingi sambil menikmati angin musim panas,
"Kenapa sungai Han ?" tanyaku,
"Entahlah, aku rasa tempat ini bisa membuatmu lebih tenang, heissh! Liat saja matamu yang sembab itu! Ada yang membullymu ?"
"Ani, aniyaa!"
Kami pun terdiam untuk sesaat, aku benar-benar tidak ingin bercerita tentang apa yang telah terjadi tadi. Aku hanya tidak ingin membuatnya cemas.
"Yoo Ra-yah" panggil Ji Won padaku,
"Hmm?"
"Bukankah kau menelfon karena ingin bercerita apa yang telah terjadi padamu?" tanya Ji Won,
"Haruskah?"
"Apa kau tau reaksi ku tadi saat kau menelfonku tadi dan mendengar bahwa kau ingin bercerita sesuatu denganku ? aku kira kau sudah berubah, aku kira hatimu sudah ingin terbuka menceritakan segalanya padaku. Kita bersahabat sudah lebih dari 10tahun, tapi hanya kau yang mengerti cerita hidupku, tidak denganku, aku tidak mengerti cerita hidupmu. Yang ku tau hanyalah kebiasaan-kebiasaanmu, makanan favoritmu dan impianmu menjadi terkenal" ucap Ji Won sambil menatap mataku dan memegang bahuku dengan kedua tangannya.
"Kau mengerti hidupku, kau mengerti siapa yang selama ini aku fikirkan. Aku tau kau telah mengerti hatiku. Lalu kenapa kau tetap diam saja selama ini ?! apakah kita akan seperti ini selamanya? Kau tidak takut kehilangan aku?" jawabku padanya sambil mengeluarkan tangisan di mataku yang masih sembab.
Seperti biasa, saat aku menangis yang dia lakukan adalah memeluk dan menepuk punggungku. Setalah cukup tenang, aku pun melepaskan dekapannya dan mencoba untuk bercerita tentang apa yang telah terjadi tadi.
"Berhentilah berusaha untuk menjadi terkenal dan datanglah kesisiku setiap saat" ucap Ji Won setelah mendengarkan ceritaku,
"Berhentilah menyiksa dirimu sendiri" ucapnya lagi.
Aku sempat merenung sesaat, meresapi kalimat-kalimat yang telah terucap dari bibir Ji Won. Semakin berfikir, aku semakin tidak yakin dan tidak mengerti apa yang diucapkannya.
"Ya! Paboyah! Kau tidak mengerti apa yang aku ucapkan?" tanya Ji Won kepadaku,
"hehe mian.."
"Aku menjawab pernyataanmu 2tahun yang lalu"
"Lalu?" tanyaku lagi,
Mendengar aku bertanya kembali padanya, dia langsung berjalan meninggalkanku sambil mengeluarkan kata "Haissssh" dari bibirnya. Aku pun tersenyum dan berjalan dibelakangnya sambil berfikir dengan hati-hati. Mungkinkah . . . . . .
"Ah! Maksudmu hari ini hari pertama kita?" tanyaku kembali,
Mendengar pertanyaanku lagi dia pun berbalik dan berjalan menghampiriku,
"Kenapa butuh waktu 5 menit untuk mengerti ucapanku? Aisssh! Padahal aku mengucapkan kalimat-kalimat tadi dengan jantung yang berdegup sangat kencang!"
"Hahaha jinja ?"
Ji Won pun mengantarkanku pulang ke rumah. Kali ini aku memeluknya dari belakang dengan sangat senang.
"Masuklah" ucap Ji Won padaku saat kami telah sampai di depan rumahku,
"Oppa!" panggilku menggodanya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous Girl
FanfictionFanfiction ini menceritakan kehidupan Choi Yoo Ra (Kim So Hyun), siswa yang baru saja pindah sekolah. Kepindahan sekolahnya hanya dikarenakan ia tidak mendapatkan ketenaran di sekokahnya yang dulu. Ia selalu berfikir bahwa ketika ia mendapatkan kete...