Part 12

4.2K 403 4
                                    

Hari ini Yoongi akan bertanding basket. Kami bertiga menempati janji. Aku, Midae, dan Taehyung datang untuk menonton. Yoongi juga menempati janjinya, dia memberikan kami tiket masing-masing satu.

Aku sudah bersiap di kursi penonton dengan es jeruk dingin di tanganku. Lapangan indoor ini sangat panas.

Sorak penonton semakin riuh ketika pemain dari kedua tim mulai memasuki lapangan basket. Membuatku merinding.

Mataku sudah tertuju pada Yoongi. Aku melihat Yoongi seperti sedang mencari seseorang di kursi penonton. Mata kami bertemu. Saling menatap. Walau jauh, tapi aku bisa merasakan tatapannya. Membuat jantungku kembali berdebar dengan kencangnya. Aku melihat dia tersenyum padaku.

"SE-MA-NGAT!" Aku mengatakannya tanpa mengeluarkan suara. Karena akan sia-sia saja, tidak akan terdengar olehnya.

Dia pun menyeringai lebar dan menganggukkan kepalanya. Aku tak dapat mengontrol rasa bahagia yang ada di dalam diriku. Aku sangat bahagia, hanya dengan melihatnya tersenyum. Rasa bahagia ini sangat menggebu-gebu. Kemudian aku meminum es yang sedari tadi berada di tanganku.

Mataku tak bisa lepas dari pria ini.

"Yoohee?" Orang disebelahku ini menyenggol lenganku. Membuatku tersadar.

"Hm?" Tanpa melepaskan sedotan yang sedari tadi dihapit oleh kedua bibirku.

"Itu Hyunsung kan?" seraya menunjuk ke arah perempuan yang berada diantara pemain basket sekolahku.

Benar. Itu Baek Hyunsung. Ada urusan apa dia disana?

Aku membuka mulutku, dan menurunkan minumanku. "Kayaknya iya. Ngapain ya?"

Seseorang di sebelah Midae mengeluarkan suara. "Diakan asisten pelatih."

Apa yang Taehyung katakan barusan? Asisten pelatih basket?

Kepalaku mulai memutar kembali kejadian dimana Hyunsung mengatakan bahwa ia cemburu terhadapku dan Yoongi. Apakah ini salah satu cara dia untuk mendekati Yoongi? Apakah Hyunsung sungguh menyukai Yoongi?

Aku tidak boleh berprasangka.

Tapi jika benar?

Aku tak tau.

Pertandingan pun dimulai. Suara riuh penonton semakin kencang, meneriakkan dan menyemangati tim mereka. Aku, Midae, dan Taehyung pun begitu.

Mataku tak terfokus pada dimana bola basket berada. Mataku terfokus pada orang bernomor punggung duapuluh sembilan itu. Yoongi yang rambutnya sudah mulai basah karena keringat.

Priittt!

Permainan berakhir dengan kekalahan untuk tim sekolahku. Walaupun begitu, Yoongi bermain sangat baik hari ini. Dan aku sedikit bersyukur, pelajaran Yoongi tak akan terganggu lagi karena basket.

Semua pemain basket sekolahku segera menepi ke tepi lapangan, mendekati coachnya dan Hyunsung tentu saja.

Terlihat dari kejauhan Hyunsung sedang memegang handuk kecil putih dan sebotol air mineral. Dia berjalan menghampiri Yoongi.

Mataku membulat sempurna, sehingga momen itu sangat jelas terekam oleh kedua mataku. Hyunsung mengelap wajah Yoongi, tiba-tiba. Aku lihat Yoongi langsung mengambil handuk yang ada di tangan Hyunsung. Aku tidak bisa melihat ekspresinya, Yoongi membelakangiku.

Kemudian Yoongi mengelap wajahnya sendiri. Kemudian Hyunsung memberikan botol air mineral yang sedang ia pegang, dan langsung disambut baik oleh tangan Yoongi. Hyunsung menatap wajah Yoongi sambil tersenyum.

Sial. Apa yang dia lakukan? Dia itu asisten pelatih atau asisten Min Yoongi?

Jika aku tak punya malu, aku akan turun dari sini, mengambil Yoongi dan menjauhkannya dari hadapan Hyunsung. Melihat sikapnya seperti itu pada Yoongi membuat hatiku sakit.

KAMSAHAMNIDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang