Ketika pagi hari Wonwoo memutuskan untuk kembali ke Seoul bersama Mingyu.
Begitu sampai mereka mendatangi distro dimana seharusnya Mingyu bekerja untuk menjemput Hyuna sore itu.
Hyuna meminjam mobil pemilik distro untuk satu hari ini. Dan mereka menggunakannya hanya untuk berkeliling-keliling tidak jelas.
"jadi kalian mau membawaku kemana?" tanyanya.
Mingyu yang memegang setir dan Wonwoo di sampingnya.
"pergi" jawab Wonwoo.
"dari kenyataan?" cibirnya.
Wonwoo dan Mingyu hanya diam, tidak ingin menggubris ucapan satunya-satunya wanita yang setia bersama mereka.
"kuberi tahu ya, kalian boleh saja nakal asal jangan jadi pecundang" lanjutnya.
Wonwoo melirik Hyuna ketika gadis itu menunjukan jari tengahnya.
...
Dan mereka kembali memasuki bar. Minum, merokok, menari hanya itu.
Mingyu yang pertama beranjak dari lantai dansa. Ia duduk dan mulai mengeluarkan sebatang rokok.
Ia jadi memikirkan hidupnya sendiri semenjak mendengar perkataan Hyuna malam itu. Saat pertama meninggalkan rumah ia yakin bisa hidup bebas dengan kemauan dan aturannya sendiri. tapi sekarang ia merasa tidak punya tujuan hidup.
Hidupnya hanya mengikuti kemana Wonwoo pergi. Masa depan bandnya juga sudah tidak bisa diharapkan, Seungcheol dan Hansol pasti sudah memutuskan untuk bubar atau mengganti anggota.
"ada yang mengganggumu?" Wonwoo menghampirinya dan duduk di samping Mingyu.
"Kau merindukan Chan ya?" Lalu Hyuna menyusul di samping kirinya.
Mingyu tidak menjawab ia hanya menyandarkan kepalnya di atas sofa.
"kita ke sini untuk melupakan semuanya Mingyu" cibir Wonwoo.
Dan Hyuna mengangguk setuju.
"bersulang?" wonwoo mengangkat gelasnya.
Lalu mereka bertiga kembali minum-minum.
...
Mingyu beranjak bangun, ia tidur di lantai beralaskan kasur lipat kecil milik Hyuna.
Ia melihat Wonwoo masih terlelap dan Hyuna juga terlihat seperti itu di ranjangnya.
Ia memutuskan untuk mencuci wajahnya lebih dulu.
Ketika menatap cermin di kamar mandi, ia memikirkan kembali apa yang dipikirkannya semalam.
Bagaimana keadaan ibunya, chan juga ayahnya sekarang.
"kau melamun lagi" Hyuna datang dan berdiri di sampingnya.
"tidak" sanggah Mingyu "apa kepalamu masih pusing?" mingyu kembali mengalihkan pembicaraan.
"sedikit" hyuna menyisir pelan surai Mingyu.
Mingyu membalikan badannya menghadap Hyuna ketika wanita itu perlahan membelai pipi lalu bibirnya, dan dengan berani ia yang pertama menyatukan bibir mereka.
Hanya saling menempel, Mingyu tidak berniat untuk memulai begitupun dengan Hyuna.
"jadi, kalian melakukan ini di belakangku?"
baik Mingyu maupun Hyuna mereka segera menarik diri ketika suara Wonwoo mengintrupsi kegiatan keduanya.
Ketiganya sama-sama terdiam beberapa saat. Sampai Wonwoo yang pertama menarik diri.