Dalam diam Raisya memperhatikannya, bahasa tubuhnya, cengiran canggungnya, itu semua memperlihatkan bahwa Ibrahim sedang kikuk sekarang. Raisya tertawa kecil tanpa suara, ah, betapa manisnya lelaki yang kini sedang duduk berhadapan dengan abinya.
Mereka semua berkumpul di ruang tamu dengan bangku yang telah tersusun saling berhadapan, membuat suasana seakan semakin tegang dan sanggup membuat air keringat terus mengalir di kening Ibrahim.
"Jika memang kamu yang diciptakan Allah untuk menjadi imamku, in syaa Allah aku siap menerima lamaranmu."
Sang lelaki pun berbicara, "Dan jika memang kamu yang diciptakan Allah sebagai penggenap iman saya, saya siap untuk menikahimu."
Cinta yang didasarkan karena Allah, pastinya lebih indah. Apa kalian pernah merasakan jatuh cinta kepada seseorang Lillah? Lillahi ta'ala, kita ikhlas menerima apa adanya, tetap mencintainya walau tahu segala rupa keburukan yang ada padanya. Tetap berusaha berada di sampingnya walau ia sedang dalam masa sulitnya.
Kini, Raisya dan Ibrahim sedang merasakan nikmatnya jatuh cinta hanya karena Sang Pencipta. Mereka percaya, Ibrahim adalah yang terbaik untuk Raisya, dan Raisya adalah yang terbaik untuk Ibrahim.
In syaa Allah.
*Bersambung*
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Karena Allah ✔️
SpiritualCinta yang didasarkan karena Allah, pastinya akan terasa lebih indah. Apa kalian pernah merasakan jatuh cinta kepada seseorang Lillahi ta'ala? Kita ikhlas menerima apa adanya, tetap mencintainya walau tahu segala rupa kelemahan yang ada padanya, te...