Part 14

3.8K 380 9
                                    

Hari ini aku malas sekali untuk pergi sekolah. Aku malas melihat wajah Min Yoongi. Ditambah mataku yang membengkak dan sangat lelah akibat aku menangis selamanan.

Apakah tadi malam aku tidur? Entahlah, aku tak ingat.

Akan sangat memalukan jika aku bersekolah dengan wajah seperti ini.

Dari luar Eomma sudah menyuruhku untuk segera bersiap-siap. Tapi aku tak menggubris sama sekali. Sampai Eommaku berteriak, aku tetap tidak menjawab.

Eomma mulai mengedor-gedor pintu kamarku. Membuat telingaku sangat terusik. Dengan malas, aku beranjak dari tempat tidurku dan membukakan pintu.

"Astaga, apa yang terjadi sama kamu?"

Aku sudah menduganya. Reaksi Eomma akan seperti ini.

"Semalaman aku pusing, Eomma," sambil menarik kembali selimutku.

Aku berkata jujur. Menangis terlalu lama membuatku sakit kepala. Walaupun sakit kepala bukanlah faktor utama.

"Jadi?"

"Aku ijin gak sekolah hari ini ya, Eomma? Aku beneran pusing."

"Yaudah, tapi hari ini aja. Kalau hari yang lain kamu harus paksain."

"Iya, Eomma."

Lalu Eomma pergi meninggalkan kamarku.

Terdengar suara Midae yang memanggil namaku. Eommaku pasti akan bilang bahwa aku tak akan sekolah.

Tapi ternyata Midae malah datang dan masuk ke kamarku. Menutup pintu kamarku. Aku hanya menampakkan mataku dari selimut.

"Ada apa kesini? Emang Eomma gak bilang?"

Dia tak menjawab. Dia malah menarik selimutku.

"Apa-apaan kamu ini?!"

Aku terperangah kaget dengan gerakannya yang sangat tiba-tiba itu.

"Kamu jangan kalah sama perasaan kamu dong! Aku tau kamu gak sakit! Masa cuma gara-gara Yoongi kamu gak sekolah?! Kita ini udah kelas tiga! Kamu malah kayak gini! Kekanak-kanakan banget tau gak?! Ayo bangun!"

Mataku terbelalak kaget ketika Midae berteriak memarahiku.

"Shhh! Jangan keras-keras nanti Eomma dengar!" seraya menempelkan jari telunjukku di depan bibir.

"Cuma hari ini kok. Janji. Aku malu kalo ke sekolah mataku bengkak gini. Lagian aku beneran sakit kepala."

"Yaudah, kalo gitu aku bakal bilang ke Yoongi kalau kamu sakit, terus nyuruh dia buat jenguk kamu."

"Kok ngancem sih?"

"Ya makanya cepetan siap-siap!"

"Tapikan ini udah jam.."

"Cepet Yoohee!"

Tanpa pikir panjang aku langsung loncat dari tempat tidurku menuju kamar mandi.

Terpaksa aku menuruti apa kemauan dia. Jika tidak, dia pasti bakal nekad membawa Yoongi ke sini.

Aku hanya butuh delapan menit untuk bersiap-siap. Waktu yang sangat singkat untuk seorang wanita bukan?

"Eomma aku berangkat," tanpa meminta salam terlebih dulu, karena sekarang sudah siang.

Ketika sampai di depan rumah, Midae menuntunku masuk ke dalam mobil yang terparkir didepan.

"Masuk!"

KAMSAHAMNIDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang