8

177 11 0
                                    

Hello! Balik lagii niiih:) kali ini dengan part yang sedikit lebih panjang hehe:)) jangan lupa vote dan comment if you like it:*

-------

Gadis itu diam memandangi Kevin yang terbaring di tempat tidurnya

Dia memerhatikan wajah cowo itu. Wajah dan bibirnya sangat pucat, beberapa kali air mata menetes dari matanya yang terpejam

Selama lima tahun bersahabat dengan Kevin, Sivia belum pernah melihat Kevin seperti ini. Dia hanya mengenal Kevin yang kuat, Kevin yang selalu melindunginya. Ini membuatnya panik.

"Vi...dingin" suara Kevin terdengar lemah
Tanpa menjawab Sivia langsung mengambil selimut dan menyelimuti Kevin

"Apa yang sakit Vin?" Setelah menyelimuti Kevin, Sivia duduk di tepi tempat tidur Kevin

Bukanya menjawab Kevin malah meraih tangan Sivia dan menggenggamnya

Sivia merasakan tangan Kevin yang dingin dan berkeringat

"Temenin gue" Kevin menepuk nepuk bantal di sebelahnya, mengisyaratkan Sivia untuk berbaring di sebelahnya di atas tempat tidur king size itu

Sivia menuruti permintaan Kevin.
Sekarang mereka saling berhadapan. Kevin memejamkan matanya, sementara Sivia menikmati pemandangan di depannya, dia menatap wajah Kevin lekat lekat.

----

"Hoaaaam" Sivia merenggangkan badannya, menggeliat seperti kucing yang bangun tidur, berguling berberapa kali di atas kasur.

Setelah melakukan ritual perenggangan bangun tidur dia membuka matanya, melihat ke langit langit ruangan, lalu memejamkan matanya lagi

"Wait, what?" Dia membuka matanya lagi, ia baru sadar ini bukan kamarnya

Pandangan Sivia menyapu sekeliling ruangan itu, dan akhirnya berhenti di satu objek di sebelah kanannya 'Kevin'

"Freak ya lo kalo bangun tidur" Kevin menatap Sivia aneh dengan kening ditekuk

"Hehe" Sivia lalu duduk dan merapikan rambutnya

"Gue anter lo balik. Pake nih! Di luar dingin" Kevin melemparkan hoodie merah maroon nya kepada Sivia

Sivia diam, haruskah dia pulang? Apa mama mencarinya?

Sivia mengacak ngacak kasur Kevin, seperti mencari sesuatu

"Nyari apaan?" Kevin mengernyitkan dahinya

"Hp gue? Oiya!" Dia lalu mengambil tasnya yang ada di pinggir kasur, lalu duduk dan mengecek smartphone nya itu

3 missed call, 2 new message dari mama

'Hp mu masih aktiv, berarti kamu baik baik saja.'

'Pulanglah selagi mamamu ini masih pemaaf'

"Pemaaf? Hah! Emang gue yang salah" Sivia seperti bicara pada dirinya sendiri

"Why?" Kevin duduk di sebelah Sivia
"Nope" raut wajah Sivia melukiskan kesedihan, dan Kevin bisa melihat itu

"Apapun masalahnya lo harus balik, hadepin. Kalo lo kaya gini terus, kalo lo menghindar terus ga akan selesai Vi, malah nambah masalah baru. Ngerti?" Kevin memegang kedua bahu Sivia yang mungil seakan sedang memberikan kekuatan pada gadis itu

"Vin? Lo gapapa?" Sivia tiba tiba teringat kejadian tadi "Lo tadi sakit" gadis itu menyentuh pipi dan dahi Kevin

Kevin tersenyum, "Gue gapapaa, udah jangan khawatir. Sekarang ini gue yang khawatir sama lo, lo gapapa kan?"

My Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang