5

253 20 5
                                    

Buat yang baca cerita ini please vomment nya yaaa plis plis plisss
Thanks xo;))

--------

Hari ini adalah hari minggu, Sivia sudah janjian dengan Karin untuk belajar bersama di perpustakaan kota. Tapi setelah setengah jam menunggu Karin tak kunjung datang juga.

Sivia menunggu Karin di meja yang terletak di sudut di luar ruang baca perpustakaan sambil membaca beberapa buku materi UN.

Ya, ini adalah tahun terakhirnya di SMA yang berarti sebentar lagi dia akan menghadapi UN, makanya dia dan Karin rajin ke perpustakaan akhir akhir ini. Dan juga karena dia malas kalau harus diam di rumah.

Drrttt drrtt drrrtr

Smart phone Sivia bergetar, ada telpon dari Karin

"Hallo"
"Hallo Vi, lo udah di perpus?"
"Udah dari tadiii"
"Duh sorry Vii, sorry banget gue ga bisa kesana. Gue ada kencan mendadak Vii, kayanya si Ciko bakalan nembak gue deh hari inii jadi kan gue ga mungkin nolak ajakan dia, lo gapapa kan?"
"Ah tega lo rin ninggalin gue demi si Ciko"
"Yah Vii sorry banget, lo ngerti kaan. Atoga lo minta temenin Kevin aja gih"
"Yaudah ga usah, gue gapapa kok sendiri. Have fun ya, sukses tembak tembakannya. Bye"

Sivia memutuskan sambungan telepon, dan melanjutkan membaca bukunya.

Sudah satu jam Sivia larut dalam bacaannya, sampai tiba tiba seseorang memanggil namanya

"Sivia?"

"Ya?" Sivia menengok ke arah orang yang memanggilnya itu, dia memerhatikan wajah orang itu, sepertinya cowo ini blasteran. Apa dia mengenal orang bule ini?

"Gue Aldy, temennya Kevin. Waktu itu kita ketemu di warung" orang itu menjelaskan

"Warung?" lemotnya Sivia kambuh

"Iya warung tempat nongkrongnya Kevin"

"Oh iya iya" Sivia mengangguk ngangguk saja, sambil memerhatikan wajah Aldy dan semakin yakin kalau dia blasteran ketika melihat mata kebiruan itu.

"Gue boleh duduk disini ya?" Aldy langsung duduk tanpa menunggu jawaban darinya.

"So what are you doing here?" tanya Aldy dengan aksen british nya, sambil menaruh buku yang dipinjamnya di meja. Karena mereka berada di luar ruang baca, jadi tidak masalah kalau berisik sedikit.

"Belajar" jawab Sivia dan meletakkan buku bacaannya tadi ke atas meja

"Sendirian?" pandangan Aldy tidak lepas dari wajah Sivia

"Tadinya sih janjian sama temen tapi orangnya ga dateng. Lo sendiri?"

"Gue sih emang sering kesini sendiri"

"Cowo yang rajin" Sivia tersenyum geli

"Terpaksa gue"

"Kenapa?"

"Gue dituntut bokap harus masuk kedokteran, harus ngikutin jejaknya dia"

"Cool" jawab Sivia lalu membuka buku latihan soal

"Lo juga rajin" Aldy masih memandanginya, Sivia jadi salting.

"Lo dari uk ya?" ga nyambung memang, tapi Sivia ingin menanyakan ini dari tadi.

"Nyokap gue orang sana, kalo bokap sih asli jowo" Aldy menggunakan logat jawa saat menyebutkan kata jowo.

Sivia tertawa pelan, lucu juga melihat tampang bule seperti Aldy menggunakan logat jawa.

"Tapi gue lebih suka di indo, orangnya ramah ramah" Aldy melanjutkan ceritanya

"Hmm" Sivia hanya berdehem, dia sedang fokus dengan soal yang sedang dikerjakannya.

My Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang