Chapter 8

751 48 6
                                    

Acaranya sebentar lagi, dan aku sudah sampai di tempat dimana Ujan mengundangku untuk berkenalan dengan seorang perempuan, ups ralat mungkin pacarnya.

Aku masih mencoba mengikhlaskan, tapi sungguh ini memang berat. Ku telusuri dimana Ujan dan kekasihnya berada, hingga akhirnya alu mendengar sebuah suara diujung sana memanggilku dengan ramah.

"Sini!!!" Katanya, dapat kulihat Ujan disana dengan seorang perempuan.

Beberapa menit berlalu dengan obrolan ringan, dan akupun sudah tidak kuat berada disini. Meskipun mereka sangat ramah menyambutku.

"Hm," aku berdeham. "Sorry gue balik duluan ya, ada urusan mendadak nih. Tapi,
-
-
-
Thanks lho undangannya." Akhirnya ucapan yang sempat tertahan keluar juga dari bibirku. Dan akupun berjalan keluar dari restaurant bergaya klasik. Sayangnya, tepat diambang pintu, air mataku menetes menahan gejolak rasa yang tertahan di dada.

Aku pun mempercepat langkahku dan duduk diantara kursi kayu yang terletak di pinggir jalan dekat halte bus. Air mata masih terus mengalir, namun aku sudah bisa menenangkan diri.

"Aku mencintaimu dalam ruang sempit. Dalam gelap, dalam sunyi dan hening yang menemani. Tanpa seorang pun tahu."

Deretan kata itu hanya ada dalam buku diary ku. Di samping foto Ujan yang menempel. Namun, mengapa orang lain mengetahui tulisanku itu?

Aku segera menoleh, dan mendapati sosok Ujan tepat dibelakangku dengan senyum yang sedikit mengembang. Ditangannya, ada sebuah buku yang mirip dengan buku diary ku.

"Aku tahu perasaanmu sejak lama. Tapi aku diam menunggumu bicara, sampai akhirnya aku menyerah dan aku putuskan untuk melakukan ini tepat dihari ulang tahunku. Kamu, pasti lupa."

Ah ya, aku ingat hari ini ulang tahunnya.

"Tapi, buku itu?"

"Aku fotokopi semuanya dan aku baca sampai selesai."

Aku diam. Tubuhku serasa kaku. Aku bingung harus bagaimana dan bersikap apa saat Ujan telah mengetahui semuanya. Apa maksud Ujan melakukan ini?

Seketika aku ingin menangis.

---

Hola!
Chapter 8 ini sengaja aku tulis buat bonus sekaligus karena aku pengin ucapin terima kasih untuk kalian yang sampai saat ini masih terus baca dan setia menunggu aku cerita. Memang belum sempurna banget sih ceritanya, dan terlalu bagus tapi aku makin semangat buat nulis lagi kalau lihat viewers nya bertambah terus. Btw, makasih banyak ya kalian aku sayang kalian!!!♥♥♥

Untuk kalian yang penasaran sama Ujan dan kelanjutan hubungan Ujan dan Pelangi jangan sungkan untuk terus ngecek cerita ini ya.

Jangan lupa untuk beri vote dan comment disini. Semua vote dan comment kalian sangat berguna dan memotivasi aku untuk lebih mengeksplor tulisanku yang masih acakadut ini hehe.

Much love for u, my viewers!!!

UJAN DAN PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang