Waktu berlalu, acara makan malam sepulang kerja pun selesai. Dan disinilah Fuyu, duduk manis di samping pemuda 22 tahun yang tengah memegang kemudi. Hari yang panjang pun berakhir. Ia ingin segera menikmati kasur empuknya. Butuh 15 menit untuk sampai rumah. Selama perjalanan Fuyu diam. Tangan gemuknya perlahan melepas sepatu sambil meringis tanpa melihat seberapa lecet pergelangan kakinya. Ingatkan Fuyu untuk memakai kaos kaki besok.
Gadis bersurai coklat itu menyandarkan punggung mencoba rileks.
"Berapa lama kau berkeliling Mall?" Tanya Ryu. Iris ruby-nya menatap lurus ke jalanan kota yang sedikit macet.
"Mmm... 4 jam mungkin? Entahlah, yang jelas kakiku sakit sekali."
"Empat jam dan tidak belanja apapun? Kau senang menyiksa diri, ya?"
"Sudah kubilang aku dipaksa ikut mereka!! Tau begini aku tidak akan ikut," keluh Fuyu kesal. Pandangannya beralih dari pemadangan di luar ke dashboard mobil dimana sebuah majalah fashion tergeletak. Reflek tangan Fuyu mengambilnya.
"Aku baru tau kalau dokter suka membaca majalah #MODE," Fuyu berujar sarkatis. Ia membuka halaman demi halaman majalah tersebut.
"Aku hanya ingin tau hasil pemotretan kakakku."
"Hooo... Kakakmu model? Wow!"
"Bukan! Kakakku hanya seorang pemilik agency modeling. Aku tidak suka majalah itu. Kakak yang memaksaku untuk melihat hasil pemotretan yang dilakukannya. Sebelumnya dia bekerja sebagai fotografer."
Fuyu mengangguk paham sambil mengutuk dalam hati, 'HANYA pemilik agency modelling, eh? Dasar orang kaya sialan!'
Gadis itu kembali fokus pada majalah tepat di halaman model bernama Ryuki yang membuat rekan-rekannya heboh tadi. Melihat fuyu yang serius memandangi halaman itu, Ryu menyeringai.
"Itu hasil foto kakakku." Fuyu mengangguk paham.
"Berarti kakakmu kenal dengan model ini. Apa iya dia model baru? Bu-bukannya aku tertarik atau ingin tahu tapi hanya ingin memastikan dugaan teman-temanku."
Ryu tersenyum geli. Pacarnya ini benar-benar Tsundere.
"Tentu saja. Bisa dibilang dia bukan model. Asal tau saja, itu akan menjadi pemotretan pertama dan terakhirnya."
"Kenapa begitu?" Fuyu masih menatap lekat majalah di pangkuannya.
"Karena dia melakukan pemotretan atas paksaan kakaknya yang menangis untuk menjadikannya model pengganti." Fuyu mengangguk lagi. Lalu menoleh cepat ke arah Ryu.
"Sepertinya kau akrab sekali dengan model ini."
"Sudah kubilang dia bukan model!" tukas Ryu cepat, "—Dia hanya seorang adik yang ingin membantu kakaknya dengan terpaksa terpaksa tentunya."
"Berarti orang ini, tidak akan muncul di majalah #MODE bulan depan, begitu?" tanya Fuyu sambil menunjuk majalah.
"Hm, begitulah."
Hening.
Fuyu menatap lekat foto model dengan nama 'Ryuki' itu. Kalau diperhatikan orang ini benar-benar mirip Ryu. Hanya warna mata dan model rambutnya saja yang berbeda.
"Apa benar kau tidak punya adik atau saudara kembar laki-laki? Kalau dilihat-lihat memang mirip denganmu," gumam Fuyu di balas dengan decakan dari Ryu. "—Iya iya, orang ini bukan dirimu dan tidak ada hubungannya denganmu. Aku mengerti," tukas Fuyu setelah melihat reaksi Ryu barusan.
"Tidak, tidak. Sebenarnya orang itu adalah aku," ujar Ryu tiba-tiba. Fuyu menoleh cepat dengan ekspresi yang seolah berkata, 'apa kau bilang?'
Hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Month Relationship
De TodoFuyuki Hana, 25 tahun. Seorang guru Youchien (TK) yang ceria. Ryu Akira, 22 tahun. Dokter muda nan tampan mendekati sempurna. Bagaimana mereka bertemu? Ini kisahnya..... Story by Fynlicht