Wonwoo tidak mengerti, bagaimana bisa wanita itu mengaku sebagai ayahnya. Ia yakin ayahnya seorang pria.
"Apa yang kau bicarakan." Wonwoo terlihat menahan emosinya.
Sementara Mingyu merasa tak perlu ikut campur, jadi dia hanya diam memerhatikan.
"Wonwoo aku tau ini sulit kau percaya, tapi inilah aku.. Ayahmu" jelasnya lagi.
"Ayahku seorang pria!" geram Wonwoo.
"dulu memang begitu" timpal wanita itu.
"Kau.." Wonwoo berdiri dan menatapnya.
Dia sangat cantik, bagaimana bisa dia seorang pria.Wonwoo terus memikirkannya. dia memang terlihat seperti Ayahnya, tapi Ayahnya tidak memiliki dada besar dan rambut panjang seperti itu.
"Aku melakukan transgender, 5 tahun lalu" jelasnya.
Mingyu tidak bisa menahan keterkejutannya, begitu pula dengan Wonwoo. Wajahnya memerah, ia marah.
"Mingyu ayo pergi" ujar Wonwoo lalu melangkah meninggalkan rumah Ayahnya.
Mingyu berdiri dan membungkuk sebelum menyusul Wonwoo.
...
"Jadi kita mau kemana sekarang?" tanya Mingyu.
Langit sudah menggelap dan mereka hanya menyusuri jalanan.
"Aku tidak tau" jawabnya.
"Jeon kita menginap saja di rumah ayahmu" usul Mingyu.
"Aku tidak mau!"
"Kau punya uang untuk menyewa kamar?" tanya Mingyu.
Wonwoo mengambil dompet dan menyerahkan kartunya. Dia hanya punya satu kartu debit, Ibunya tidak mengijinkan ia menggunakan kartu kredit. Selebihnya, Wonwoo hanya perlu meminta maka beliau akan memberinya uang.
"Kita bisa menggunakan ini".
"Apa kau yakin ini masih cukup?" Mingyu tidak yakin.
"Kita coba saja dulu"
'"Baiklah"
...
"Bagaimana sekarang, tuan muda?!" geram Mingyu.
Mereka kembali duduk di kursi tepi jalan. Saldo Wonwoo hanya bisa digunakan untuk membeli 4 cup ramen instan.
"Aku tidak tau, kupikir ibu sudah mentransfer uang" dengusnya.
"Jeon, setidaknya tinggal di rumah Ayahmu akan lebih baik dari pada di jalanan seperti ini" ujar Mingyu.
"Aku tidak mau!" balasnya.
"lalu kau mau bagaimana? merubahnya kembali jadi laki-laki? bahkan dia sudah menikah"
Mingyu itu kan hidup tanpa aturan, jadi dia merasa biasa saja meski sempat terkejut awalnya.
Wonwoo jadi berpikir, ibunya selalu mengatakan tidak mungkin kembali bersama. Ya ia tau alasannya sekarang.
...
"Kalian kembali?" Jaejoong tersenyum ketika mendapati putranya di depan rumah.
"Berikan kami kamar terbaik"
Wonwoo tidak sopan sekali, batin Mingyu.
"Ibu sudah menyiapkan satu kamar, oh atau temanmu itu mau aku siapakan satu kamar lagi?" tawar beliau.
wonwoo mendengus. Ia merasa risih ketika Jaejoong menyebut dirinya sebagai ibu.
"aku bisa tidur dengan Wonwoo, paman" timpal Mingyu.