“Semuanya! Kabur!” seru Mizuki. Ia mengarahkan kekuatannya ke pedang makhluk itu sehingga terpental, lepas dari genggamannya. Itu memberikan kesempatan bagi Mizuki dan yang lainnya melarikan diri.
***
Akhirnya mereka menemukan ruangan yang aman dan bersembunyi di sana.
“Bagaimana ini?” tanya Reina sambil menangis, “Kita takkan keluar dari sini hidup-hidup! Lihat saja apa yang ia lakukan pada Alessa!”
“Tenanglah, Reina! Kita pasti selamat!” hibur Mizuki. “Ken, kau sering memainkan game ini. Kau pasti tahu cara mengalahkannya!”
“Mustahil! Sudah kubilang tak ada cara untuk mengalahkannya. Kalaupun bisa, kita takkan bisa menduga kedatangannya. Dia selalu muncul tiba-tiba!”
“Tapi bukannya saat main Silent Hill kau selalu meributkan tentang menemukan medali dan segel.” kata Maruko, “Apa itu bisa membantu?”
“Ah iya, Segel Metatron. Kekuatannya memang besar. Tapi kita tak mungkin mencarinya sementara Pyramid Head berkeliaran di luar sana. Jika kita bertemu dengannya lagi, habislah kita!”
“Tunggu ...” Mizuki tiba-tiba teringat sesuatu, “Kekuatan ESP-mu. Kau bisa membaca pikiran kan? Kau pasti bisa membaca pikiran monster itu dan mengetahui kedatangannya.”
“Emmm ... kurasa begitu. Tapi kau juga tahu kan aku hanya bisa berkonsentrasi saat main game. Dan ingat, kau sudah merusak PSP-ku gara-gara kau membanjiri dapur tadi pagi!”
“Sial! Hapeku juga rusak gara-gara banjir tadi pagi.” kata Mizuki.
“Ini pakai hapeku aja.” Reina menyodorkan telepon genggamnya, “Ada banyak game di sana.”
“Ih, Pet Story?”
“Tolong dong naikin levelku biar aku bisa beli puppy Shiba Inu. Please ...” Reina merajuk.
“Maaf ya aku nggak main game cewek!”
“Kalau begitu pakai hape Mama saja.” Maruko menyodorkan hapenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT HILL - DETOX
Mystery / ThrillerMizuki Kaneshiro menatap dengan muram papan nama kota itu ketika turun dari bis. SILENT HILL Populasi: 200 jiwa. Ia menyeret tas beroda yang ia turunkan dari atas bus, sementara bus yang tadi ia tumpangi segera melaju pergi. Ia menoleh ke kaca-kaca...