Part 8

4.6K 412 14
                                    

"Kenapa buku paketnya gak kamu bawa?"

"Berat Yoongiii.."

Aku tidak mau pundakku menanggung beban terlalu berat. Dipegang? Aku orang yang pelupa. Aku pernah meninggalkan buku paketku di kantin saat pulang sekolah. Lagipula aku tidak mau terlihat seperti orang pintar dengan buku di tanganku.

"Ih gitu doang. Di rumah dibaca, kan?" tatapannya penuh harap.

"Nggak," sambil nyengir memperlihatkan deretan gigi putihku.

"Ada cabe tuh di gigi kamu."

Aku langsung merapatkan kedua rahangku. Memandangnya. Ah rasanya malu sekali. Dia lalu menghalangi mulutku dengan tangannya.

"Bersihin."

Aku menatapnya heran. Apa yang dia lakukan?

"Bersihin bukannya liatin aku. Aku ga akan liat," seraya memejamkan kedua matanya.

Aku merasa pipiku ini panas seketika. Aku malu. Lalu aku beranjak dari tempat dudukku berlari menuju kamar mandi. Aku langsung berdiri menghadap cermin, memperlihatkan gigiku, mencari cabe yang katanya terselip digigiku. Tapi tidak ada.

"Min Yoongiiii!!" Aku melampiaskan kekesalanku sendiri.

Aku kembali ke kelas dengan perasaan ingin menjambak rambut Yoongi yang sudah membuatku kelewat batas malu.

Tapi setelah kembali ke kelas ternyata Yoongi sedang tidak ada di kursinya. Melainkan Hyunsung yang sedang duduk di kursinya. Aku kemudian duduk di kursiku.

"Yoohee?"

"Hm?"

"Ada hubungan apa kamu sama Yoongi?"

"Temen," menjawab tanpa menatapnya.

"Yakin? Temen kok deket gitu sih?"

Apakah aku sedekat itu dengan Yoongi? Menurutku wajar jika aku dekat dengannya, karena dia adalah teman sebangkuku.

Aku menatapnya. "Emangnya kenapa? Cemburu?"

"Iya! Aku cemburu. Bahkan di kelas dua dia sama sekali gak deket sama perempuan. Walaupun aku ngedeketin, dia acuh aja. Apa yang kamu kasih ke dia sampe dia mau deket-deket gitu sama kamu?"

Dia sama sekali tidak dekat dengan perempuan? Pernyataan yang tak masuk akal. Aku bahkan pernah berpikir kalau Yoongi ini adalah seorang playboy. Mengingat kesan pertama yang aku dapat di hari pertama kita berkenalan. Dia sudah berani menggenggam tanganku.

Jadi, apakah dia melakukan itu hanya padaku?

Atas dasar apa?

Tidak mungkin.

Tapi, sebentar, Hyunsung menyukai Yoongi? Aku tertawa dalam hati. Tapi apa yang dia tanyakan? Apa yang aku berikan? Memangnya dia pikir aku ini wanita penggoda apa?

"Aku gak ngasih apa-apa."

"Gak mungkin."

Aku mengerutkan dahiku tak mengerti dengan apa yang ia pikirkan. Apakah aku semurah yang ia pikir?

"Permisi, ini kursiku," Yoongi datang memasang wajah dinginnya.

Untunglah Yoongi datang. Tanpa berkata apapun Hyunsung langsung meninggalkan kami.

"Nih," seraya memberikanku sekotak susu.

"Kenapa kamu selalu ngasih aku sesuatu? Kali ini sekotak susu. Susu? Aku kan udah besar," aku mengomel tapi minuman itu aku ambil juga.

"Oh iya, abis darimana?" tanyaku.

"Toilet. Habis itu belok dulu, hehe."

"Dasar."

KAMSAHAMNIDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang